Dark
Light

Telkom Terbitkan Ekosistem Penerbitan Buku Digital Qbaca

2 mins read
November 7, 2012

Telkom merambah layanan piranti lunak untuk umum dengan merilis Qbaca. Qbaca adalah ekosistem penerbitan buku digital, serupa dengan Amazon Kindle atau Kobo, di mana layaknya toko buku pelanggan bisa membeli dan mengunduh buku ke dalam sistem ini. Saat ini Qbaca hadir di platform Android. Kami berbincang dengan Kuncoro Wastuwibowo dari PT Telkom tentang Qbaca dan seluk beluknya. Berikut adalah hasil wawancaranya:

Apakah alasan Grup Telkom membangun Qbaca?

Kita review dulu Qbaca sebagai produk dan sebagai platform.

Sebagai produk, Qbaca dihendaki untuk menumbuhkan bisnis buku digital di Indonesia. Ada concern dari beberapa penerbit buku bahwa mereka sudah mencobai produk-produk buku digital yang ada di Indonesia. Namun minat masyarakat dan revenue yang dihasilkan masih kecil. Kami mencoba juga melakukan pendekatan dengan beberapa developer produk e-Book. Namun umumnya mereka tak mudah mengubah format yang telah mereka pilih, sehingga sulit dikembangkan bersama Telkom.

Qbaca memilih format EPUB3, sehingga buku-buku akan lebih nyaman dibaca, baik di layar smartphone yang kecil maupun di layar tablet yang lebih lebar; dengan fasilitas pengubahan ukuran dan jenis font, dan setting lain.

Sebagian besar pemakai smartphone di Indonesia menggunakan Android. Sementara sebagian besar penggemar Android menggemari konten gratis. Jadi Qbaca akan memulai model bisnis “advertised book”, dengan iklan-iklan kontekstual (sesuai konten buku) dipasang sebagai iklan di dalam buku. Infomedia, satu perusahaan yang merupakan bagian dari Telkom Group, memiliki advertiser dalam jumlah besar untuk dapat mulai diajak bergabung dengan model bisnis ini.

Tapi format EPUB3 digunakan bukan hanya karena soal kenyamanan. Format ini juga memungkinkan konten-konten seperti gambar, animasi, video, dan konten interaktif untuk dimasukkan ke dalam kemasan e-Book. Jadi Qbaca akan dikembangkan sebagai platform dalam pengemasan dan pemasaran konten-konten digital berukuran kecil. Dalam hal ini, Qbaca menjalankan salah satu misi Telkom Group untuk menumbuhkan budaya digital di Indonesia melalui pengembangan dan promosi konten-konten melalui inkubasi dan partnership.

Siapa saja partner Grup Telkom dalam pembuatan aplikasi dan pengisian konten?

Di dalam Telkom Group sendiri, produk ini dikembangkan oleh Divisi Multimedia di Telkom, dan Infomedia Nusantara. Setelah menseleksi beberapa developer, kami memilih bekerja dengan Access International. Ini adalah perusahaan pengembang konten mobile, yang berpusat di Jepang.

Produk dan brand tetap dimiliki Telkom Group. Juga pemilihan platform, format, dan user experience dilakukan oleh Telkom.

Beberapa penerbit yang telah bekerja sama hingga saat ini adalah Mizan Group (termasuk belasan penerbit di dalamnya), RED (Ranah Edukasi Digital), Grafindo; dan beberapa penerbit lain yang kontraknya sedang dalam proses.

Bagaimanakah cara penerbit bekerja sama dan bergabung dalam Qbaca?

Di tahap awal ini, hanya penerbit yang merupakan badan hukum yang dapat bekerja sama dengan Telkom dalam memberikan konten e-Book. Kerjasama dapat diawali dengan mengirim pesan ke mail buku[at]qbaca.com.

Tapi kami juga mengawali kerjasama dengan IKAPI di daerah, dan organisasi lain, yang dapat menjadi agregasi penerbit. Dalam kerjasama ini, IKAPI akan melatih untuk menyiapkan buku digital, menyusun model bisnis, terutama untuk penerbit-penerbit yang lebih kecil.

Apakah QBaca akan tersedia di platform mobile selain Android?

Kami tengah menyiapkan aplikasi di iOS. Diharapkan aplikasi iOS ini dapat diluncurkan tahun ini juga. iOS memang lebih lambat, karena kita perlu mengembangkan web tempat melakuan pembelian, agar tak harus melakukan in-app purchasing yang biayanya cukup mahal.

Di tahun berikutnya, kami akan mendengarkan suara publik dan customer atas plaform yang paling diminati.

Bagaimanakah cara pembayaran menggunakan Telkom Payment?

Qbaca saat ini menggunakan IPS (instant payment system) dari Telkom. Jadi fasilitas banking yang dapat digunakan untuk membayar produk Telkom (misalnya Speedy) seharusnya dapat digunakan untuk membayar pembelian buku. Menu yang digunakan di ATM adalah menu yang digunakan untuk membayar produk Telkom lain. Tentu, selain datang ke ATM, kita juga dapat menggunakan Internet banking dan SMS banking.

Adakah informasi tambahan yang ingin disampaikan?

Di Telkom, produk ini awalnya dirancang oleh para kutu buku di Divisi Multimedia. Namun kami tidak menganggap diri yang paling memahami dunia buku (dan dunia konten lain). Maka kita akan bekerja sama dengan komunitas-komunitas seperti Blog Buku Indonesia, Klub Buku, Goodreads Indonesia, Forum Lingkar Pena, dan komunitas lain untuk mendefinisikan pengembangan produk.


Tentu saja selain pasar majalah digital yang sedang populer, buku menjadi primadona baru untuk digitalisasi kan. Anda yang berminat mencoba Qbaca bisa mengunduhnya di Google Play Market dan informasikan pengalamannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Toko AndroidNation Terbaru Akan Muncul Di Pacific Place Jakarta

Next Story

Google Hadirkan Tampilan Baru Untuk Halaman Hasil Pencarian

Latest from Blog

Don't Miss

5 Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Pre-order OPPO Find X8 Series

OPPO telah mengumumkan ketersediaan global untuk smartphone flagship terbarunya, OPPO
ASUS-ROG-Phone-9-dan-9-Pro-Ditenagai-Snapdragon-8-Elite,-Ini-Peningkatannya

ASUS ROG Phone 9 Diperkenalkan dengan Snapdragon 8 Elite, Ini Peningkatannya

ASUS ROG Phone telah menjadi simbol smartphone gaming selama bertahun-tahun.