Symantec telah menciptakan antivirus berbayar untuk melindungi para pengguna komputer dari serangan peretas selama kurang lebih 25 tahun. Kini, perusahaan tersebut mengatakan bahwa taktik itu merupakan kesalahan.
Sebelumnya, dikutip dari WallStreetJournal, Brian Dye, wakil presiden Symantec, menyatakan era virus telah berakhir. Ia beranggapan bahwa antivirus tidaklah menghasilkan uang. Pasalnya, produk antivirus kebanyakan hanya mencegah para peretas memasuki komputer saja namun mereka kini tetap bisa menyusup ke setiap komputer. Jadi Brian Dye mencoba menciptakan suatu terobosan baru dari Symantec bermodalkan dana USD 70M per tahun. Brian menganggap, ketimbang menutup akses para peretas, lebih baik mereka dibuat “bingung” saja.
Kini Symantec meluncurkan Symantec Managed Security Services – Advanced Threat Protection (MSS – ATP), dan Symantec AdvancedThreat Protection Solution. MSS-ATP diharapkan dapat mendeteksi serangan dini, dan memprioritaskan untuk segera melaporkan kejadian. Proses tersebut diselesaikan dengan mengintegrasikan keamanan endpoint dan produk keamanan dari vendor pihak ketiga.
Dalam pengumuman terpisah yang diberitakan ZDNet, IBM mengumumkan hal yang relatif mirip dari Symantec. IBM meluncurkan IBM Threat Protection System dan Critical Data Protection Program, sebuah layanan yang meningkatkan kinerja sistem keamanan yang ada, namun dapat melindungi secara lebih spesifik data penting dari serangan zero-day. Layanan ini adalah hasil dari investasi dan akuisisi IBM selama dua tahun belakangan ke perusahaan-perusahaan lain seperti: Q1 Labs, Trusteer, Guardium, Ounce Labs, Watchfire, dan Fiberlink/MaaS360.
Threat Protection System menggunakan analisis keamanan dari kecerdasan dan tingkah laku serangan peretas melebihi perlindungan biasa yang tersedia oleh firewall. Arsitektur end-to-end layanan ini terdiri dari 3 pilar yaitu: pencegahan menggunakan malware blocker dari Trusteer, pendeteksian ancaman menggunakan QRadar Security Intelligence, dan direspons menggunakan Security QRadar Incident Forensics.
Berdasarkan pengakuan IBM, critical data atau data yang sangat penting bagaikan nyawa setiap perusahaan. Yang harus dilakukan perusahaan adalah memahami betul data-data mereka dan detail yang melingkupi penyimpanan dan akses ke data-data tersebut.
Gambar header: virus via Shutterstock.
—
Artikel ini pertama kali dimuat di DSenterprise dan ditulis oleh Michael Erlangga.