Valve kembali menggelar event Steam Next Fest. Seperti sebelum-sebelumnya, Valve tak hanya menghadirkan deretan livestream game-game indie baru dalam acara yang berlangsung selama satu minggu tersebut (21 – 28 Februari). Yang lebih penting justru adalah ratusan demo game yang menanti untuk kita jajal secara cuma-cuma.
Di edisi kali ini, total ada 628 demo game gratis yang tersedia. Kalau harus mencoba semuanya, itu berarti kita perlu memainkan setidaknya 90 demo game setiap harinya. Kecuali Anda tidak punya kerjaan lain, hal itu mungkin bakal sangat sulit untuk dilakukan. Alternatifnya, Anda bisa mencoba sejumlah rekomendasi yang saya rangkum.
Berikut adalah 25 demo game menarik dari Steam Next Fest yang bisa Anda coba sampai tanggal 28 Februari 2022.
1. Elsie
Bukan sembarang action-platformer, Elsie meminjam sejumlah mekanisme dari genre rogue-like, seperti misalnya perma-death, procedurally-generated level, dan koleksi item sekaligus persenjataan yang variatif, untuk menjadikan setiap sesi bermain terasa unik. Penggemar seri game Mega Man semestinya akan tertarik menjajal game ini.
2. Souldiers
Souldiers merupakan sebuah Metroidvania dengan sedikit bumbu permainan Souls-like. Alhasil, combat dalam game ini terkesan sangat memuaskan, dan kita pun dibebaskan memilih dari tiga character class yang tersedia: Scout, Archer, dan Caster. Grafik pixel-art 16-bit beserta efek-efek visual yang tersaji juga tampak amat berkualitas.
3. Turbo Overkill
Ibarat hasil kawin silang antara Doom dan Blade Runner, Turbo Overkill menjanjikan aksi tembak-menembak bertempo cepat yang luar biasa brutal. Namun satu bagian dari Turbo Overkill yang langsung mencuri perhatian saya adalah gergaji mesin yang tertanam di kaki sang protagonis. Bayangkan betapa mematikannya mekanisme sliding di dalam game ini.
4. Neon White
Dideskripsikan sebagai sebuah speedrunning FPS, Neon White menawarkan satu mekanisme yang cukup unik: senjata yang Anda kumpulkan dapat dikorbankan untuk mengaktifkan manuver-manuver pergerakan spesial. Narasinya pun cukup memicu rasa penasaran: lakon utamanya adalah seorang pembunuh bayaran yang dipungut dari Neraka untuk membasmi iblis di Surga.
5. FAR: Changing Tides
FAR: Changing Tides menceritakan petualangan seorang bocah bersama kapal raksasanya dalam mencari rumah baru di dunia yang sudah hancur. Sepanjang perjalanan, sang bocah perlu menjaga bagian-bagian dari kapalnya agar bisa tetap berfungsi dengan baik, dan tidak jarang ia harus menelusuri bawah air untuk mengumpulkan berbagai bahan.
6. Beacon Pines
Beacon Pines merupakan sebuah game petualangan. Namun ketimbang mengikuti ceritanya dari awal sampai akhir seperti sedang membaca buku, pemain punya kesempatan untuk mengubah plotnya dengan menyelipkan kata-kata baru. Menjajal skenario demi skenario dengan menggunakan koleksi kata yang beragam merupakan salah satu daya tarik utama game ini di samping art style-nya yang memukau.
7. IXION
IXION mengawinkan genre game city building dengan elemen-elemen survival dan eksplorasi; membangun infrastruktur stasiun luar angkasa yang komplet itu penting, tapi begitu juga halnya dengan manajemen populasi dan ancaman-ancaman eksternal. Melihat trailer-nya, saya langsung mendapat vibe yang serupa seperti ketika saya memainkan Frostpunk, hanya saja di sini setting-nya adalah di luar angkasa.
8. The Wandering Village
Di The Wandering Village, Bumi sudah tidak lagi layak untuk ditinggali akibat pencemaran spora beracun. Satu-satunya cara untuk bertahan hidup adalah dengan membangun pemukiman di atas seekor makhluk raksasa bernama Onbu. Pertanyaannya, apakah Anda siap membentuk suatu simbiosis dengan sang makhluk, atau Anda hanya peduli dengan keselamatan komunitas dan menjadi parasit bagi makhluk tersebut?
9. ABRISS
“Build to destroy“, demikianlah slogan dari game berjudul ABRISS ini. Tugas Anda dalam game ini adalah membangun semacam struktur untuk kemudian ditabrakkan ke suatu target berukuran masif hingga semuanya hancur berkeping-keping. Tidak ada cara yang benar untuk memainkan ABRISS, yang ada hanyalah perpaduan kreativitas dengan pemahaman ilmu fisika dan jiwa sadistis Anda.
10. Pharaoh: A New Era
Pharaoh: A New Era merupakan remake dari game city building berjudul sama yang dirilis di tahun 1999. Sejak pertama mendengar pengumumannya dua tahun lalu, tidak sedikit yang telah menanti kehadiran gameplay trailer-nya. Namun yang kita dapat sekarang malah jauh lebih baik, yakni versi demo gratisan dengan total empat misi yang dapat dimainkan.
