Fundraising merupakan sesuatu hal yang harus dipersiapkan dari awal dan dikawal prosesnya. Bukan hanya oleh satu orang founder, tetapi juga setiap anggota tim yang merintis bisnis dari awal. Rencana dan strategi disusun untuk menghindari kesalahan pada saat sebelum proses dan menghindari kegagalan setelah mendapatkan fundraising.
Berikut beberapa strategi-strategi yang bisa diadopsi startup untuk menyiapkan dan mengantisipasi kesalahan dan kegagalan.
Membangun tim
Membangun sebuah tim memegang peranan penting bagi startup. Selain mengandalkan kemampuan teknis mereka untuk bisa membangun produk atau layanan yang berkualitas, namun kebutuhan tim lebih dari itu. Tim yang solid di tahap awal adalah mereka yang memiliki pemikiran terbuka dan bisa dengan mudah belajar hal baru. Coachable. Dalam perjalanannya startup tidak hanya soal sistem, tetapi juga pemasaran, komunikasi, finansial dan hal-hal lainnya.
Dalam konteks fundraising, tim biasanya sangat menentukan pandangan investor terhadap bisnis yang dijalankan. Jika di dalam tim terdapat seorang “bintang” di bidangnya dan memiliki sejumlah track record yang baik, kemungkinan investor akan tertarik, setidaknya memberikan masukkan untuk bagaimana startup berkembang.
Di sisi lain, jika tidak ada seorang pun “bintang” di tim Anda cobalah untuk membangun tim yang solid dan memiliki masa depan cerah. Yakinkan investor dengan membentuk tim yang bisa terus belajar dan berkembang, menciptakan “bintang-bintang” baru.
Mendapatkan pertumbuhan
Masih dalam bagian strategi sebelum fundraising, hal yang bisa dilakukan adalah mengupayakan pertumbuhan pengguna dan jika dimungkinkan mulai mendapatkan uang dari mereka. Pastikan startup dalam kondisi baik, tren akuisisi pengguna meningkat, dan mencoba terus berinovasi dengan mendengarkan kebutuhan pengguna.
Capaian positif startup menjadi bekal penting jika sudah berhadapan dengan investor. Sedikit banyak bisa menggambarkan bahwa startup memang dikembangkan untuk terus tumbuh dan menghasilkan.
Temukan Minumum Viable Product (MVP), meluncurkan versi beta, dapatkan pengguna awal, cari aspek pembeda dari pesaing yang ada atau kembangkan solusi unik dan berbeda, dan teruskan banyak pengguna. Langkah-langkah yang setidaknya harus ditempuh untuk sampai ke keputusan mendapatkan pengguna.
Menyiapkan pitch
Selanjutnya, yang masih memiliki peran penting dalam proses mendapatkan fundraising, adalah pitch. Yang satu ini harus disiapkan sebaik mungkin dengan informasi real yang detail. Susun pitch deck yang terbaik, jika dimungkinkan melibatkan anggota tim yang lain untuk memberi masukan. Lakukan latihan presentasi di depan rekan-rekan yang ada, karena deck yang baik aja tidak cukup.
Masuk dalam kategori ini, startup yang sedang mencari pendanaan wajib melakukan riset mengenai investor. Perluas jaringan bisnis dengan menghadiri acara temu komunitas, seminar atau event-event yang diadakan venture capital. Bisa juga dengan mengikuti program inkubator.
Jika yang ditargetkan adalah seorang angel investor, coba lakukan perkenalan dengan mereka. Hubungi melalui kanal-kanal resmi seperti situs resmi, email hingga media sosial. Gunakan bahasa yang baik, singkat dan jelas untuk menggambarkan apa maksud dan tujuan.
Selalu sediakan Plan B dan evaluasi
Fundraising tidak menjamin keberhasilan startup. Banyak juga yang berhasil hanya dengan mengandalkan bootstrap. Namun fundraising bisa menyelamatkan startup yang di ujung tanduk atau bahkan mempercepat akselerasi bisnis di tahap awal. Semua tergantung rencana dan eksekusi. Jika fundraising tidak berjalan dengan baik, pastikan ada rencana cadangan.
Jika sudah banyak investor didatangi, sudah banyak kesempatan presentasi dilalui namun belum bisa menghasilkan pendanaan sama sekali, mulailah untuk berbenah. Jika startup sangat butuh dana, jalani Plan B yang seharusnya sudah ditentukan sejak awal, kemudian lakukan evaluasi, menyeluruh dari hulu hingga hilir. Lihat lagi MVP yang ada, lihat kembali tren pertumbuhan pengguna, cari tahu apa yang salah dan jika diperlukan lakukan pivot.
Hal ini dilakukan jika memang sudah menemui banyak investor dan banyak melakukan presentasi di hadapan mereka. Jika masih satu-dua kali berarti mungkin hanya bagian-bagian kecil yang perlu diperhatikan dan mulai dikembangkan. Selalu usahakan meminta kritik dan saran ketika melakukan presentasi di hadapan investor, karena mereka pun sangat menghargai mereka yang bekerja keras dan mau berbenah. Jika ditolak di pertemuan pertama dan kembali dengan lebih siap dan lebih baik di pertemuan selanjutnya, barangkali itu yang diminta investor.