Dark
Light

Survei Forward Perlihatkan Sejumlah Tren Baru di Industri Virtual Reality

1 min read
January 30, 2017

Banyak orang meyakini bahwa VR merupakan salah satu medium penyajian konten hiburan di masa depan, namun memang tidak sedikit dari mereka yang juga memperlihatkan keraguan. Itu mengapa berbagai upaya terus dilakukan oleh penyedia teknologi maupun komunitas developer buat mengekspos potensi serta memantapkan ekosistemnya.

Minggu lalu, perusahaan spesialis headhunting dan pelatih profesional Forward Human Capital Solutions memaparkan tren terkini di ranah virtual reality dari survei yang dilakukan terhadap para pemain di bidang itu. Tujuannya adalah untuk memperjelas arah dari industri ini. Hasilnya mereka jabarkan dalam artikel di Venture Beat pada tanggal 29 Januari 2017 kemarin, dan hal-hal inilah yang paling menonjol:

  • Wanita mulai memegang peranan besar dalam kepemimpinan di pengembangan teknologi dan inovasi.
  • Data memperlihatkan bahwa semangat-lah yang mendorong kewirausahaan, dan bukan sekedar skill teknis.
  • Kepiawaian teknis tentu tetap jadi penilaian dalam perekrutan.
  • Perusahaan perlu melakukan investasi dalam pelatihan tenaga kerja secara menyeluruh.
  • Pengembangan kepemimpinan merupakan prioritas dan perhatian utama.
  • Kecerdasan emosi adalah sebuah keharusan bagi para pemimpin, tim pengelola, serta karyawan.
  • Semakin banyak perusahaan AR dan VR berbasis Amerika Serikat yang mencari talenta di negara lain.

Dari 70 responden, 45 perusahaan (64,3 persen) dipimpin oleh wanita. Fakta tersebut menunjukkan bahwa kini perempuan memegang posisi kuat dalam ranah teknologi AR dan VR. Meski demikian, kaum Adam masih mendominasi peran teknis, yakni sebesar 61,7 persen. Menurut Caroline Stokes dari Forward, ada banyak upaya yang perlu dilakukan demi mempersempit jarak antar gender, bisa dimulai dari level edukasi.

AR and VR founders survey reveals new trends 1

Ada kabar gembiran untuk Anda yang berkuliah di jurusan komputer. 78,6 persen dari perusahaan AR dan VR mengincar lulusan computer science, diikuti oleh bidang kreatif dan perfilman di 67,1 persen. Menariknya lagi, pengetahuan di bidang seni lebih jadi pertimbangan dibanding matematika. Hal ini dianggap merefleksikan karakteristik para pendiri perusahaan: mayoritas dari mereka tidak memiliki kecakapan teknis, namun mempunyai pengalaman. Survei juga memperlihatkan ada lebih banyak staf yang tak lulus kuliah daripada karyawan dengan gelar doktor.

AR and VR founders survey reveals new trends 2

Satu hal krusial lain adalah segmen pengembangan VR diujungtombaki oleh semangat, dan bukan demi mencari keuntungan semata. 63,2 peserta survei mencintai pekerjaan mereka, dan hanya 4,3 persen yang mengaku bahwa faktor tersulitnya adalah mencari uang dan talenta.

AR and VR founders survey reveals new trends 3

Pemaparan lengkap dari Forward Human Capital Solutions bisa Anda simak lewat tautan ini.

Previous Story

Penunjukan Mantan Kapolri dan Manuver Grab di Industri Transportasi Indonesia

Next Story

BCA Dirikan Central Capital Ventura, Suntik Dana 200 Miliar Rupiah

Latest from Blog

Don't Miss

Play For Dream Technology Masuki Pasar Virtual Reality Asia-Pasifik

Dengan semakin berkembangnya medium hiburan saat ini, kehadiran teknologi-teknologi hiburan

Perfect Corp. Gunakan AI dan AR di Dunia Kecantikan

Teknologi Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) memang sempat