TADA saat ini memasuki tahun ke-4 beroperasi sebagai perusahaan teknologi. Banyak hal telah dilalui, mulai dari perubahan nama hingga pendanaan Seri B yang dipimpin oleh Finch Capital. Di tahun 2020 ini TADA mencoba terus meningkatkan kualitas layanannya untuk membantu lebih banyak merchant dan bisnis, terutama dalam hal menjaga kesetiaan pengguna.
TADA saat ini mengusung konsep customer retention platform. Solusi mereka lebih kepada bagaimana merchant atau bisnis bisa mendapatkan lebih banyak pengguna dan menjaganya melalui serangkaian strategi.
Saat ini lebih dari 400 brand sudah bergabung dengan TADA. Strategi marketing yang diterapkan pun beragam, mulai dari digital membership, subscription, referral, dan digital rewards platform. Mereka juga sudah dipercaya merchant yang beroperasi di Malaysia dan Filipina.
Founder & Managing Director TADA Antonius Taufan menjelaskan, loyalitas pelanggan merupakan tujuan dari setiap perusahaan. Loyalitas ini bisa berdampak baik pada revenue. Sayangnya untuk mendapat loyalitas pengguna bukan perkara yang instan. Salah satu cara untuk mendapatkan loyalitas pelanggan adalah dengan memperkuat engagement.
“Melalui membership program tersebut, Anda bisa mencoba untuk berfokus pada customer experience atau pengalaman pelanggan. Setiap pengalaman positif yang dirasakan oleh konsumen akan berpengaruh terhdap kepuasan yang mereka rasakan. Ketika muncul kepuasan maka konsumen akan terus melakukan pembelian ulang,” terang Antonius.
TADA sebagai customer retention platform menawarkan pengelolaan dan strategi tersebut. TADA saat ini berbasis close loop, artinya setiap brand memiliki poin dan kartunya masing-masing, sehingga memberikan engagement secara ekslusif antara brand dan pelanggan.
Tetapi dari segi redemption rewards mereka mendukung open dan close loop rewards. Dengan ratusan merhant di dalamnya TADA cukup optimis ekosistem yang mereka bentuk merupakan value yang bisa jadi pertimbangan brand dalam mencari solusi menjaga loyalitas pengguna.
“Tantangan sebagai CRP di Indonesia dan sebesar apa potensi yang ingin digali Mengedukasi client benefit dari retention bahwa melakukan retensi pelanggan lebih murah daripada akuisisi. Itulah mengapa kami mengadakan customer retention expert class yang diadakan dua bulan sekali,” imbuh Antonius.
Rencana di 2020
Melanjutkan perjalanannya, TADA masih berusaha membantu merchant dan bisnis untuk mengelola retensi pengguna. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah program berlangganan, seperti paket langganan yang diterapkan di aplikasi Gojek dan Grab.
“Kami ingin membantu brand untuk mempunyai program serupa (paket berlangganan). Demikian juga dengan referral di mana Tokopedia dan Gojek mempunyai hal serupa seperti Tokopedia Buy Me dan Gojek Referral Code. Di sini TADA membantu para brand untuk mempunyai program serupa dengan suite customer retention platform yang dimiliki,” terang Antonius.
Antonius menambahkan, tujuan akhir program retensi pelanggan ini adalah meningkatkan profit dengan menghadirkan program yang berfokus pada peningkatan frekuensi dan transaksi per pelanggan. Hal ini sesuai dengan misi TADA untuk menjadi salah satu platform B2B berbasis teknologi karya anak bangsa yang diakui di mancanegara.