Dark
Light

[TanyaBangwin] Hal-Hal Dasar yang Perlu Diperhatikan pada Pembuatan Social Media Guidelines

1 min read
July 25, 2013

TanyaBangwin adalah kolom terbaru di Trenologi yang dijalankan bekerja sama dengan Abang Edwin SA, seorang social media consultant dan online business advisor. Bangwin juga sempat bekerja di Yahoo! Indonesia sebagai Senior Community & Social Media Manager. Kolom ini akan hadir rutin setiap hari Kamis. 

Pertanyaan:

Hi Bangwin

Mau ikut bertanya nih. Dalam hal pembuatan Social Media Guidelines untuk sebuah perusahaan, apakah yang paling penting diperhatikan dan dibuat? Keinginannya adalah agar dalam berjejaring sosial terasa menguntungkan bagi seluruh perusahaan hingga memacu keterlibatan karyawan dari atas hingga bawah.

Terima kasih.

Tyas Handayani

Jawaban:

Hi Tyas,

Langsung saja ya, yang perlu diperhatikan pertama-tama dalam menyusun social media guidelines untuk sebuah perusahaan adalah bagaimana guidelines tersebut bisa manjadi acuan ber-social media bagi perusahaan dan karyawan sehingga tidak terjadi friksi dan berakibat terjadinya hal-hal yang merugikan bagi kedua belah pihak.

Kita sering mendapati bahwa ternyata perilaku ber-social media seseorang bisa berdampak buruk bagi perusahaan tempat mereka bekerja tanpa disadari. Dan perusahaan pun kadang tidak ‘berani’ menegur jika ada karyawan mereka berbagi hal-hal yang bisa merugikan perusahaan dengan alasan takut melanggak hak kebebasan berekspresi.

Ada hal-hal yang mendasar yang perlu disepakati bersama antara perusahaan dan karyawan. Istilahnya, setiap perusahaan sebaiknya menyiapkan rambu-rambu dasar untuk ber-social media bagi seluruh karyawan, misalnya hal-hal apa saja yang kaitannya dengan perusahaan yang bisa di ‘share’ ke social media dan hal-hal apa saja yang tidak boleh dilakukan menyangkut informasi rahasia perusahaan, dan lain sebagainya.

Beberapa karyawan yang aktif di social media kadang suka tidak terima jika kegiatan ber-social media mereka dibatasi, karena menurut mereka itu adalah hak pribadi mereka untuk berekspresi, namun yang mereka kadang tidak sadari, jika hasil ekspresi mereka berakibat buruk bagi perusahaan tempat mereka bekerja, ya jadi tidak fair untuk si perusahaan bukan

Kira-kira begitu Tyas… 🙂

salam,

Bangwin

Bagi yang ingin bertanya tentang hal-hal yang kaitannya dengan social media, community management dan online business pada kolom [TanyaBangwin] ini, silahkan mengirimkan pertanyaannya ke tanyabangwin[at]gmail[dot]com.

Jangan lupa menyertakan akun Twitter/FB nya sehingga bisa di mention ketika kolom ini terbit. Usahakan pertanyaan yang diberikan bisa memicu penjelasan yang berbentuk artikel (salah satu ketentuan agar pertanyaannya bisa terpilih nantinya).

Profil penulis:

Abang Edwin adalah seorang seorang social media consultant dan online business advisor. Bangwin juga sempat bekerja di Yahoo! Indonesia sebagai  Senior Community & Social Media Manager. Ia telah menjadi praktisi online  community management sejak tahun 1998 jauh sebelum istilah social  media/social network muncul di dunia internet. Anda bisa mengikuti  @bangwinissimo di Twitter, atau membaca blognya di bangwin.net.

Sumber gambar header: Rafal Olechowski/Shutterstock.

2 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Google Rilis Chromecast, Hadirkan Konten-Konten Google dan Partner ke Televisi

Next Story

BlackBerry Q5 Bisa Dibeli di Seluruh Indonesia Setelah Lebaran

Latest from Blog

Don't Miss

Semua Hal yang Diumumkan NVIDIA pada Computex 2024

Dalam presentasi selama 1 jam 47 menit, CEO dan pendiri

Naming Rights Agreements in Esports

In recent years, more and more non-endemic brands have decided