Platform marketplace produk dan layanan seputar pernikahan “Weddingku” meluncurkan pameran pernikahan virtual lewat Weddingku Virtual Week yang diselenggarakan pada 16 November s/d 13 Desember 2020. Pameran ini akan didukung layanan O2O2O (online-to-offline-to-online) sebagai bentuk inisiatif penyesuaian di masa pandemi Covid-19.
Dalam informasi yang diterima DailySocial, Weddingku Virtual Week akan menghubungkan 100 ribu calon pengantin yang akan menggelar pernikahan virtual dengan 25 ribu vendor pernikahan di Indonesia.
Weddingku mengintegrasikan interaksi calon pengantin (capeng) dengan vendor pernikahan secara total melalui platformnya. Namun, apabila diperlukan, capeng tetap berinteraksi langsung dengan vendor yang dipilih, baik bertatap muka langsung maupun digital (Zoom atau WhatsApp).
Founder & CEO Weddingku Tono Raharja mengatakan bahwa industri pernikahan di Indonesia sangat terpukul akibat pandemi Covid-19. Karena pembatasan sosial, kegiatan pernikahan menjadi tidak memungkinkan dilakukan dengan skala besar. Ia mengakui bahwa sepanjang 2020 ini pihaknya mengalami penurunan pendapatan yang signifikan.
Untuk itu, pihaknya berinisiatif menghadirkan solusi O2O2O lewat pameran pernikahan virtual ini untuk menyesuaikan diri di situasi pandemi sekaligus sebagai upaya membangkitkan kembali industri pernikahan ke depan.
“Kami percaya setiap tantangan mendatangkan peluang dan terobosan baru. Maka itu kami hadirkan Weddingku Virtual Week lewat solusi O2O2O agar industri ini dapat aktif dan pulih kembali di 2021,” ujar Tono dihubungi DailySocial.
Sekadar informasi, Weddingku yang berdiri sejak 2002 ini telah mencatat sebanyak 300 ribu visitor per bulan, 800 bride-groom to be per minggu, dan tambahan 1.000 pengguna baru per minggu.
Weddingku saat ini memiliki dua sub platform terkurasi, yakni Weddingku Store dan Weddingku Honeymoon yang menawarkan layanan end-to-end mulai dari wedding ideas hingga wedding planner.
Saat ini Weddingku memang sudah tersedia di aplikasi Android dan iOS. Hanya saja, Weddingku Virtual Week belum dapat diakses secara optimal lewat aplikasi karena memerlukan banyak fitur tambahan. Dengan pengembangan teknologi dan model bisnis yang tepat ke depan, Tono meyakini dapat terus memperkenalkan pameran pernikahan virtual sebagai solusi O2O2O channel.
“Kami mengintegrasikan total Weddingku Virtual Week di website sehingga kami menjamin tingkat kunjungan akan lebih optimum. Proses perencanaan pernikahan selalu penuh sentuhan personal di mana para pengunjung melihat dan mencari informasi yang ditawarkan para vendor pernikahan. Bagaimanapun juga, mereka masih butuh kegiatan offline,” jelasnya.
Sebelumnya, Asosiasi Pengusaha Pernikahan dan Gaun Indonesia (APPGINDO) sempat mencatat kerugian hingga 900 miliar sejak tiga bulan pemberlakuan PSBB pada Maret lalu.
Ketua Umum APPGINDO Andi Oyong mengungkap bahwa tren penyelenggaraan pernikahan diprediksi bakal berubah di era new normal, terutama dari sisi kapasitas orang yang menghadiri acara.
Gambar Header: Depositphotos.com