Dark
Light

Techstars dan Coworking Space “Kumpul” Kembali Gelar Startup Weekend Indonesia 2019

1 min read
March 1, 2019
Techstars, startup akselerator Amerika Serikat, dan Kumpul, platform komunitas dan coworking space, bakal menggelar Startup Weekend Indonesia 2019
Co-Founder dan CEO Kumpul Faye Alund dan Program Startup untuk Manajer Regional APAC Techstars Lalitha Wamel / DailySocial

Techstars, startup akselerator dari Amerika Serikat, bersama dengan Kumpul, platform komunitas dan coworking space, kembali menggelar Startup Weekend Indonesia 2019. Diharapkan perhelatan yang sudah memasuki tahun kelima di Indonesia ini dapat menjaring lebih banyak orang baru yang sekadar ingin mendalami soal startup.

Dalam konferensi pers yang digelar hari ini, Program Startup untuk Manajer Regional APAC Techstars Lalitha Wamel menjelaskan kehadiran program ini bertujuan untuk menjawab tantangan di industri. Terlebih, dari data yang ia kutip, Indonesia adalah negara keempat terbesar dalam hal pertumbuhan startup di dunia, setelah Inggris, India, dan Amerika Serikat.

Di samping itu, sebanyak 80% perusahaan pemula di Indonesia gagal pada tahun pertama karena persiapan buruk dari sudut pandang manajemen dan keuangan. “Hanya ada 1,56% technopreneur dari total populasi Indonesia dibandingkan dengan Singapura yang memiliki 7%,” katanya, Jumat (1/3).

Startup Weekend Indonesia, sambungnya, didukung Google for Startups untuk materi kurikulum bagi para peserta selama program tiga hari tersebut. Materi yang disiapkan ini telah disesuaikan dan teruji dalam mempercepat proses pengembangan startup, dari membentuk tim, brainstorming ide, validasi, hingga membuat MVP.

Co-Founder dan CEO Kumpul Faye Alund menambahkan, bergabungnya Kumpul dalam Startup Weekend Indonesia ini diharapkan dapat menjaring lebih banyak orang dari berbagai kalangan untuk bergabung dan mencoba bagaimana mendirikan startup. Oleh karena itu, untuk menjadi peserta tidak ada batasan umur, apalagi profesi. Semua bisa bergabung.

Faye bilang, di tahun ini ditargetkan pihaknya akan menyelenggarakan 48 kegiatan. Setiap kegiatan diharapkan akan berisi 50-100 orang dan membentuk maksimal 15 tim.

Pada hari pertama, setiap peserta akan berkenalan dengan satu sama lain dan pitching memberikan ide. Esok harinya, peserta bakal diajarkan soal design thinking, membangun bisnis, dan mencari data. Hari terakhir akan membahas bagaimana membuat prototype (MVP) yang akan dipakai untuk pitching di depan juri.

“Ini bisa buat ajang coba-coba, bisa jadi lanjut [buat startup] atau tidak. Itu terserah masing-masing. Makanya kami tidak buat batasan apapun untuk jadi peserta,” kata Faye.

Apabila pasca Startup Weekend ada yang tertarik untuk melanjutkan, maka akan diarahkan untuk mengikuti program pendukung yang lain. Program Startup Weekend Indonesia akan dimulai pada April 2019 mendatang di Jakarta. Kota lainnya yang akan segera menyusul adalah Bandung, Semarang, Jogjakarta, Surabaya, dan Bali.

Beberapa lulusan Startup Weekend Indonesia adalah Gringgo dan TaniHub. Co-Founder TaniHub Michael Jovan mengatakan perusahaan berdiri setelah dirinya bertemu dengan lima co-founder lainnya lewat Startup Weekend Indonesia di 2015. Hingga kini TaniHub telah berkembang dengan 124 orang di seluruh Indonesia.

“Di Startup Weekend Indonesia jadi ajang untuk bertemu dengan siapapun. Saya bertemu dengan co-founder TaniHub dan sesuai visi misinya sampai akhirnya TaniHub berdiri sampai sekarang,” katanya.

Previous Story

WCG 2019 Umumkan Empat Cabang Game yang Akan Dipertandingkan

Next Story

Mampukah Jagoan-Jagoan FIFA 19 Indonesia Meraih Kursi di eChampions League FIFA 19?

Latest from Blog

nubia V60 Design Hadir di Indonesia

ZTE Mobile Devices Indonesia secara resmi memperkenalkan smartphone terbarunya, nubia V60 Design di Indonesia. Smartphone ini dirancang dengan menghadirkan estetika dan teknologi,

Don't Miss

Rata-rata okupansi coworking space hampir 0%, namun aktivitas online justru meningkat dan jadi sumber pendapatan baru

Persiapan Coworking Space Menuju “Normal Baru”

Hampir tiga bulan sejak pemberlakuan karantina mandiri karena pandemi, coworking
Wabah COVID-19 terus meluas di Indonesia. Operasional coworking space terkena imbas seiring anjuran pemerintah untuk bekerja dari rumah.

Coworking Indonesia Imbau Anggotanya Hentikan Operasional Sementara

Persoalan yang ditimbulkan corona virus disease 2019 (COVID-19) menyentuh lapisan-lapisan