Setelah diumumkan sejak pertengahan tahun 2016 terkait kerja sama GO-JEK dan Blue Bird, hari ini wujud kemitraan tersebut mulai dirilis. Aplikasi GO-JEK (khususnya di platform iOS) resmi mendapatkan pembaruan, salah satunya untuk memungkinkan pengguna GO-JEK di dapat memesan taksi Blue Bird melalui layanan GO-RIDE, termasuk menggunakan GO-PAY untuk melakukan pembayaran.
“Kami percaya layanan ini akan semakin mempermudah akses masyarakat dalam mendapatkan layanan transportasi yang berkualitas melalui multi access channel dari Blue Bird. Pelanggan dapat memberhentikan taksi di jalan, melalui pangkalan, aplikasi My Blue Bird, Call Center dan saat ini kami membuka akses melalui aplikasi GO-JEK,” ungkap Andre Djokosoetono selaku Direktur PT Blue Bird.
Kedua belah pihak sebelumnya menyatakan, dalam kerja sama yang akan dilangsungkan ada tiga aspek yang akan digarap, yakni aspek teknologi, sistem pembayaran dan kanal promosi. Berlakunya kerja sama ini turut menjadi angin segar, setelah sebelumnya di awal kemunculan layanan ride-sharing, pemain seperti Blue Bird gencar melakukan penolakan.
“Kami percaya kolaborasi antara GO-JEK dan Blue Bird ini akan membuat masyarakat semakin mudah mendapatkan layanan transportasi roda empat yang aman dan nyaman. Kolaborasi ini juga akan menambah armada GO-CAR yang ada di Jakarta,” ujar CEO GO-JEK Nadiem Makarim dalam rilisnya.
Blue Bird sendiri sebenarnya juga telah memiliki aplikasi pemesanan layanan, My Blue Bird. Beberapa waktu terakhir pihaknya juga gencar melakukan pembaruan dan improvisasi untuk dapat bersaing dengan layanan pemesan online lainnya.
Dalam kesempatan terpisah sebelumnya Direktur Operasional Online BlueBird Sigit Djokosoetono, bahwa perluasan kanal pemesanan taksi memang menjadi strategi bisnis yang sedang digencarkan. Salah satunya melalui kerja sama yang dilakukan bersama GO-JEK.
Hal tersebut dilandasi oleh data yang terekam oleh Blue Bird, pada pertengahan tahun lalu pemesanan taksi melalui aplikasi sudah mencapai 30% dari total keseluruhan. Artinya dengan membuka kanal, potensi perluasan jangkauan konsumen sangat mungkin terjadi.
“Kolaborasi ini juga menunjukkan bahwa Blue Bird akan terus berinovasi mengikuti perkembangan teknologi untuk melayani pelanggan dengan lebih baik lagi,” ujar Andre.
Di sisi pesaing, Uber dan Express Group menjelang akhir tahun lalu juga mengumumkan penjajakan kolaborasi dengan mengumumkan pilot program integrasi ride sharing dan program pembiayaan di Jakarta. Melalui kerja sama ini, mitra pengemudi Taksi Express bisa menggunakan layanan UberX untuk menerima pesanan. Dalam kerja sama tersebut, pengemudi Uber juga memiliki opsi mencicil kendaraan dari Express Group, tanpa atribut taksi atau branding, yang termasuk dalam program Vehicle Solutions Uber.
Sama halnya Blue Bird, Express pun sebenarnya juga sudah memiliki MyTrip sebagai official apps untuk pemesanan layanannya. Menurut Chief Operating Officer Express Group Benny Setiawan, secara garis besar misi Express Group bermitra dengan Uber adalah untuk meningkatkan utilisasi armada Express Group yang saat ini memiliki 11 ribu unit taksi di seluruh Indonesia.
Menjadi sebuah babak baru dalam industri transportasi darat tanah air. Ketika jasa ojek (secara umum) sudah memberikan sinyal penerimaan yang lebih baik dengan layanan digital, kini jasa taksi mulai menjajaki kemitraan yang lebih serius dengan penyedia sistem on-demand. Kemitraan ini diharapkan mampu menelurkan inovasi yang lebih baik untuk memberikan pelayanan transportasi publik yang lebih nyaman bagi masyarakat.