Dark
Light

Strategi Mudah Investasi Bitcoin

by
3 mins read
May 3, 2017
Berinvestasi dengan bitcoin cocok menggunakan metode Dollar Cost Averaging

Artikel ini adalah bagian dari seri edukasi Bitcoin oleh Luno (sebelumnya BitX) Indonesia.

Sebelumnya, kami telah membahas berbagai cara mendapatkan Bitcoin dan cara memastikan keamanan Bitcoin Anda. Jika Anda telah membeli Bitcoin, lantas strategi apa yang harus Anda ambil sebagai strategi investasi Bitcoin? Kami akan membahasnya lebih lanjut dalam artikel ini.

Pada awal kemunculannya, harga Bitcoin tidak lebih dari $1 atau Rp 10.000. Namun, perkembangan Bitcoin yang sangat pesat dan disertai dengan dukungan tokoh dunia seperti pernyataan Bill Gates, penerimaan Bitcoin di berbagai merchant global seperti Amazon, dan penulisan berita positif dari berbagai media internasional, membawa harga Bitcoin semakin melambung tinggi setiap tahunnya.

Harga Bitcoin yang sangat fluktuatif lalu menarik perhatian para investor. Berbagai ahli dan investor mencoba untuk memprediksi harga Bitcoin di masa yang akan datang, namun sebenarnya memprediksi harga Bitcoin tidak semudah memprediksi harga saham pada umumnya.

Lantas, setiap orang memiliki cara investasi Bitcoin yang berbeda-beda. Ada yang membeli Bitcoin dalam jumlah banyak pada satu waktu, lalu menyimpannya untuk beberapa tahun ke depan sebelum menjualnya kembali untuk mendapatkan keuntungan besar. Ada juga investor yang membeli sedikit Bitcoin dan langsung menjual ketika harga naik sedikit, walaupun keuntungan yang didapatkan tidak terlalu besar. Setelah itu, investor tersebut membeli dan menjual kembali dan mengulangi proses ini untuk terus mendapatkan keuntungan.

Biasanya, salah satu faktor penting yang menentukan strategi investasi Bitcoin seseorang adalah waktu yang dimilikinya.

Strategi investasi Bitcoin yang mudah dan menguntungkan

Bitcoin adalah aset investasi yang menggiurkan, namun tidak semua orang mengetahui cara investasi yang mudah dan menguntungkan. Salah satu metode investasi yang cocok dengan sifat Bitcoin adalah Dollar-Cost Averaging (DCA). Dengan mengikuti metode investasi Dollar-Cost Averaging (DCA), investor dapat melindungi diri dari fluktuasi harga dan resiko kerugian. DCA sendiri bukanlah strategi baru di dunia investasi. Berbagai investor telah menggunakan strategi investasi ini pada berbagai aset lain.

Apa itu dollar-cost averaging?

Dollar-cost averaging (DCA) adalah investasi yang dilakukan dengan membeli aset tertentu dalam jumlah yang tetap dan jadwal yang teratur, tanpa melihat harga aset. Investor membeli dengan modal yang tetap, sehingga investor mendapatkan lebih banyak aset ketika harga rendah, dan lebih sedikit aset ketika harga tinggi.

Misalnya Anda menetapkan Rp 1.000.000 sebagai modal investasi Anda tiap bulan, maka Anda akan tetap menginvestasikan jumlah tersebut setiap bulan, tanpa memperdulikan apakah harga Bitcoin sedang naik atau sedang turun. Jadi, ketika harga Bitcoin sedang turun, Anda akan mendapatkan lebih banyak Bitcoin dengan membayarkan Rp 1.000.000,-, ketika harga sedang naik, Anda akan mendapatkan lebih sedikit Bitcoin.

Dengan dollar-cost averaging (DCA), Anda akan lebih fokus pada strategi investasi jangka panjang. Anda tidak perlu memikirkan harga naik turun yang terjadi tiba-tiba, asalkan Anda tetap bertahan pada rencana investasi yang teratur. Lalu, bagaimana perhitungan keuntungannya? Di bawah ini, kami memberikan contoh perbandingan strategi investasi dengan lump sum dan dollar cost averaging (DCA).

