Masih ingat dengan pemutar musik Winamp? Kabar baik datang dari Radionomy – pemilik baru yang membeli Winamp tak lama setelah dinyatakan tutup yang mengonfirmasi tengah mempersiapkan reinkarnasi bagi Winamp dengan konsep yang lebih modern.
Dikutip dari Techcrunch, Alexandre Saboundjian CEO Radionomy, mengatakan program yang diperbarui akan memiliki “warisan Winamp tetapi pengalaman audio yang lebih lengkap.”
Saboundjian menambahkan, “Nantinya di Winamp versi baru yang diluncurkan tahun depan, orang-orang tidak hanya dapat mendengarkan MP3 yang tersimpan di perangkat, tetapi juga di cloud, podcast, streaming stasiun radio, dan daftar putar yang sudah dibuat. Winamp akan jadi satu platform yang mencakup semua media audio yang ada.”
Di situs resmi Winamp sendiri saat ini terpampang tagline pendek “There’s more coming soon,” bersama dengan gambar maskot Mike si Llama.
Saboundjian tidak membeberkan lebih jauh tentang regenerasi di tubuh Winamp, ia juga tidak mengungkapkan platform streaming mana yang kemungkinan dapat diakses melalui aplikasi atau bagaimana wujud antarmukanya nanti. Tetapi jika boleh berspekulasi, saya meyakini Winamp baru bakal mengadopsi cara yang dipakai Amazon dalam memposisikan Prime Music, di mana aplikasi tersedia di aplikasi mobile dan juga di desktop.
Winamp dikembangkan oleh perusahaan Nullsoft pada tahun 1997, kemudian dijual ke AOL pada tahun 1999 seharga $80 juta. Setelah ditinggalkan oleh AOL dan dinyatakan tutup pada tahun 2013, layanan itu dijual ke Radionomy setahun kemudian. Meski dinyatakan tutup dan berpindah kepemilikan, sejatinya Winamp tetap tersedia selama ini.
Pembaruan Winamp 5.8 disebut bakal dirilis akhir pekan ini. Tak akan ada perubahan dari sisi antarmuka, kecuali perbaikan bug kecil dan kompatibilitas untuk menjaga agar aplikasi tetap tersedia bagi lebih banyak orang. Pembaruan terakhir Winamp dirilis pada tahun 2007 silam. Jadi, ini akan jadi langkah baru yang menegangkan bagi Radionomy dan tentu Anda penggemar Winamp.
Sumber berita Fortune,