Awal bulan yang lalu, Microsoft secara resmi mengungkapkan bahwa Windows 10 sudah merambah lebih dari 200 juta perangkat. Kemarin, Net MarketShare dan StatCounter mengumumkan bahwa adopsi Windows 10 sudah melebihi Windows XP dan Windows 8.1, meski masih berada cukup jauh di bawah Windows 7.
Lambat laun, adopsi Windows 10 kemungkinan besar akan menyalip Windows 7. Namun kondisi ini bisa terealisasi dalam waktu dekat semisal ‘trik’ yang dijalankan Microsoft berjalan mulus. Trik tersebut adalah ‘memaksa’ pengguna untuk melakukan update ke Windows 10.
Namun tentu saja supaya tidak mengulangi kelancangan yang terjadi tahun lalu, paksaan tersebut datang dalam wujud perubahan status Windows 10 di Windows Update dari sebelumnya berlabel “optional” menjadi “recommended”. Ini berarti semua PC Windows 7, 8 atau 8.1 yang Windows Update-nya diset otomatis akan mengunduh Windows 10 tanpa meminta izin terlebih dulu.
Selesai diunduh, pengguna bisa memilih untuk segera memulai atau menunda proses instalasinya. Mereka akan diberi kesempatan selama 31 hari untuk melakukan roll back menuju versi Windows yang sebelumnya digunakan.
Microsoft juga tidak mau dicap egois dan seenaknya sendiri. Maka dari itu, pengguna juga diberi kebebasan untuk memblokir update secara manual. Pun begitu, pengguna harus melakukannya sesegera mungkin, terutama bagi yang Windows Update-nya memang diset otomatis.
Kalau Anda termasuk pengguna Windows 7, 8 atau 8.1 yang mengandalkan koneksi internet dengan kuota terbatas, mungkin akan lebih baik apabila Windows Update dinonaktifkan untuk sementara. Paling tidak sebelum semuanya sudah siap – terutama kuota data – untuk update ke Windows 10.
Sumber: The Guardian. Gambar header: Windows 10 via Shutterstock.