Platform streaming macam Spotify dan Apple Music tidak kekurangan stok musik klasik (classical). Namun selama tiga tahun terakhir, para penggemar sejati genre tersebut punya opsi lain yang lebih menarik bernama Primephonic. Seperti Spotify dan Apple Music, Primephonic juga merupakan layanan berlangganan untuk streaming musik, hanya saja katalognya sepenuhnya berisi musik klasik.
Jumlah penikmat musik klasik di era streaming tidak banyak. Data yang dikumpulkan Statista menunjukkan bahwa tahun lalu, dari semua konten musik yang dikonsumsi via platform streaming di Amerika Serikat, cuma 0,8% yang genre-nya classical. Musik anak-anak bahkan lebih banyak didengar dengan 1,2%.
Namun ternyata hal itu tidak mencegah Apple menaruh perhatian ekstra pada genre classical. Mereka baru saja mengumumkan akuisisinya terhadap Primephonic. Agenda pertama yang bakal dilancarkan dalam waktu dekat adalah mengintegrasikan seluruh playlist Primephonic beserta konten audio eksklusifnya ke katalog Apple Music.
Ke depannya, Apple juga berniat menghadirkan fitur-fitur terbaik yang Primephonic tawarkan selama ini, seperti misalnya fitur browse dan search berdasarkan komposer atau repertoar, serta informasi metadata yang merinci. Tahun depan, Apple bahkan sudah punya rencana untuk merilis aplikasi Apple Music terpisah khusus genre classical yang akan menghadirkan tampilan antarmuka khas Primephonic.
Berhubung sudah diakuisisi, Primephonic bakal menghentikan layanannya mulai 7 September 2021. Para pelanggannya bakal menerima refund, plus akses gratis ke Apple Music selama 6 bulan.
Dalam pesan perpisahan kepada para pelanggan yang dimuat di situsnya, tim Primephonic menjelaskan bahwa langkah ini mereka ambil demi menjangkau lebih banyak penikmat musik klasik, khususnya mereka yang juga banyak mendengarkan genre–genre lain.
Kebetulan Apple Music juga punya satu kelebihan yang tak dimiliki Primephonic, yaitu teknologi spatial audio plus dukungan terhadap Dolby Atmos. Kalau mengacu pada cara kerja teknologi spatial audio, pengguna pada dasarnya bisa menikmati pengalaman mendengarkan musik klasik layaknya sedang menonton pertunjukan orkestra.
Sumber: Apple. Gambar header: Brett Jordan via Unsplash.