19 February 2020

by Yudi Anggi

Tentara Amerika Serikat Gunakan Esports Sebagai Sarana Rekrutmen

Untuk merangkul generasi muda yang punya potensi.

Pada tahun 2018, Tentara Amerika Serikat mengalami kekurangan jumlah anggota sebanyak 6500 orang. Karena mereka gagal mencapai target rekrutmen pada tahun tersebut, mereka harus mencari cara lain menarik para generasi muda. Ryan McCarthy sebagai Army Secretary berkata, "kami harus lebih dekat dengan anak muda yang berumur 17-24 tahun. Apa yang mereka lakukan? Bagaimana cara mereka berkomunikasi dan bagaimana menyampaikan pesan yang tepat kepada mereka."

Tentara Amerika Serikat berusaha untuk terjun ke dunia esports guna menarik calon yang berpotensi. Sumber menyebutkan bahwa sebanyak 72% pria di Amerika Serikat yang berumur di bawah 30 tahun adalah gamers. Memang banyak kesempatan bagi tentara Amerika Serikat untuk menarik calon-calon tentara baru melalui esports ini.

Sumber: Recruiting Army Command

Pada tahun 2019, telah dibentuk tim esports yang beranggotakan tentara Amerika Serikat. Tim ini hasil dari penyaringan 6500 tentara sampai akhirnya hanya diambil 30 anggota. Para anggota tim U.S. Army Esports ini berlatih selama 6 jam sehari dan diajarkan untuk menjawab pertanyaan dari para calon yang berpotensial. Jadi, selain menjadi atlet esports, para tentara ini juga akan menjalani tugas sebagai hubungan masyarakat. Jenderal Frank Muth selaku Head of Army Recruiting Command berkata, "mereka akan memiliki kemampuan untuk memulai pembicaraan mengenai bagaimana rasanya menjadi tentara". Para tentara Amerika Serikat ini benar-benar terjun langsung untuk berkomunikasi dengan para gamers. Sebelumnya, akses informasi memang menjadi penghambat rekrutmen. Karena itu, cara ini bisa membuat para gamers yang tertarik bisa bertanya lebih jauh.

Sumber: Recruiting Army Command

Kuncinya adalah memperlihatkan kesamaan antara para tentara dan potential recruits ini. Mereka mendatangi sekolah dan acara esports dengan membawa kendaraan trailer yang berisikan perlengkapan bermain game seperti PC dan gaming console. Jenderal Hughes berkata "kami harus mendatangi para potential recruits ini berada, yaitu melalui esports." 

McCarthy mengira bahwa mereka sebelumnya memang tidak mengerti bagaimana caranya menyasar anak-anak muda. Ia merasa sukses dengan pendekatan tersebut. Hanya saja hal ini (esports) harus tetap dilakukan ke depannya.