Kota Nagasaki memang sempat porak-poranda akibat serangan bom atom di era Perang Dunia II, akan tetapi kota ini bisa menjadi salah satu kawasan tercanggih di dunia dalam beberapa tahun ke depan. Pasalnya, sebuah hotel yang memperkerjakan robot sebagai pegawai akan segera beroperasi di sana.
Hotel tersebut berada di komplek Huis Ten Bosch. Huis Ten Bosch sendiri merupakan sebuah theme park bertema Belanda di kota Nagasaki – kira-kira mirip seperti daerah Kota Tua di Jakarta dimana masih banyak bangunan-bangunan bergaya kolonial yang bertengger di sana.
Hotel canggih ini dinamai Henn-na Hotel, dan akan menggambarkan bagaimana perkembangan teknologi dapat membawa perubahan di industri perhotelan – kata “henn” dalam bahasa Jepang berarti “perubahan”.
Info menarik: Saksikan Robot Shimi dan Shimon Mengiringi Musisi Bermain Lagu Jazz
Lalu apa saja tugas pegawai-pegawai robot di sana? Tidak berbeda dari pegawai hotel biasanya, yakni menjadi resepsionis, membawakan barang bawaan tamu dan membersihkan kamar hotel.
Robot-robot ini diproduksi oleh perusahaan robot Kokoro yang telah menggarap robot humanoid sejak tahun 2003. Robot-robot yang akan ditugaskan di Henn-na Hotel ini memiliki fisik dan perilaku layaknya gadis Jepang pada umumnya. Mereka juga menguasai berbagai bahasa, di antaranya Jepang, Tionghoa, Korea dan Inggris.
Pada awalnya, Henn-na Hotel akan memperkerjakan 10 robot yang didampingi oleh beberapa pegawai manusia sehingga para tamu tidak merasa kikuk menghadapinya. Akan tetapi dalam rilis persnya, Presiden Huis Ten Bosch, Hideo Sawada, mengungkapkan bahwa ke depannya mereka berencana untuk menugaskan robot dalam lebih dari 90 persen layanan hotel yang ditawarkan.
Info menarik: Mari Buat Robot Dari Sedotan Dengan Quirkbot
Selain robot humanoid yang bertugas sebagai pegawai, Henn-na Hotel juga menawarkan sejumlah teknologi canggih lain. Salah satunya adalah teknologi pengenal wajah (facial recognition) sehingga tamu-tamu hotel tidak lagi memerlukan kunci untuk membuka pintu kamarnya.
Pemanfaatan sumber daya robot ini tentu saja membawa dampak positif pada biaya operasional hotel. Alhasil, tarif kamar yang ditawarkan pun cukup rendah. Satu kamar paling standar dihargai sekitar ¥7.000 (Rp 750.000).
Henn-na Hotel akan segera beroperasi mulai tanggal 17 Juli 2015 dengan 72 kamar. Tahun depan, gedung kedua hotel ini akan menyusul, juga dengan 72 kamar.
Menurut Anda sendiri bagaimana? Apakah benar ini masa depan industri perhotelan? Lalu bagaimana nasib para mahasiswa/i jurusan perhotelan ke depannya? Kalau menurut saya, mereka tetap bisa menjadi atasan bagi para pegawai robot tersebut.
Sumber: Japan National Tourism Organization via The Telegraph dan The Washington Post.