Walaupun dirilis lebih lambat dari console generasi kedelapan lain, Switch terbukti merupakan produk penting buat Nintendo. Platform ini membalaskan kerugian yang diakibatkan lesunya penjualan Wii U, serta menjadi console dengan penjualan tercepat di sepanjang sejarah perusahaan. Kurang dari setahun, penjualan Switch berhasil melampaui pencapaian seumur hidup Wii U.
Rahasia laris manisnya Switch sebetulnya sederhana, namun jadi impian semua console maker: selain menyajikan fitur gameplay yang distingtif, perangkat ditunjang oleh permainan-permainan eksklusif istimewa serta kesediaan sang perusahaan hiburan Jepang itu merangkul game-game independen dan third-party. Melihat kesuksesan Switch, para kompetitor utamanya mungkin perlu mengambil strategi baru agar tidak kalah saing.
Menurut tim analis IHS Markit, Microsoft-lah yang saat ini perlu berhati-hati dengan Switch. Berdasarkan perhitungan mereka, pengeluaran konsumen untuk membeli produk terkait Switch meningkat berkali-kali lipat dari momen pelepasan perdananya. Sebagai komparasi, gamer Xbox menghabiskan uang US$ 10 miliar untuk membeli hardware dan software di tahun 2017. Sedangkan angka pengeluaran untuk membeli produk Nintendo di tahun itu telah mencapai US$ 8 miliar.
Nilai tersebut lebih banyak dua kali lipat dibandingkan angka yang diperoleh Nintendo di tahun 2016. Perlu diketahui bahwa kenaikan ini bukan hanya disebabkan oleh Switch saja. Anda mungkin masih ingat, produsen sempat merilis ulang console NES dan SNES dalam wujud minimalis. Lalu, hingga kini Nintendo juga terus memasarkan console handheld 3DS dan 2DS.
IHS Markit memperkirakan, jumlah pembelanjaan software dan hardware Nintendo di tahun ini akan menyentuh US$ 11 miliar lebih, sedangkan pembelian produk-produk Microsoft malah menurun ke angka US$ 9 miliar. Menurut analis, penyusutan yang dialami Microsoft dan kenaikan Nintendo saling berhubungan karena console Xbox One (dan juga PlayStation 4) sudah mendekati akhir siklus hidupnya, mendorong konsumen untuk beralih ke Switch.
Produk-produk Sony juga diestimasi mengalami sedikit penurunan, meskipun PlayStation 4 tetap akan menjadi console dengan market share terbesar. Di 2017, para konsumen memberi pemasukan lebih dari US$ 20 miliar.
Jika semuanya dijumlahnya, IHS Markit menghitung adanya potensi kenaikan empat persen di 2018. Sebagai komparasi, total pembelian produk console di 2016 berada di US$ 35, lalu meningkat jadi US$ 41 di 2017. Hal ini menunjukkan eskalasi terbesar sejak tahun 2011. Namun angkanya masih belum dapat menyusul rekor tahun 2008, dengan profit US$ 56 miliar – ketika Nintendo Wii berada di masa kejayaannya.
Peralihan dari produk Sony dan Microsoft saya lihat sendiri di kalangan sesama gamer. Banyak di antara rekan-rekan pemain PC belakangan membeli Switch. Satu gamer yang saya kenal, seorang penggemar PlayStation garis keras, juga akhirnya tergoda meminang Switch karena ingin menikmati Xenoblade Chronicles 2 dan Bayonetta 2.
Sumber: Games Industry.