Dark
Light

Tahapan Pendanaan Harus Sejalan dengan Tahapan Rencana Bisnis

1 min read
March 30, 2015

Pertumbuhan bisnis/Shutterstock

Suka atau tidak, startup Anda perlu pendanaan, kecuali  Anda sudah memiliki kapital yang besar atau tidak ingin menjadi besar dalam waktu lebih cepat. Pendanaan, ketika dilakukan dengan benar, dapat menjalin kemitraan menguntungkan untuk pengembangan startup. Nah berikut ini adalah hal-hal yang perlu Anda tahu seputar pendanaan.

Tahap-tahap pendanaan

Sebelum berpikir untuk mencari pendanaan yang perlu diketahui setiap entrepreneur, bahwa tahapan pendanaan sejalan perkembangan dari rencana bisnis startup Anda. Sebagai contoh startup Anda ingin membuat aplikasi  mobile. Tahap pendanaan  Anda kurang lebih seperti ini:

Tahap I:  Seed funding
Pendanaan ini di tahap ini dibutuhkan untuk pengembangan dan desain produk. Sebagian dari investasi juga harus digunakan sebagai upaya pemasaran untuk mulai menciptakan buzz tentang produk Anda.

Tahap II: Setelah aplikasi diluncurkan
Setelah aplikasi meluncur, pendanaan yang diterima selanjutnya dibutuhkan untuk mendanai perusahaan. Beban pada tahap ini dapat mencakup operasi, branding, pertumbuhan, optimasi, pemasaran, staf, perjalanan untuk bertemu investor dan mempromosikan produk, dan mempekerjakan manajer media sosial untuk menyebarkan berita dan menarik pengguna.

Tahap III: Setelah aplikasi Anda telah mencapai jumlah pengguna tertentu
Katakanlah pengguna sebanyak 100 ribu, sehingga Anda sudah dapat data terukur, seputar kebutuhan dan keinginan pasar. Gunakan pencapaian sebagai nilai tambah untuk penilaian dari calon investor. Dengan mendapatkan lebih banyak dana pada saat ini, Anda dapat terus menyeimbangkan tugas pengembangan bisnis dengan akuisisi pengguna. Sosial media harus tetap memainkan peran penting dalam memperoleh lebih banyak pengguna.

Tahap IV: Biaya marketing
Pendanaan pada fase ini bisa dialokasikan untuk pemasaran, pertumbuhan, perbaikan, inovasi, rilis produk baru dan pengembangan lanjutan. Hal ini juga dapat membantu mengembangkan kemitraan untuk distribusi dan akhirnya dapat menyebabkan IPO atau penjualan potensial perusahaan.

Hal yang perlu diketahui (calon) investor

Setiap kali Anda pitching kepada investor, usahakan lakukan sesingkat mungkin namun informatif. Lakukan itu dengan penuh passion di mata Anda. Informasi yang dibutuhkan investor terdiri dari: Apa yang dilakukan startup, masalah yang ingin startup Anda pecahkan, dan teknologi yang digunakan untuk menjawab masalah itu. Tak ketinggalan adalah gambaran tentang peluang dan potensi pasar serta alasan pelanggan akan menyukai produk atau jasa Anda.

Manfaatkan jaringan yang dimiliki

Dalam bisnis jaringan sangat penting untuk pengembangan bisnis sekaligus pengembangan diri sebagai seorang pengusaha. Berusahalah membangun hubungan dengan jaringan yang Anda memiliki dan mencoba menjangkau jaringan yang dimiliki orang sekitar Anda. Investor biasanya ingin berinvestasi dengan orang yang mereka kenal. Pengacara, profesional, pengusaha, dan broker dapat menjadi sumber untuk  mempertemukan Anda kepada calon investor juga.

Previous Story

Zalora Makes Use of Big Data to Predict Customers’ Preference

Next Story

Incubators and Accelerators in Indonesia Would Be Re-Born

Latest from Blog

Don't Miss

Indigo Impact Report 2021

Laporan DSInnovate: Dampak Program Inkubator dan Akselerator untuk Ekosistem Startup Indonesia

Menurut data terbaru yang dirangkum laporan e-Conomy SEA 2021, ekonomi
Jefrey Joe berbagi pengalamannya dalam membantu founder mencari dan mengeksekusi model bisnis

Mengupas Serba-Serbi Model Bisnis pada Startup

Startup tak melulu bicara soal merealisasikan ide menjadi sebuah produk.