Startup kebanyakan membawa model bisnis yang bisa mengganggu tatanan bisnis di beberapa sektor konvensional. Di Indonesia hal ini bisa dilihat bagaimana Go-Jek,
Ketika startup sudah memiliki cukup banyak dana, anggota tim hingga produk yang diterima oleh pangsa pasar, tahap selanjutnya yang harus diperhatikan adalah masa peningkatan
Tech-based businesses currently “disrupt” conventional business doers. The disruption happens so fast, while conventional entrepreneurs move too slow. This is the new
Kenyamanan para pelaku bisnis konvensional sedang “diganggu” oleh bisnis berbasis teknologi yang menyediakan layanan peer to peer. Serangan “gangguan” terjadi begitu cepat,
Istilah sharing economy mungkin terdengar asing di telinga masyarakat kita. Mereka baru paham jika menyebutkan nama Go-Jek, Uber, atau Airbnb. Layanan berbasis
Recently, Airbnb’s CEO Brian Chesky and Pinterest’s CEO Ben Silbermann revealed their secrets of building a super solid billion dollars-worth team during
travelmob bukanlah penyedia jasa perjalanan online yang populer di Indonesia, meskipun pendirinya, Turochas Fuad, merupakan orang Indonesia. Berbasis di Singapura, travelmob mirip
travelmob isn’t particularly well-known in online travel industry in Indonesia, although the founder is actually Indonesian. Based in Singapore and founded by
Airbnb semakin serius untuk meningkatkan branding-nya di Indonesia dengan menggandeng BCA untuk penawaran diskon hingga $30 menggunakan kartu kreditnya. Pengguna kartu kredit