Telegram kini bukan sekadar penyedia layanan pesan instan. 100 juta penggunanya kini bisa memanfaatkan blogging platform buatannya yang dijuluki Telegraph. Well, pada kenyataannya semua orang tanpa terkecuali bisa memakai Telegraph mengingat pengguna sama sekali tidak memerlukan akun.
Tidak ada aplikasi khusus buat Telegraph. Cukup kunjungi situs telegra.ph dari komputer atau ponsel; tuliskan judul, nama penulis serta isinya (bisa dalam format Markdown); lalu klik “Publish”. Seketika itu juga tulisan Anda bisa dibaca oleh siapapun yang memiliki koneksi internet.
Tampilannya sangat mirip dengan Medium; bersih dan simpel sehingga pengguna bisa berfokus pada ide-idenya. Tak cuma tulisan, pengguna bisa mengunggah gambar atau meng-embed video dari YouTube maupun sebuah Tweet.
Kekurangannya, paling tidak untuk sekarang, adalah Anda tidak bisa mengedit tulisan kecuali browser sudah menyimpan cookies. Anda pun juga tak bisa menyunting ketika mengaksesnya dari perangkat lain atau tidak sengaja menekan tombol “Clear cache” pada browser.
Bersamaan dengan itu, Telegram juga memperkenalkan fitur baru aplikasinya yang hadir bersama versi 3.14. Yang pertama adalah Instant View, dimana link menuju ke sebuah artikel dalam percakapan dapat dibuka secara instan. Format tampilannya pun dipermak jadi lebih rapi. Ya, fitur ini sangat mirip dengan AMP-nya Google maupun Instant Articles-nya Facebook.
Untuk sementara belum banyak situs yang didukung – Telegraph tentu saja termasuk – tapi ke depannya Telegram berencana untuk memperluas dukungan hingga bisa menjangkau semua situs.
Selanjutnya, fitur Search dalam Telegram telah disempurnakan, dimana pengguna sekarang bisa mencari percakapan berdasarkan tanggal. Pengguna kini juga bisa memantau deretan sticker yang paling sering mereka pakai belakangan ini dengan menyentuh dan menahan pada sebuah sticker lalu memilih opsi “view pack”.
Fitur “Groups in Common” memungkinkan pengguna untuk melihat profil lawan bicaranya dan mencari tahu di grup mana saja sebenarnya mereka tergabung bersama. Update ini sekarang sudah tersedia di App Store dan Google Play – khusus pengguna Android, masih ada sederet penyempurnaan lain pada versi terbaru Telegram.
Sumber: VentureBeat dan Telegram Blog. Gambar header: Pexels.