Fungsi 3D printer sangatlah bervariasi, begitu pula dengan wujud perangkat-perangkatnya. Sebagian 3D printer berbentuk besar dan dapat mencetak objek berukuran besar pula, sedangkan sebagian lain lebih mengedepankan portabilitas, seperti perangkat yang satu ini.
Freaks3D diklaim sebagai salah satu 3D printer paling portable. Dimensinya cuma 29 x 32 x 32,5 cm, dengan bobot sekitar 2,95 kg. Wujudnya pun tidak umum, dimana bilik tempat objek dicetak justru terbuka dan tidak dilapisi kaca ataupun akrilik.
Meski berdesain terbuka, Freaks3D memiliki rangka yang terbuat dari aluminium, serta komponen extruder yang diklaim cukup kokoh. Hal ini penting supaya proses pencetakan bisa berlangsung mulus dan hasilnya pun tidak belepotan.
Satu hal yang cukup menarik, Freaks3D diklaim bisa langsung digunakan untuk mencetak sesaat setelah dinyalakan. Ia tidak perlu menjalani proses pre-heating seperti kebanyakan 3D printer pada umumnya. Alhasil, ia pun dijamin aman karena tidak ada komponen bersuhu panas yang berpotensi tersentuh oleh pengguna.
Info menarik: Bisa Dilipat Menjadi Koper, 3D Printer Ini Juga Bisa Mencetak dengan Beragam Material
Selain portable dengan beragam bentuk handle, Freaks3D juga bisa beroperasi dengan tenaga baterai. Kalau Anda masih butuh tenaga tambahan, Anda bisa menyambungkannya dengan power bank. Lebih lanjut, ia diklaim tidak berisik saat tengah mencetak, sehingga bisa Anda gunakan di perpustakaan selagi membaca-baca referensi yang ada.
Freaks3D memakai filamen standar berdiameter 1,75 mm, dengan dukungan dua jenis bahan pencetak, yakni PLA dan TPU. Volume objek terbesar yang bisa dicetak adalah 13 x 15 x 10 cm, dengan resolusi 100 mikron. Ia beroperasi via sambungan USB, atau Anda juga bisa menancapkan SD card, lalu melakukan penyesuaian via layar LCD dan kenop putarnya.
Saat ini Freaks3D sudah siap memasuki tahap produksi massal. Di laman kampanyenya di Indiegogo, 3D printer ini ditawarkan seharga $399. Melihat aspek portabilitas serta harganya yang cukup terjangkau, saya kira Freaks3D cukup menarik di mata para mahasiswa jurusan desain produk.
