Team Empire Juarai R6 Pro League Season 9, Bungkam Evil Geniuses 2-1

Mendapatkan hadiah sebesar US$75.000 dan slot untuk bertanding di Six Invitationals 2020

Setelah enam bulan pertandingan, akhir pekan kemarin (19 Mei 2019) menjadi konklusi dari kompetisi R6 Pro League Season 9. Digelar di Milan, Italia, kompetisi ini mempertemukan Evil Geniuses dengan Team Empire, dua tim yang sama sama sedang haus akan kemenangan. Evil Geniuses di satu sisi sudah lelah dengan menjadi runner-up, sementara Team Empire sedang mencoba membuktikan diri di kancah kompetitif R6 internasional.

Dari seri best of 3 pertandingan berlangsung dengan sangat sengit. Bertanding pada map Bank, Oregon, dan Clubhouse, EG berkali-kali hampir menang, namun sayang nasib harus berkata lain. Memulai pertandingan, EG menunjukkan permainan mendominasi dalam map Bank. Mereka tampil sangat percaya diri, membuat Empire kelimpungan.

Pemain Amerika Serikat yang selama ini kerap gagal di babak semifinal, menjadi tambah percaya diri dengan momentum ini. Sayang, terlalu percaya diri malah berdampak buruk bagi tim mereka. Walau berhasil tahan Empire 5-2, namun EG sempat jadi keteteran. Skor menjadi kembali seimbang, 5-5, setelah Danilla “Dan” Donstov berhasil bungkam 3 personil penyerang tim EG dengan seorang diri saja. EG berhasil bertahan, dan menangkan Bank dengan skor 7-5.

">?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed&ref_url=https%3A%2F%2Fdotesports.com%2Frainbow-6%2Fnews%2Fteam-empire-conquer-evil-geniuses-in-the-r6-pro-league-milan-grand-finals

Map dua, EG mencoba untuk menyelesaikan pertandingan dengan 2-0. Tapi tentunya perjalanan bagi EG tidak akan semudah itu, karena Empire juga mengerahkan segala daya upayanya untuk dapat menahan game ini. Lima ronde berjalan, EG cukup nyaman dengan dominasi 4-1. Tetapi semua berubah ketika EG kembali menjadi terlalu percaya diri, dan keadaan kembali berbalik.

Pelan-pelan Empire mencoba mengumpulkan fokus di dalam tim mereka sendiri. Nathan “nvK” Valenti sempat memberi pertunjukkan yang luar biasa lewat permainannya, yang berhasil menumpas para attacker di luar dari zona defender. Ketika skor jadi 6-3, mentalitas tim EG mulai goyah karena berada diambang kemenangan.

Empire menemukan celah ini, mulai dapat membaca permainan EG, dan mulai comeback ronde demi ronde. Bermain dengan lebih tenang, Empire berhasil memenangkan lima ronde sekaligus dan amankan kemenangan di Oregon dengan skor 8-6.

Clubhouse menjadi map penentu takdir kemenangan bagi kedua tim. Namun, sepertinya kegagalan di Oregon menjadi tamparan keras bagi kepercayaan diri Troy “Canadian” Jaroslawski dan kawan-kawan. Ronde demi ronde map Clubhouse dimenangkan oleh Empire. Sementara EG terus semakin goyah, dan tidak bisa menjawab apa yang diberikan oleh tim Empire.

">?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed&ref_url=https%3A%2F%2Fdotesports.com%2Frainbow-6%2Fnews%2Fteam-empire-conquer-evil-geniuses-in-the-r6-pro-league-milan-grand-finals

EG masih sempat bisa membalas beberapa ronde, membuat skor jadi 6-2. Namun kemenangan tersebut ternyata tidak berhasil membangkitkan mental tim EG. Akhirnya Clubhouse ditutup dengan kemenangan Empire dengan skor 7-3. Melihat kekalahan EG yang sangat bikin sakit hati, Fauzan “K1RBY” Yuzarli Production Officer R6IDN juga turut memberikan komentarnya.

Menurut Fauzan, permainan Empire sebenarnya terbilang konsisten, walau sempat kalah pada map pertama. Sementara dari sisi EG, lagi lagi soal mental yang menjadi sorotan di sini. “Saat map dua, permainan mereka sebenarnya sangat solid, apalagi melihat Necrox dan NvK yang main dengan sangat memukau. Sayangnya saat skor jadi 6-3, mereka jadi terlalu bernafsu untuk menang. Mentalitas mereka berubah menjadi play to win the match, bukan lagi play to win the round. Gara-gara ini, permainan mereka setiap rondenya jadi berantakan. Mereka seakan berpikir sedang mengangkat trofi, walau sebenarnya mereka belum menang dan belum menampilkan permainan yang terbaik.”

Fauzan "K1RBY" Production Officer tim R6IDN. Sumber: Facebook Fauzan YR

Pendapat Fauzan juga cukup senada membicarakan map 3. Ibarat sudah jatuh tertimpa tanggah, EG seakan tak bisa bangkit lagi meski sudah mendapatkan satu dua momentum. “Pada map 3, EG sudah sangat down. Tapi Empire juga memang main dengan sangat baik. Joystick salah satunya contohnya,dia bermain dengan sangat leluasa menggunakan Ash pada map ini. Menguasai Blue Tunnel di sisi timur map, dia berhasil mendapatkan 2-3 pemain anchor dari EG, yang berhasil mengamankan kemenangan bagi tim Empire.”

Kemenangan ini memberikan tim Empire hadiah sebesar US$75.000 atau sekitar Rp1 miliar. Team Empire juga berhak mendapatkan slot untuk bertanding di gelaran terbesar kancah kompetisi Rainbow Six yaitu Six Invitationals tahun 2020 mendatang.