Setelah mengalami kendala teknis sejak Jumat (22/2) pagi hingga malam ini, Tcash akhirnya menunda peleburan layanannya ke aplikasi LinkAja. Dengan demikian, pelanggan Tcash masih bisa menggunakan layanan tersebut seperti semula.
Dalam keterangan resminya, CEO Tcash Danu Wicaksana mengatakan setelah menganalisis secara menyeluruh, pihaknya memutuskan untuk menunda migrasi aplikasi mobile Tcash ke LinkAja hingga minggu depan
“Kami mengucapkan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Pelanggan akan kami kembalikan ke aplikasi Tcash seperti semula, di mana akun dan saldo pelanggan dipastikan aman,” kata Danu.
Sebelum migrasi ini berjalan, Danu menyebut bahwa pihaknya telah melakukan berbagai persiapan bisnis maupun teknis. Namun, kendala teknis muncul pada saat proses konversi update aplikasi Tcash ke LinkAja. Akibatnya, pelanggan sulit untuk login ke aplikasi LinkAja.
Kendati demikian, layanan berbasis lainnya tetap berjalan normal, seperti pembayaran dengan NFC dan token, pengisian saldo di mitra Tcash dan ATM, hingga layanan USSD (*800#) bagi pengguna ponsel non-smartphone.
“Pelanggan Tcash yang lebih dari 95 persen memakai ponsel Android, akan menerima SMS petunjuk untuk update aplikasi mereka kembali ke aplikasi Tcash. Dengan begitu mereka bisa kembali bertransaksi secara normal. Namun, pelanggan iOS belum bisa menggunakan aplikasi Tcash dalam beberapa hari ke depan,” ujar Danu.
Sungguh disayangkan mengingat peleburan Tcash menjadi LinkAja baru diresmikan hari ini. Danu sendiri telah didapuk memimpin LinkAja yang bernaung di bawah PT Fintek Karya Nusantara (Finarya).
LinkAja merupakan sistem pembayaran berbasis Quick Response (QR) Code yang akan dikelola kongsi empat bank BUMN (Mandiri, BNI, BRI, dan BTN), Telkomsel, dan Pertamina.
Rencananya usai peleburan Tcash, bakal menyusul platform e-money berbasis server milik bank BUMN, seperti My QR milik BRI dan Yap! dari BNI, yang akan melebur ke dalam sistem pembayaran LinkAja awal Maret mendatang.