Dalam berkompetisi di tanah air, strategi Asus untuk menyediakan beragam pilihan laptop buat segmen pengguna berbeda setidaknya membuahkan dua hasil: mereka mendominasi pasar dengan persentase sebesar hampir 40 persen, kemudian berkat banyaknya varian-varian di kelas entry-level, rata-rata harga seluruh produk notebook Asus berada di bawah Rp 5 juta.
Ujung tombak di kelas itu tentu saja adalah lineup VivoBook. Untuk sekarang, keluarga Vivobook terdiri dari Max, 14, Flip, S dan Pro. Dan dua minggu setelah mendaratkan tiga tipe laptop Republic of Gamers, sang produsen hardware asal Taiwan itu menunjuk dua model VivoBook yang menjadi andalan mereka buat bermanuver di awal tahun 2018.
Model yang Asus jagokan itu meliputi Vivobook Flip 14 TP410 dan VivoBook S14 S410. Keduanya mengedepankan aspek mobilitas dan keterjangkauan harga, namun mempunyai arahan desain berbeda: fleksibilitas ialah faktor unggulan tipe Flip, sedangkan S14 menawarkan rancangan tradisional dengan bobot serta ukuran yang lebih ramping lagi.
Lalu untuk mempersilakan konsumen menentukan laptop yang betul-betul sesuai kebutuhan, Asus membagi lagi kedua VivoBook itu jadi beberapa tipe dengan susunan hardware berbeda.
VivoBook Flip 14 TP410
Kata ‘flip‘ di namanya mengisyaratkan dukungan mode pemakaian berbeda berkat engsel putar 360 derajat. VivoBook Flip 14 diklaim sebagai laptop convertible berlayar 14-inci yang memanfaatkan bingkai ultra-tipis pertama di dunia, memungkinkan panel full-HD di sana dapat masuk ke tubuh notebook 13-inci. Anda bisa memanfaatkannya dalam mode laptop, tablet, tenda, atau dengan layar menghadap ke belakang.
Tubuh VivoBook Flip 14 terbuat dari material aluminium, memiliki ketebalan kurang dari 2cm dan bobot 1,6kg. Dalam meramu layar, Asus memilih teknologi IPS, memadunya bersama rangkaian sensor sentuh yang diposisikan tiap 6mm sehingga jari bisa terbaca secara akurat, memperkenankan Anda berinteraksi tanpa harus selalu memakai keyboard dan touchpad. Display itu juga siap mendukung stylus Asus Pen.
Di dalam, Anda akan menemukan susunan hardware yang cukup bertenaga. Asus menyediakan opsi prosesor Intel Core i3-7100U, i5-7200U atau i7-7500U, memadunya dengan kartu grafis Nvidia GT 930MX (ada pula pilihan tanpa GPU discrete), memori RAM DDR4 2133MHz sampai 8GB, serta penyimpanan berupa hard drive hingga 1TB.
Di sisi konektivitas, Anda akan mendapatkan satu slot kartu SD, sebuah USB 3.0, sepasang USB 2.0, HDMI, dan satu port USB type-C. Terdapat pula sambungan Bluetooth 4.2 low energy dan Wi-Fi dual-band 802.11ac Wi-Fi yang lebih cepat dua kali lipat dibanding generasi sebelumnya.
VivoBook S14 S410
Kompensasi dari ketiadaan struktur convertible di tipe S14 S410 dibayarkan oleh desain serta bobot yang lebih minimal lagi. Laptop mempunyai ketebalan cuma 18,8-milimeter dan berat 1,3-kilogram, sehingga bukan hanya ia sangat mudah dibawa-bawa serta diselipkan dalam tas, perangkat ini juga tidak akan membenani punggung Anda. Asus menyuguhkan konsumen dua pilihan warna, yakni perak dan emas.
VivoBook S14 S410 memiliki lebar layar serupa saudarinya, juga memanfaatkan bezel ‘NanoEdge’, berketebalan cuma 7,8mm, sehingga panel 14-inci di sana bisa disematkan pada tubuh 13-inci. Walaupun ada opsi resolusi HD, varian yang dipasarkan di Indonesia merupakan VivoBook S14 berlayar IPS full-HD.
Ketika Flip 14 masih mengusung prosesor Intel Core generasi ketujuh, VivoBook S14 S410 sudah diotaki oleh chip Core generasi delapan i5-8250U. Komponen ini dikombinasikan dengan kartu grafis Nvidia GeForce MX150, RAM 8GB DDR4 2133MHz, serta storage SSD 128GB plus hard disk 1TB. Baterai 3-cell-nya dibekali fitur quick charge, dapat diisi dari nol sampai 60 persen hanya dalam waktu 49 menit.
Aspek konektivitasnya mirip versi Flip, tetapi VivoBook S14 S410 mempunyai sensor sidik jari di area touchpad sebagai sarana akses cepat mengaktifkan laptop.
Windows 10
Seperti yang pernah Asus umumkan di bulan November 2017 silam, mereka menggandeng Microsoft buat membundel seluruh laptopnya – termasuk dua VivoBook ini – dengan sistem operasi Windows 10 secara eksklusif. Tidak ada lagi opsi ‘kosongan’ atau platform lain seperti Endless OS.
Penurunan penjualan pengapalan
Di presentasinya, head of public relations Asus Muhammad Firman mengonfirmasi memang benar ada penurunan angka pengapalan laptop di Indonesia dari tahun 2016 ke 2017. Namun selama periode tersebut, sang produsen malah berhasil meningkatkan market share dari 36,3 persen ke 39,8 persen.
Ketersediaan dan harga
Kedua versi VivoBook ini telah tersedia di Indonesia. Flip 14 TP410 dijual seharga Rp 7,4 juta sampai RP 14,3 juta, tersedia empat pilihan konfigurasi hardware berbeda; lalu S14 S410 dibanderol di harga Rp 11,3 juta.