Kompetisi Lenovo Do Network, kompetisi inovator yang diselenggarakan oleh Lenovo Indonesia, melahirkan software bernama Bintang Sekolah sebagai pemenangnya. Dari 10 finalis, Bintang Sekolah mendapat votepaling banyak, sebanyak 166.150 suara. Atas kemenangannya ini, Bintang Sekolah yang dibuat oleh Nizar Luthfiansyah, berhak atas hadiah 25.000 dollar Amerika.
Dalam deskripsinya tentang Bintang Sekolah di halaman kompetisi ini, Nizar menggambarkan Bintang Sekolah sebagai sebuah sekolah yang portabel, yang mampu menghadirkan suasana belajar di sekolah dalam bentuk animasi 2D dan 3D. Di dalam Bintang Sekolah ini terdapat beberapa fitur seperti video presentasi guru, perpustakaan virtual, simulasi materi pelajaran, game edukasi hingga classroom test. Materi di dalamnya diisi berdasarkan kurikulum dari Dinas Pendidikan serta diisi oleh guru-guru terbaik dari sekolah-sekolah terkemuka di Indonesia.
Dalam wawancara melalui email, Nizar menyebutkan bahwa Bintang Sekolah didesain tidak hanya untuk mengatasi permasalahan siswa yang kesulitan menemukan materi pembelajaran, terutama siswa di sekolah terpencil atau non unggulan. Bintang Sekolah juga dirancang agar dapat dimanfaarkan guru dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari, sehingga kegiatan tersebut menjadi lebih menarik untuk diikuti oleh siswa.
Ide Bintang Sekolah ini bermula dari kegiatan usaha dari perusahaan Nizar, www.garudamedia.co.id yang bergerak dalam pembuatan video tutorial komputer dan layanan video streaming online belajar komputer. Karena adanya kesamaan ide dengan tantangan yang diberikan oleh Lenovo, ide Bintang Sekolah ini akhirnya diikutkan dalam kompetisi Lenovo Do Network ini. Hasilnya, Bintang Sekolah menjadi juara kompetisi ini. Tetapi lebih dari itu, menurut Nizar, proyek Bintang Sekolah ini juga memperoleh manfaat lain dengan mengikuti kompetisi ini. Diantaranya, dari ide-ide peserta lain, Nizar mendapat inspirasi untuk memperbaiki ide proyeknya. Bintang Sekolah juga mendapat masukan dari para mentor kompetisi ini, yakni Budi Putra, Onno W.Purbo, dan Nurdiansyah.
Dari ketiga mentor Lenovo Do Network tersebut, Nizar mendapatkan beberapa pembelajaran. Diantaranya adalah untuk tetap percaya diri dengan ide kita karena ide bisa jadi sama dengan pihak lain tetapi eksekusi yang dilakukan pasti berbeda. Selain itu, Nizar juga belajar untuk tidak hanya berkutat pada aspek teknik, tetapi juga harus memiliki jaringan yang bagus dengan pihak lain sehingga bisa terus belajar. Tak lupa juga untuk terus mengembangkan bisnis model yang dapat menguntungkan banyak pihak, yang sebisa mungkin sangat murah sehingga terjangkau oleh pengguna.
Bintang Sekolah tidak hanya berhenti setelah memenangkan kompetisi Lenovo Do Network ini. Nizar berkeinginan untuk mewujudkan ide tersebut menjadi aksi nyata dalam 90 hari ke depan. Dengan kerja sama dengan berbagai pihak seperti sekolah, penyedia jasa telekomunikasi, penyedia jasa akses internet, dinas pendidikan maupun pihak-pihak lain, Nizar berkeinginan agar Bintang sekolah nantinya tersedia untuk seluruh sekolah di Indonesia termasuk di daerah terpencil yang kurang mendapat akses pendidikan memadai.