Dark
Light

Studi Mengatakan, Seminggu Tanpa Facebook Bisa Buat Anda Lebih Bahagia

1 min read
November 16, 2015

Media sosial sudah menjadi bagian penting dari keseharian kita. Lihat saja Facebook, yang baru-baru ini melaporkan bahwa ada lebih dari 1 miliar pengguna yang mengakses jejaring sosial tersebut setiap harinya. Apakah Anda termasuk salah satunya? Kalau iya, bisakah Anda meninggalkan kebiasaan itu selama, misalnya satu minggu?

Sebelum menjawab, Anda pasti balik bertanya, “Mengapa saya harus berhenti membuka Facebook?” Well, menurut sebuah organisasi asal Denmark, The Happiness Research Institute, seminggu tanpa Facebook bisa membuat Anda lebih bahagia. Paling tidak itulah hasil dari studi mereka yang melibatkan sekitar 1.095 orang, yang separuh di antaranya ditugaskan untuk ‘melepas’ Facebook selama seminggu penuh.

Namun kita tak boleh berpikir negatif dulu soal Facebook. Pasalnya, ini bukan berarti mereka yang aktif membuka Facebook setiap harinya selama seminggu tidaklah bahagia. Kedua kelompok peserta yang terlibat dalam studi ini sebenarnya sama-sama girangnya, hanya saja rasa gembira kelompok yang vakum Facebook lebih menonjol.

Di hari ke-7 studinya, The Happiness Research Institute juga sempat mengukur mood dari masing-masing kelompok lalu membandingkannya. Hasilnya, ada lebih sedikit orang yang merasa sedih di kelompok yang vakum Facebook (22 persen vs. 35 persen), lebih banyak yang merasa antusias (61 persen vs. 49 persen), dan yang cukup mengejutkan, malah lebih sedikit yang merasa kesepian (16 persen vs. 25 persen).

Kesimpulannya, menurut saya, Anda tak perlu khawatir apabila ke depannya bakal kesulitan mengakses Facebook dikarenakan koneksi internet ngadat ataupun alasan lainnya. Studi ini membuktikan bahwa Anda masih bisa merasa bahagia meski tidak punya akses ke jejaring sosial tersebut. Dan yang lebih penting, Anda juga tak akan merasa kesepian hanya karena tidak membuka Facebook selama satu hari, dua hari, atau bahkan satu minggu.

Sumber: Digital Trends. Gambar header: Facebook via Shutterstock.

Glenn Kaonang

Gamers, proud daddy, entering web3 with critical mindset.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

GM Data Insight Sales Telkomsel Stevy Kosasih Ungkap Fokus Telkomsel MSight Tahun Depan (UPDATED)

Next Story

Produk Fashion adalah Segmen yang Paling Sering Dibeli Pembelanja Online Jabodetabek

Latest from Blog

Don't Miss

Meta sedang siapkan chatbot AI untuk produk-produknya

Meta Segera Luncurkan Chatbot AI dengan Banyak Kepribadian

Sejak ChatGPT diluncurkan November tahun lalu, chatbot AI terus menjadi
Twitter X

Setelah Twitter Ganti Nama, Merek Dagang “X” Ternyata Dipegang oleh Meta

Pada 23 Juli 2023, Elon Musk secara terbuka mengumumkan perubahan