Aplikasi chatting Telegram baru saja merayakan hari jadinya yang ketujuh. Sebagai bentuk apresiasi terhadap komunitas pengguna loyalnya, Telegram pun akhirnya meluncurkan fitur video call di tengah pandemi yang tak kunjung berakhir.
Fitur video call di Telegram ini masih belum sepenuhnya matang, masih versi alpha kalau kata Telegram sendiri. Satu poin penting yang masih absen di versi awalnya ini adalah group video call.
April lalu, bertepatan dengan naik daunnya Zoom pada awal-awal tren WFH, Telegram sempat mengumumkan rencananya untuk menghadirkan fitur group video call. Janji tersebut masih belum bisa mereka penuhi, tapi setidaknya ini merupakan langkah awal yang bagus, dan yang terpenting, menguntungkan buat semua konsumennya.
Seperti yang sudah bisa kita ekspektasikan dari Telegram, semua sesi video call yang berlangsung dipastikan diproteksi dengan enkripsi end-to-end. Yang cukup lucu adalah, pengguna bakal melihat empat emoji di ujung kanan atas layar, dan emoji itu sebenarnya bertindak sebagai indikator enkripsi; kalau lawan bicara Anda melihat emoji yang sama persis, berarti sesi video call-nya 100% terenkripsi secara aman.
“Eh tunggu-tunggu, emoji-nya gambar apaan di tempatmu? Oke aman, lanjut gosipnya.” Mungkin seperti itu nantinya mayoritas sesi video call yang kita jalani via Telegram.
Terlepas dari absennya group video call, fitur video call milik Telegram sudah tergolong lengkap pada versi awalnya ini. Berganti dari video call ke audio call (atau sebaliknya) bisa dilakukan sewaktu-waktu dengan mudah, dan mode tampilan picture-in-picture pun juga berlaku untuk video call, yang berarti pengguna masih bisa membaca chat selagi saling bertatap muka secara virtual.
Belum diketahui kapan pastinya group video call bakal tersedia di Telegram. Mereka cuma bilang “dalam beberapa bulan mendatang”. Telegram sepertinya tidak mau tergesa-gesa dalam mewujudkan visinya menghadirkan fitur group video call yang mudah digunakan sekaligus aman.