Dark
Light

Perluas Akses Layanan Kesehatan Digital, Prixa Incar Kemitraan B2B dan B2G

1 min read
April 29, 2020
Startup Healthtech Prixa
Di masa pandemi, Prixa hadirkan layanan untuk mudahkan pengguna lakukan diagnosis dini Covid-19 / Prixa

Startup penyedia teknologi untuk industri kesehatan Prixa mengincar lebih banyak kerja sama B2B dan B2G agar visinya dalam mendemokratisasi teknologi di sektor ini dapat dirasakan luas. Saat ini perusahaan telah memiliki kemitraan dari lintas industri seperti Alfa Group, DAV, We+, dan yang terbaru Asuransi Generali.

Co-Founder & CEO Prixa James Roring menjelaskan, layanannya dibangun untuk memanusiakan layanan kesehatan melalui data dan teknologi. Oleh karenanya, kerja sama B2B seperti ini akan terus dilanjutkan agar akses tersebut bisa dirasakan lebih banyak semua orang dan memanfaatkan layanan yang tersedia di Prixa.

Menurutnya, di sektor asuransi saja, Prixa telah melayani lebih dari dua juta pemegang polis berkat kerja sama dengan sejumlah perusahaan asuransi. Dari situ Prixa diklaim ikut andil meningkatkan efisiensi mitra dengan memaksimalkan integrasi penggunaan sistem periksa gejala Prixa dan fitur telekomunikasi yang dapat mengurangi pengeluaran 30%-40% untuk klaim rawat jalan saja.

“Untuk lebih meningkatkan efisiensi, memenuhi kebutuhan mitra dan pengguna, Prixa sedang mengembangkan fitur tambahan untuk platform kami agar dapat melayani layanan kesehatan yang menyeluruh,” tuturnya kepada DailySocial.

Bersama Asuransi Generali, Prixa menjadi mitra teknologi AI untuk fitur Dokter Leo di dalam aplikasi Gen iClick. Teknologi ini dimanfaatkan Generali yang ingin menjalankan layanan tele-konsultasi dan tele-kesehatan lain agar lebih efisien. Misalnya, melakukan pengecekan gejala dan mendeteksi lebih dari 600 jenis penyakit.

Nasabah Asuransi Generali dapat berkonsultasi dengan cara live chat, voice call, maupun video call secara gratis lewat perangkat smartphone. Harapannya Dokter Leo dapat mengurangi beban petugas medis dalam mendeteksi gejala awal dari suatu penyakit, apalagi terkait Covid-19.

“Kami mematuhi semua peraturan pemerintah tentang privasi data dan pemanfaatan informasi pribadi. Selain itu, kami secara teratur menjalani pengujian penetrasi untuk mengidentifikasi kerentanan yang dapat dieksploitasi dalam skenario serangan siber.”

Bermitra dengan pemerintah daerah

Selain mitra B2B, Prixa juga menjalin kemitraan B2G dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Perusahaan menjadi aset dan salah satu filter awal untuk deteksi dan langkah penanggulangan pandemi Covid-19 buat 50 juta warga setempat.

Dijelaskan lebih jauh, sistem Prixa menganalisis jawaban yang diberikan pengguna berdasarkan keluhan dan pertanyaan terkait keluhan, seperti yang akan ditanyakan dokter. Kemudian, sistem Prixa memroses jawaban-jawaban tersebut dan memberikan hasil kemungkinan kondisi berdasarkan informasi yang disampaikan.

“Sistem kami didasarkan pada analisis berbasis bukti, di mana tim dokter kami mempelajari hasil riset dan publikasi penelitian, memanfaatkan hasilnya, dan menggabungkannya dengan pedoman yang ditetapkan WHO dan Kementerian Kesehatan untuk membangun sarana yang komprehensif dalam menilai gejala dan risiko.”

Agar ekspansi Prixa lebih kencang, James mengungkapkan pihaknya sedang mempertimbangkan untuk menggalang pendanaan baru pada akhir tahun ini. Tanpa mendetailkan, Prixa telah didukung oleh mitra strategis di sektor Kesehatan dan teknologi sebagai investornya.

Previous Story

Menyimak Kinerja Platform P2P Lending di Tengah Pandemi

Next Story

Canon Luncurkan Software untuk Mengubah Kamera Bikinannya Menjadi Webcam

Latest from Blog

Don't Miss

Microsoft 365 Copilot Kini Sudah Mendukung Bahasa Indonesia

Microsoft mengumumkan bahwa Microsoft 365 Copilot kini mendukung penggunaan dalam
Kemkomdigi-dan-Microsoft-Umumkan-ElevAIte-Indonesia,-Ini-5-Pilar-Utamanya

Kemkomdigi dan Microsoft Umumkan ElevAIte Indonesia, Ini 5 Pilar Utamanya

Indonesia tengah memasuki era baru yang ditandai oleh pesatnya perkembangan