Perkembangan pesat teknologi generative AI terus memicu kekhawatiran akan potensinya merebut pekerjaan manusia. Pekan lalu, New York Times melaporkan bahwa Google tengah
Apple dikabarkan sedang menguji coba sebuah chatbot AI yang secara internal dikenal dengan nama “Apple GPT”. Dibanding Microsoft, Google, dan raksasa-raksasa teknologi
Meta resmi mengumumkan Llama 2, generasi terbaru dari model bahasa AI yang mereka kembangkan sendiri secara internal. Sesuai namanya, ini merupakan penerus
Penggunaan teknologi artificial intelligence (AI) di industri video game memicu perdebatan pro dan kontra. Ada pihak yang menilai AI bakal membantu menghasilkan
Accenture, perusahaan layanan profesional untuk bisnis, baru saja melaporkan bahwa kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) generatif dan teknologi berkembang lainnya, akan mengantar bisnis ke
Chatbot AI seperti ChatGPT maupun Bing Chat dirancang sedemikian rupa agar dapat berkomunikasi dengan penggunanya, sering kali dalam berbagai bahasa yang berbeda.
AI kembali mendapat penolakan dari industri video game. Penolakannya kali ini datang dari Paul Eiding, seorang voice actor kawakan yang telah meminjamkan
Industri kreatif sedang mengalami revolusi artificial intelligence AI, dan sebagai salah satu cabangnya, industri video game diprediksi juga akan mengalami nasib yang