Dark
Light

Tahun Ini, Nintendo Diestimasi Akan Menyusul Microsoft Sebagai Console Maker Terbesar Kedua

1 min read
March 8, 2018

Walaupun dirilis lebih lambat dari console generasi kedelapan lain, Switch terbukti merupakan produk penting buat Nintendo. Platform ini membalaskan kerugian yang diakibatkan lesunya penjualan Wii U, serta menjadi console dengan penjualan tercepat di sepanjang sejarah perusahaan. Kurang dari setahun, penjualan Switch berhasil melampaui pencapaian seumur hidup Wii U.

Rahasia laris manisnya Switch sebetulnya sederhana, namun jadi impian semua console maker: selain menyajikan fitur gameplay yang distingtif, perangkat ditunjang oleh permainan-permainan eksklusif istimewa serta kesediaan sang perusahaan hiburan Jepang itu merangkul game-game independen dan third-party. Melihat kesuksesan Switch, para kompetitor utamanya mungkin perlu mengambil strategi baru agar tidak kalah saing.

Menurut tim analis IHS Markit, Microsoft-lah yang saat ini perlu berhati-hati dengan Switch. Berdasarkan perhitungan mereka, pengeluaran konsumen untuk membeli produk terkait Switch meningkat berkali-kali lipat dari momen pelepasan perdananya. Sebagai komparasi, gamer Xbox menghabiskan uang US$ 10 miliar untuk membeli hardware dan software di tahun 2017. Sedangkan angka pengeluaran untuk membeli produk Nintendo di tahun itu telah mencapai US$ 8 miliar.

Nintendo Microsoft

Nilai tersebut lebih banyak dua kali lipat dibandingkan angka yang diperoleh Nintendo di tahun 2016. Perlu diketahui bahwa kenaikan ini bukan hanya disebabkan oleh Switch saja. Anda mungkin masih ingat, produsen sempat merilis ulang console NES dan SNES dalam wujud minimalis. Lalu, hingga kini Nintendo juga terus memasarkan console handheld 3DS dan 2DS.

IHS Markit memperkirakan, jumlah pembelanjaan software dan hardware Nintendo di tahun ini akan menyentuh US$ 11 miliar lebih, sedangkan pembelian produk-produk Microsoft malah menurun ke angka US$ 9 miliar. Menurut analis, penyusutan yang dialami Microsoft dan kenaikan Nintendo saling berhubungan karena console Xbox One (dan juga PlayStation 4) sudah mendekati akhir siklus hidupnya, mendorong konsumen untuk beralih ke Switch.

Produk-produk Sony juga diestimasi mengalami sedikit penurunan, meskipun PlayStation 4 tetap akan menjadi console dengan market share terbesar. Di 2017, para konsumen memberi pemasukan lebih dari US$ 20 miliar.

Jika semuanya dijumlahnya, IHS Markit menghitung adanya potensi kenaikan empat persen di 2018. Sebagai komparasi, total pembelian produk console di 2016 berada di US$ 35, lalu meningkat jadi US$ 41 di 2017. Hal ini menunjukkan eskalasi terbesar sejak tahun 2011. Namun angkanya masih belum dapat menyusul rekor tahun 2008, dengan profit US$ 56 miliar – ketika Nintendo Wii berada di masa kejayaannya.

Peralihan dari produk Sony dan Microsoft saya lihat sendiri di kalangan sesama gamer. Banyak di antara rekan-rekan pemain PC belakangan membeli Switch. Satu gamer yang saya kenal, seorang penggemar PlayStation garis keras, juga akhirnya tergoda meminang Switch karena ingin menikmati Xenoblade Chronicles 2 dan Bayonetta 2.

Sumber: Games Industry.

Previous Story

Tahun Depan, Microsoft Ubah Windows 10 S Jadi Mode Khusus untuk Versi Standar

Next Story

Wacom Umumkan Pen Tablet Intuos Generasi Baru, Kini dengan Bluetooth

Latest from Blog

Don't Miss

Dampak AI Pada Transformasi Bisnis di Indonesia: TELKOM, BUMA, dan DANA Berbagi Pengalaman

Sadar akan potensi besar yang ada pada teknologi AI ini,

Bangun Infrastruktur Cloud dan AI di Indonesia, Microsoft Siapkan Dana Investasi 27 Triliun

30 April 2024 menjadi hari yang cukup bersejarah bagi perkembangan