Dark
Light

Strategi Moselo Pertajam Posisi sebagai Platform Marketplace Produk Kreatif

1 min read
April 14, 2021
Marketplace produk kreatif dan handmade Moselo memiliki lebih dari 200 ribu pengguna terdaftar dan lebih dari 5 ribu Moselo Experts tersebar di lima kota
Mockup situs Moselo / Moselo

Sudah lebih dari dua tahun lalu, Moselo menobatkan dirinya sebagai marketplace produk kreatif dan handmade setelah pivot dari bisnis sebelumnya sebagai aplikasi chat commerce. Keyakinan tersebut berhasil dibuktikan dengan pertumbuhan bisnis secara keseluruhan dari tahun ke tahun.

Dalam wawancara bersama DailySocial, CEO Moselo Erwin Andreas menjelaskan secara statistik layanannya memiliki lebih dari 200 ribu pengguna terdaftar, dengan pengguna aktif bulanan (MAU) di kisaran 65 ribu orang. Di samping itu, para merchant yang disebut “Moselo Experts” kini berjumlah lebih dari 5 ribu merchant. Mereka tersebar di berbagai kategori, mulai dari barang seni & koleksi, fesyen & aksesoris, kerajinan tangan, jasa kreatif, bunga buket, hampers, skincare, makanan rumahan, dan sebagainya.

“Baik konsumen dan merchant sama-sama berasal dari lima kota besar, yakni Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Bali. Sementara profil konsumen konsisten menyasar target perempuan (70% dari jumlah user), dengan range user antara 18-40 tahun, kelas ekonomi menengah ke atas,” terangnya.

Sebagai marketplace niche yang bermain di produk handmade, Moselo banyak melakukan pemberdayaan komunitas yang diinisiasi melalui program merchant development berkelanjutan. Erwin mengaku program tersebut semakin intens dilakukan terutama saat pandemi karena perusahaan ingin para kreator lokal yang bergabung dapat terus berkembang dan tidak ketinggalan dengan kondisi di lapangan.

Di samping itu, strategi promosi pemasaran juga dilakukan Moselo. Akan tetapi, Erwin menganggap strategi tersebut bukan satu-satunya untuk bersaing di pasar. “Kami tidak melihatnya sebagai bakar uang, dan meski di Moselo juga ada berbagai promo, kami tidak menganggapnya sebagai satu-satunya cara utama untuk bersaing. Sebagai vertical marketplace, kami lebih concern dengan pemberdayaan komunitas.”

Pengembangan fitur

Agar perusahaan lebih agile, Erwin mengungkapkan pada awal tahun ini perusahaan melakukan sejumlah penyesuaian yang lebih mengarah pada praktik day-to-day business dan lebih fokus pada pemasaran dan bisnis demi meningkatkan pengalaman konsumen.

Langkah tersebut diambil, lantaran dalam pantauannya situasi eksternal sangat dinamis dan perilaku market sangat fluid. “Maka team Moselo dituntut untuk lebih adapt dengan keadaan. Perencanaan bisnis menjadi lebih agile, sehingga banyak effort untuk menganalisis perilaku market yang sangat dinamis.”

Dampak dari strategi tersebut adalah timeline pengembangan produk mengalami penyesuaian untuk dikaji ulang berdasarkan prioritasnya. Pengembangan yang sifatnya strategis akan ditunda untuk sementara, dan mendahulukan pengembangan yang fokus pada peningkatan pengalaman konsumen dan peningkatan fitur untuk mendukung keperluan marketing dan bisnis.

Ada dua fitur yang telah dirilis perusahaan, yakni integrasi dengan ShopeePay untuk mengakomodasi alternatif metode pembayaran dan fitur Expert Updates yang memungkinkan merchant melakukan self-promote di aplikasi Moselo. “Di tahun ini belum ada penambahan fitur yang bersifat permanen, namun ada beberapa gimmick feature yang ditampilkan khusus untuk mendukung user experience di beberapa campaign spesial.”

Terkait penggalangan pendanaan baru, Erwin menuturkan saat ini ada beberapa potensi yang sedang didiskusikan oleh internal. Sejauh ini perusahaan mengantongi pendanaan dari angel investor dengan identitas dirahasiakan. Ia juga memastikan runway untuk tahun ini sudah aman.

Application Information Will Show Up Here
Previous Story

Anker Luncurkan Webcam Pintar dan Portable Conference Speaker

Aplikasi digital Bank Jago berorientasi pada "life centric" dan kolaborasi ekosistem / Bank Jago
Next Story

Bank Jago Resmi Meluncurkan Aplikasi Keuangan Digital, Berfokus pada Sentra Kehidupan

Latest from Blog

Don't Miss

Joint Venture Bukalapak CT Corp

CT Corp dan Bukalapak akan Bentuk Perusahaan Patungan di Bidang “Online Grocery”

Pemilik perusahaan konglomerasi Chairul Tanjung melalui PT Trans Retail Indonesia,
Atur Toko E-commerce Enabler

Atur Toko Bantu UMKM Kelola Usaha di Marketplace, Sediakan Teknologi dan Layanan Menyeluruh

Bertujuan untuk meminimalisir biaya saat memasarkan dan menjual produk mereka,