Dengan mengadopsi kemahiran mereka di bidang GPS ke perangkat wearable olahraga, Garmin punya keunggulan yang tak dimiliki brand-brand smartwatch mainstream: keakuratan dalam melacak posisi serta pemindaian data biometrik tubuh. Produk-produk racikan Garmin adalah salah satu pilihan favorit para pecinta olahraga hingga atlet profesional.
Setelah memeriahkan CES 2017 Las Vegas dengan pengenalan pewaris Fenix 3, minggu ini akhirnya Garmin membawa Fenix 5 ke Indonesia. Fenix 5 terdiri dari tiga opsi desain dengan lima pilihan spesifikasi, sengaja disiapkan bagi mereka yang antusias terhadap berbagai macam kegiatan olah fisik. Berbeda dari smartwatch standar, Fenix 5 memiliki daya tahan dan ketangguhan yang sangat tinggi.
Fenix 5 juga dihadirkan demi memberikan lebih banyak pilihan desain dan ukuran. Garmin mengakui, kekurangan terbesar produk tracker mereka terletak pada kompatibilitas, terutama buat pergelangan tangan orang Asia yang cenderung kecil. Lewat Fenix 5, buat pertama kalinya Garmin menyediakan lebih banyak ukuran. Keluarga Fenix 5 terdiri dari Fenix 5S, Fenix 5 standar, dan model jumbo Fenix 5X.
Ketika Forerunner diramu khusus untuk para pelari, cakupan genre olahraga Fenix 5 lebih luas. Selain berlari, ia siap mendukung kegiatan berenang, memanjat tebing, golf, sampai ber-ski. Tentu saja ada banyak upgrade dibanding pendahulunya: UI-nya diperbaiki, ada gyroscope, sudah di-pre-load dengan Maps, serta mengusung QuickFit – strap dapat mudah dilepas dan dipasang, bisa Anda lakukan tanpa perlu melihat.
Komponen layarnya juga memperoleh upgrade. Display bundar seluas 1,1-/1,2-inci di sana sekarang menyuguhkan resolusi 240x240p (di varian Fenix 5 dan 5X, dahulu 214x214p). User casual mungkin menganggap warna di layar smartwatch Garmin tidak secerah dan sejelas Android Wear, tapi ada alasan produsen memilih teknologi Chroma Display.
Berbincang-bincang bersama Ivan Lai selaku Product Regional Manager South Asia & India, ia menjelaskan bahwa meskipun AMOLED mampu menampilkan konten lebih indah, layar jenis ini sangat haus terhadap tenaga. Ketika digunakan di bawah teriknya sinar matahari, satu-satunya cara supaya UI bisa tetap terlihat adalah dengan meningkatkan kecerahan. Cara kerja Chroma Display berbeda dari AMOLED. Cahaya matahari tidak mengurangi visibilitas layar, membuatnya cocok dipakai di ruang terbuka.
Perbedaan paling mencolok antara Fenix 5S, 5 dan 5X terletak pada wujudnya. Fenix 5S memiliki diameter 42mm berlayar 1,1-inci, Fenix 5 berukuran 47mm dengan layar 1,2-inci, lalu Fenix 5X mempunyai diameter 51mm – sama seperti Fenix 3 HR. Mereka semua dirancang sebagai perangkat unisex, namun mungkin Fenix 5S-lah yang digemarin wanita karena dimensinya paling kecil; dan strap bisa diganti agar kombinasi warnanya lebih feminin.
Meski demikian, tak menutup kemungkinan Fenix 5S dipakai pengguna pria, khususnya mereka yang memiliki pergelangan tangan kecil. Dan sebaliknya, Fenix 5 standar tidak akan terlihat aneh saat dikenakan altet wanita.
Layaknya arloji klasik, Garmin Fenix 5 dirancang agar tahan terhadap benturan dan air, memanfaatkan material stainless steel tanggih dengan housing ‘fiber-reinforced polymer‘. Managing Director Garmin Indonesia Engelhard Sundoro bilang, pengguna tak perlu memberikan perhatian khusus pada device. Garmin malah merekomendasikan Anda buat menggunakannya di tiap kesempatan karena Fenix 5 memonitor tubuh secara real-time – termasuk sewaktu tidur.
Ketika ingin membersihkannya, Anda bisa membawanya mandi. Fenix 5 siap menemani Anda menyelam, tahan air hingga kedalaman 100 meter.
Di dalam, Fenix 5 menyimpan sensor altimeter, barometer, kompas, dan sensor optik detak jantung (dengan output lampu berwarna hijau buat menghitung denyut nadi). Ia dapat menghitung jumlah langkah, jarak tempuh, mutu tidur, menakar lactate threshold, hingga membantu kita memperoleh data rinci mengenai aktivitas berlari serta bersepeda. Lalu, baterainya bisa bertahan sampai dua minggu.
Perangkat wearable ini juga andal dalam membantu navigasi dan menentukan rute. Fenix 5 dibekali Sight ‘N Go (arahkan device ke point of interest, seperti landmark atau bangunan, secara otomatis Anda akan di arahkan ke sana), TracBack untuk memudahkan kita menemukan kembali tempat memulai aktivitas, Road Trip Ride/Round Trip Run, Around Me, sampai Future Elevation Plot.
Smartwatch multi-sport ini kompatibel ke perangkat iOS, Android, serta Windows. Fenix 5 dapat menampilkan notifikasi di display, misalnya panggilan masuk, pesan singkat, email, sosial media, sampai notifikasi aplikasi third-party seperti Go-Jek. Di dalam store Connect IQ, Anda juga bisa mendapatkan app-app unik seperti Uber, Garmin Muslim (petunjuk kiblat) sampai watch face Data Field.
Garmin Fenix 5 akan mulai dipasarkan di Indonesia pada tanggal 5 Mei 2017 nanti. Berikut adalah daftar harganya:
- Fenix 5X (non-kaca safir), strap putih – Rp 9,9 juta
- Fenix 5S (kaca safir), strap hitam – Rp 10,85 juta
- Fenix 5 (non-kaca safir), body abu-abu, strap hitam – Rp 9,9 juta
- Fenix 5 (kaca safir), body hitam, strap hitam – Rp 10,85 juta
- Fenix 5X (kaca safir), body abu-abu, strap hitam – Rp 12 juta
- Strap QuickFit – Rp 830 ribu