Ajang tahunan LINE Developer Day 2019 telah usai digelar, tech conference ini berlangsung dua hari (20 dan 21 November) di Tokyo, Jepang dan membahas banyak hal dari perspektif teknis. Salah satu agenda utamanya ialah sesi bertajuk LINT yang dibawakan oleh Shunsuke Nakamura selaku LINE LINT TF Engineering manager & Software engineer.
Sebagai informasi, aplikasi perpesanan LINE meluncur pada tahun 2011. Pertumbuhan pengguna dan fitur atau layanan yang terintegrasi dengan LINE berkembang dengan cepat. Namun sistem inti LINE dihadapkan dengan berbagai hutang teknis yang harus mereka selesaikan sebagai platform.
LINT sendiri merupakan singkatan dari LINE Improvement for Next Ten years. Dalam sesi ini, Shunsuke Nakamura menjabarkan tantangan besar yang mereka hadapi dan bagaimana cara LINE bekerja melawan hutang teknis untuk sepuluh tahun ke depan, termasuk mengungkap fitur-fitur baru apa saja yang sedang dan akan mereka kerjakan di masa depan.
Untuk saat ini sebagian besar team engineer yang tergabung dalam project LINT berasal dari Jepang dan Korea, karena kantor pusat LINE terbesar memang berada di sana. Bagaimana dengan Indonesia?
“Kami juga mengundang engineer dari luar Jepang. Untuk functionality dan feature, ada beberapa engineer dari Taiwan dan Thailand yang terlibat. Namun Indonesia belum terlibat dalam project ini, kami berharap untuk bekerja dengan Indonesia setelah kami memiliki server side engineer di sana,” tutur Shunsuke Nakamura dalam sesi interview di sela acara LINE Developer Day 2019.
Banyak fitur atau layanan yang akan disematkan di aplikasi LINE di masa mendatang. Sebut saja, dukungan fitur login-logout, multi akun, multi device, dan banyak lagi. Pembahasannya sangat teknis, Anda dapat mengetahui tentang LINT di tautan ini.
Lalu, apa tantangan terbesar dan hutang teknis yang dimiliki LINE dalam 10 tahun ke depan? Menurut Shunsuke Nakamura, salah satunya ialah LINE masih belum memiliki dukungan multi akun dan multi perangkat. Penambahan fitur tersebut akan menimbulkan banyak biaya. Lalu, yang lain ialah biaya back up data. Di mana LINE tidak hanya harus menduplikasi data tetapi melakukan maintenance sehingga biayanya juga berlipat ganda.
Selain itu, momen yang paling menantang yang dihadapi oleh para engineer LINE ialah saat ucapan tahun baru. Jepang, Taiwan, Thailand, dan Indonesia memiliki perbedaan waktu. Traffic akan tinggi saat itu dan LINE harus memastikan semuanya berjalan dengan baik.
Selain itu, masing-masing negara memiliki ‘gaya’ mereka sendiri untuk mengirim ucapan selamat tahun baru. Pengguna LINE Jepang sebagian besar akan menggunakan teks, sementara yang lain seperti Indonesia akan menggunakan foto atau gambar juga untuk menyampaikan pesan.