1) Investasi dengan strategi LUMP SUM
Misalkan Anda membeli Bitcoin pada awal tahun dengan uang Rp. 120.000.000,- ketika harga Bitcoin adalah Rp. 5.000.000,- per BTC. Artinya, Anda telah membeli 24 Bitcoin (Rp. 120.000.000 dibagi Rp. 5.000.000).

Pada akhir tahun, harga naik menjadi Rp. 6.000.000 per BTC. Anda memiliki 24 Bitcoin maka total keuntungan Anda adalah Rp 24.000.000,- (24 * Rp 6.000.000 = Rp 144.000.000,- dan modal awal Anda adalah Rp 120.000.000,-).

ROI (Return of Investment) atau keuntungan Anda adalah 20%.

2) Investasi dengan strategi Dollar Cost Averaging (DCA)
Jika Anda menggunakan metode DCA, mari misalkan Anda membeli dengan uang Rp 10.000.000,- setiap bulan selama 12 bulan, tanpa melihat berapa harga pada bulan itu. Ketika harga Bitcoin turun, berarti Anda membeli lebih banyak Bitcoin, dan ketika harga Bitcoin naik, berarti Anda membeli lebih sedikit Bitcoin. Namun jumlah total yang Anda keluarkan adalah Rp. 120.000.000, sama seperti contoh 1.

Investasi jumlah yang sama setiap bulannya
Investasi jumlah yang sama setiap bulannya

Pada kasus ini, Anda membeli total 24.29 Bitcoin, karena Anda secara konsisten melakukan investasi (di contoh ini, membeli ketika harga turun).

Lalu pada akhir tahun, aset Anda bernilai 24.29 x Rp 6.000.000,- = Rp. 145.740.000,-. Anda telah mendapatkan keuntungan sebesar Rp 25.740.000, yaitu ROI sebanyak 22% (2% lebih banyak dari contoh sebelumnya).

Dengan dollar-cost averaging, Anda akan mengurangi resiko pasar dan membangun investasi Bitcoin Anda seiring berjalannya waktu, tanpa terlalu bergantung pada tren pergerakan harga pasar Bitcoin. Anda juga akan menghemat waktu memprediksi dan memonitor harga Bitcoin dari waktu ke waktu.

Hal yang perlu Anda ingat

  • Dollar-cost averaging adalah strategi yang lebih sesuai untuk investor dengan toleransi resiko yang lebih rendah dan visi investasi jangka panjang.
  • Strategi ini lebih sesuai jika digunakan dalam jangka waktu yang lama dengan investasi yang bersifat fluktuatif seperti Bitcoin.
  • Strategi ini tidak menjamin keuntungan besar atas investasi Anda. Intinya adalah untuk tidak menggunakan emosi dan melihat investasi dengan perspektif jangka panjang.
  • Bitcoin adalah aset yang cocok untuk mencoba metode dollar-cost averaging. Harga sedikit lebih fluktuatif dari aset lain dan prospek jangka panjang adalah sifat unik Bitcoin.

Tidak ada strategi investasi yang sempurna, jadi penting bagi setiap investor untuk terbuka akan ide-ide lainnya dan mencoba berbagai metode investasi yang sesuai dengan karakteristik para investor dan juga karakteristik aset investasi.

Selamat melakukan investasi Bitcoin!


Sebelumnya dikenal dengan nama BitX, Luno adalah platform jual, beli, kirim, terima, dan simpan Bitcoin di Indonesia. Luno tersedia di website, iOS, dan Android.

Previous Story

Pendekatan Pemasaran yang Patut Dicoba Startup

Next Story

Tipis dan Ringan, Microsoft Surface Laptop Ditujukan untuk Para Pelajar

Latest from Blog

Don't Miss

NFT Bitcoin Yuga Labs: TwelveFold

NFT Bitcoin Yuga Labs Hasilkan Lebih dari 250 Miliar Rupiah dalam Semalam

Yuga Labs telah resmi meluncurkan proyek NFT Bitcoin perdananya yang
Pasar NFT Bitcoin

Tahun 2025, Pasar NFT Bitcoin Diprediksi Bakal Bernilai $4,5 Miliar

Beberapa bulan lalu, sebagian besar dari kita mungkin tidak ada