Esports di sekolah seakan sedang menjadi tren di ekosistem esports Indonesia belakangan ini. Pada skena internasional, fenomena ini sudah cukup besar, bahkan influencer seperti Pokimane berani gelontorkan Rp600 juta untuk beasiswa esports. Sementara pada skena lokal kita melihat beberapa bagian ekosistem mencoba memulainya, seperti RRQ yang membuka RRQ Academy kelas esports yang ingin mencoba kerja sama dengan sekolah serta universitas. Bahkan menurut catatan Hybrid, ada 20 kampus dan sekolah di Indonesia yang punya pendidikan game atau esports.
Menindaklanjuti ini, Indonesia juga memiliki wadah berkompetisi tersendiri bagi pelajar dan mahasiswa. Sebelumnya bernama Youth National Esports Championship 2019, tahun 2020 kompetisi ini kembali hadir namun berganti nama menjadi Student National Esports Championship (SNEC 2020).
Sebelumnya YNEC 2019 diselenggarakan di 22 kota dan diikuti oleh 600 sekolah. Tahun ini, Bekerja sama dengan Kemendikbud dan Kemenpora, SNEC 2020 akan diselenggarakan di 350 sekolah di 35 kota di Indonesia. Memperebutkan PIALA MENPORA, kegiatan ini dilakukan dengan harapan dapat menambah semangat para pemain esports di tanah air.
Hal menarik lainnya di SNEC 2020 datang dari jenis game yang dipertandingkan. Tahun lalu, YNEC 2019 mempertandingkan Arena of Valor dan Free Fire. Tahun ini, Free Fire akan tetap menjadi game pilihan untuk dipertandingkan. Lalu, MOBA apa yang dipertandingkan? Untuk cabang MOBA, SNEC 2020 akan mempertandingkan satu game yang belakangan sempat ramai diperbincangkan, yaitu MOBA besutan pengembang lokal Lokapala.
Rilis pada Januari 2020 lalu, Lokapala mendapat sambutan yang cukup hangat dari kebanyakan gamers di Indonesia. Membawa tema Hero lokal yang disebut sebagai Ksatriya, Lokapala banyak terinspirasi dari kisah kisah kerajaan Nusantara. Walau status Open Beta yang digagas terkesan agak terlalu terburu-buru, namun MOBA lokal ini menyajikan kisah orisinil ditambah musik latar akulturasi barat dan lokal yang sangat ciamik.
Untuk mengikuti SNEC 2020, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Pertama-tama pelajar yang menjadi peserta harus mendapat persetujuan dari pihak sekolah terlebih dahulu. Kedua, pelajar yang ingin menjadi peserta juga harus berusia 13 sampai 18 tahun sebelum 31 Desember 2020 dan masih berstatus sebagai pelajar.
Babak kualifikasi akan dimulai pada tanggal 16 Maret hingga 23 Oktober 2020 mendatang. Kualifikasi regional dimulai pada 5 Juli 2020 sampai 29 Oktober 2020 mendatang. Sementara untuk babak final akan diadakan pada tanggal 15 November 2020.