Platform jual beli online Blibli dalam memaksimalkan potensi di tahun 2016 memiliki strategi tersendiri. Di tengah makin ganasnya persaingan antar penyedia layanan sejenis, tahun ini strategi pertumbuhan bisnis Blibli akan banyak memfokuskan pada optimasi Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk melengkapi komoditas produknya. Tak tanggung-tanggung, UKM yang ingin disasar Blibli tidak hanya UKM lokal, melainkan termasuk UKM asing.
Tahun ini Blibli menargetkan pertumbuhan bisnis sebesar lima kali lipat dari pencapaian sebelumnya. CEO Blibli Kusumo Martanto meyakini bahwa dengan memberikan fokus lebih kepada pemberdayaan UKM, Blibli akan mendapatkan nilai lebih dan krakteristik dari sisi bisnis.
Sesuai yang dilansir pada The Jakarta Post Kusumo mengatakan:
“Jika kita memperluas kami memperluas pasar di luar Indonesia, kami juga ingin membawa dan mempromosikan produk-produk Indonesia juga. UKM dalam definisi kita tidak ditentukan oleh ukuran mereka, tetapi dengan apa yang mereka hasilkan. Dalam kasus ini, kita pasti akan berfokus pada promosi produk Indonesia untuk (ekspansi) skala regional.”
Konteks Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) menjadi salah satu spirit yang membuat Blibli menempatkan penekanan produk buatan Indonesia untuk membantu UKM lokal berkembang dan bersaing di pasar regional. Dengan memberikan fokus kepada UKM di tahun 2016, Blibli melihat perusahaan memiliki potensi untuk tumbuh sesuai target di akhir tahun. Pendekatan berbasis peningkatan teknologi juga akan digalakkan untuk memuluskan transaksi penjualan.
Memaparkan visi di tahun 2016, Kusumo juga sempat menanggapi tentang roadmap e-commerce yang akan segera diluncurkan pemerintah. Menurutnya aturan yang ada sudah mencakup berbagai hal yang membuat industri e-commerce berkembang, termasuk dari sisi sumber daya manusia, kreativitas dan peraturan.
Namun Kusumo juga menyampaikan, apapun peraturannya pada akhirnya regulasi tersebut harus memungkinkan peman lokal untuk bergerak. Perlindungan konsumen juga dianggap Kusumo menjadi aspek penting yang harus diperhatikan pemerintah jika ingin turut mengembangkan industri e-commerce lokal.
Menjadi program nasional dan melibatkan banyak pemangku kebijakan yang meliputi Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Keuangan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perhubungan, Badan Koordinasi Penanaman Modal, dan Badan Ekonomi Kreatif, diharapkan mampu melahirkan regulasi yang tepat untuk kemajuan industri e-commerce dalam negeri.