Osteogenesis imperfecta adalah sebuah penyakit genetis langka yang membuat tulang penderitanya sangat rapuh – bahkan bersin saja bisa membuat tulang rusuk retak. Penyakit ini diderita oleh seorang berumur 17 tahun asal Amerika Serikat bernama Dee Faught.
Ia pikir nasibnya sudah terkunci di dalam tubuhnya yang rentan, namun tidak, para mahasiswa jurusan Bioengineering di Rice University berhasil menciptakan lengan robot yang bisa Dee gunakan.
Seperti apa lengan robot yang ia gunakan? Mari kita simak video empat menit di bawah ini lebih dulu. (Sedikit peringatan, video ini mungkin akan cukup menyentuh hati Anda. Sediakan tisu sebelum memulai.)
Seperti yang diberitakan oleh Kotaku, perangkat robot ini mengubah Dee menjadi seorang bintang film fiksi ilmiah. ‘Lengan’ robot yang diciptakan para mahasiswa ini dikembangkan selama dua tahun dan dipasang di kursi roda elektrik miliknya. Bisa dilihat, Ia mengontrol lengan buatan ini dengan menggunakan controller DualShock PlayStation.
Hal yang memberi harapan pada kita semua adalah, berbeda dengan lengan-lengan robot lain yang disajikan dengan harga sangat mahal – biasanya lebih dari US$ 20.000, lengan robot buatan para mahasiswa Rice University hanya dibanderol seharga US$ 800. Harga ini sangat terjangkau dan saya penasaran apakah mereka akan menyediakan ini dalam jumlah yang lebih banyak, karena jujur saja tidak sedikit orang yang membutuhkannya. Mungkin bukan untuk penderita penyakit tulang rapuh, tapi untuk para manula atau penyandang cacat.
Jika Anda penggemar trilogi game Mass Effect, Anda pasti cukup familiar dengan penyakit tulang rapuh ini. Salah satu tokoh utamanya, sang pilot SR2 Normandy Jeff “Joker” Moreau juga merupakan penderita osteogenesis imperfecta. Sayangnya Mass Effect menggambarkan penyakit ini secara kurang akurat karena tubuh Joker tampak sempurna – ia hanya menggunakan kursi roda. Nyatanya penyakit ini membuat perkembangan tubuh menjadi terhambat.
Kembali ke lengan robot baru milik Dee Faught, benda ini membuatnya terlihat sangat keren. Dee kini terlihat seperti campuran Professor X dengan Doctor Octopus. Super-hero ataupun super-villain, kini Dee sendiri yang harus memilih jalan hidupnya…
Sumber gambar: laman resmi Rice University.