Dark
Light

Survei TNS: Bitcoin Masih Diminati di Indonesia, Volatilitas Harga Jadi Kekhawatiran Utama

1 min read
October 17, 2018
Menurut survei TNS, sebanyak 49% masyarakat Indonesia yang tahu tentang aset kripto menyatakan ingin memiliki cryptocurrency
Menurut survei TNS, sebanyak 49% masyarakat Indonesia yang tahu tentang aset kripto menyatakan ingin memiliki cryptocurrency

Dalam survei yang dilakukan TNS, salah satu agensi riset pasar terbesar di dunia, pada Juni 2018 disebutkan sebanyak 63% masyarakat di Indonesia telah mengetahui apa itu cryptocurrency, bitcoin, dan sejenisnya.

Namun faktanya hingga kini masih sedikit jumlah orang yang tertarik untuk berinvestasi di bitcoin. Di Indonesia sendiri bitcoin diregulasi sebagai komoditas, bukan sebagai alat pembayaran atau untuk bertransaksi jual beli.

Menurut Country Manager Luno Indonesia Kanta Nandana, masih ada persepsi di kalangan masyarakat yang menganggap bitcoin masih sangat premium harganya. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa hingga kini masih sedikit jumlah orang yang berinvestasi di Bitcoin.

“Alasan lainnya adalah masih sedikit orang yang mengetahui platform apa yang ideal untuk membeli bitcoin serta prosesnya yang terlihat merepotkan dan panjang. Menjadikan investasi bitcoin masih minim dilakukan orang banyak,” kata Kanta.

Dalam survei yang dilakukan kepada 1000 responden disebutkan kalangan milenial menjadi target pasar yang saat ini diincar Luno dan marketplace cryptocurrency lainnya. Hal ini menilik pada kesadaran dan pemahaman mereka menggunakan smartphone dan teknologi.

“Hasil riset ini membuktikan bahwa cryptocurrency memiliki potensi yang besar untuk diadopsi di Indonesia, sehingga Luno mendukung cryptocurrency untuk menjadi alat investasi menarik dan instrumen untuk menyimpan dan transfer dana dengan mudah dan aman,” kata Kanta.

Jaminan keamanan dan pilihan investasi

Secara keseluruhan, jumlah responden yang mendukung cryptocurrency ini dianggap masih dapat meningkat apabila harga cryptocurrency menjadi lebih stabil, karena volatilitas harga adalah alasan utama (42%) yang mendasari kekhawatiran masyarakat Indonesia terhadap cryptocurrency.

Sementara itu, jenis cryptocurrency yang paling banyak dimiliki orang Indonesia adalah bitcoin dan tercatat sebanyak 83% responden sudah memiliki aset ini. Selain di Indonesia, bitcoin juga mendominasi pasar di negara-negara lain. Jenis aset kripto lainnya yang populer di Indonesia adalah Ethereum (36%).

Hal lain yang menjadi sorotan dalam survei tersebut adalah kekhawatiran keamanan transaksi.

Di Indonesia, cryptocurrency sudah ditetapkan sebagai komoditas yang dapat diperdagangkan di bursa perdagangan berjangka yang diregulasi Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).

Application Information Will Show Up Here
Poco Launcher Interface
Previous Story

[Review App] Menjajal Rasa Smartphone Poco Lewat Aplikasi Poco Launcher

BlackBerry Messenger Beta Menguji Sejumlah Fitur Baru
Next Story

BlackBerry Messenger Beta Menguji Sejumlah Fitur Baru, Termasuk Format Teks dan Pengiriman Banyak Video

Latest from Blog

Don't Miss

NFT Bitcoin Yuga Labs: TwelveFold

NFT Bitcoin Yuga Labs Hasilkan Lebih dari 250 Miliar Rupiah dalam Semalam

Yuga Labs telah resmi meluncurkan proyek NFT Bitcoin perdananya yang
Pasar NFT Bitcoin

Tahun 2025, Pasar NFT Bitcoin Diprediksi Bakal Bernilai $4,5 Miliar

Beberapa bulan lalu, sebagian besar dari kita mungkin tidak ada