11. Hero’s Hour
Jangan tertipu oleh grafiknya yang imut-imut, sebab Hero’s Hour menjanjikan pertempuran dalam skala yang cukup epik. Menariknya, pertempuran itu bisa berjalan secara real-time dan otomatis, sementara sesi eksplorasinya malah mengandalkan mekanisme turn-based. Hasilnya adalah sebuah RPG kaya konten yang dapat dimainkan secara amat santai.
12. Writer’s Block
Ketika word game bertemu roguelike, jadilah Writer’s Block. Dalam game ini, kata-kata adalah senjata Anda. Semakin panjang katanya, semakin besar pula damage yang dihasilkan. Problemnya, musuh Anda bisa menempatkan sejumlah jebakan pada beberapa huruf, sehingga Anda harus berpikir dua kali sebelum merangkai kata dengan menggunakan huruf-huruf tersebut.
13. Boundary
Bayangkan FPS multiplayer seperti Call of Duty, tapi dengan setting sepenuhnya di luar angkasa dan pergerakan serba terbatas akibat hilangnya gravitasi; begitulah kira-kira cara saya mendeskripsikan Boundary secara singkat. Berhubung tidak ada gravitasi, ancaman dalam game ini benar-benar bisa datang dari segala sudut, belum lagi ditambah medan perang yang begitu kompleks dan tidak terprediksi. Jago di Apex Legends bukan jaminan Anda bisa jago di game ini.
14. Space Wreck
Space Wreck merupakan sebuah RPG isometrik ala Fallout dan Fallout 2. Pengembangnya benar-benar menekankan pada aspek roleplaying, dan setiap quest dalam game ini selalu punya lebih dari satu solusi. Jadi bagaimanapun Anda membangun karakter Anda, selalu ada cara untuk memanfaatkan kelebihannya dalam mengatasi suatu problem. Kalau mau, Anda bahkan bisa menamatkan Space Wreck tanpa menjalani combat sama sekali.
15. Kick Bastards
Tidak semua masalah bisa diselesaikan dengan tendangan, kecuali Anda sedang memainkan Kick Bastards. Gerakan kaki yang demikian simpel terasa seperti sebuah superpower di game ini. Lompatan Anda kurang jauh? Tendang saja sebuah pilar selagi berada di udara untuk melontarkan tubuh Anda lebih jauh lagi. Siapa bilang aksi parkour harus selalu serius seperti di Ghostrunner?
16. Pandemic Train
Pandemic Train merupakan sebuah game survival simulation dengan setting dunia post-apocalyptic. Untuk menyelematkan diri dari peperangan dan wabah mematikan, sekelompok manusia terpaksa hidup di kereta api, dan Anda-lah yang bertanggung jawab atas krunya. Vibe-nya kurang lebih mirip seperti film Snowpiercer, dan di sepanjang permainan Anda akan dihadapkan dengan keputusan-keputusan dilematis macam di game Frostpunk.
17. Tinykin
Di Tinykin, Anda berperan sebagai Milo, yang entah bagaimana caranya, tiba di Bumi dalam wujud fisik yang kelewat kecil. Dalam perjalanannya menjelajahi dunia yang terlalu besar baginya, Milo bakal ditemani oleh ratusan makhluk mungil bernama Tinykin. Kalau Anda pernah memainkan seri game Pikmin bikinan Nintendo dan Anda suka genre action-platformer, Anda wajib meluangkan waktu untuk mencoba Tinykin.
18. Core Keeper
Core Keeper ibarat Terraria dengan perspektif top-down, serta combat yang terinspirasi action RPG macam Diablo. Mining dan crafting merupakan mekanisme esensial dalam game survival ini, demikian pula berkebun dan berburu harta karun. Core Keeper juga menjanjikan boss battle yang epik, dan Anda bebas memainkannya sendirian atau bersama 7 pemain lain.
19. Conan Chop Chop
Dengan dukungan multiplayer hingga 4 orang dan grafik 2D yang jenaka, Conan Chop Chop langsung membuat saya teringat pada Castle Crashers. Bedanya, Conan Chop Chop merupakan sebuah roguelite dengan procedurally-generated map, serta tingkat kekacauan yang lebih intens. Game ini sepertinya bakal sangat seru dimainkan berulang-ulang bersama teman.
20. Little Orpheus
Tadinya eksklusif untuk Apple Arcade, Little Orpheus merupakan sebuah game petualangan side-scrolling dengan elemen narasi yang kuat dan art style technicolor yang menawan. Versi PC-nya ini hadir membawa tekstur yang lebih tajam dan efek pencahayaan yang lebih realistis, tidak ketinggalan pula animasi dan pergerakan baru bagi sang lakon.
21. Food Truck Simulator
Pengembang Gas Station Simulator kembali hadir dengan game simulasi lain yang tak kalah menarik. Seakan sudah menjadi tradisi dalam game semacam ini, Food Truck Simulator menempatkan pemain sebagai pewaris suatu bisnis yang sempat sukses pada masanya. Game ini tak hanya menawarkan mekanisme memasak dan memelihara peralatan yang mendetail, tetapi juga mekanisme mengemudi dengan kepadatan lalu lintas yang dinamis.
22. The Iron Oath
The Iron Oath adalah sebuah tactical RPG dengan setting fantasi dan combat bersistem turn-based. Di samping mengunggulkan sistem pertarungannya, game ini juga menjanjikan dunia yang dapat berevolusi secara dinamis, memberikan kesempatan untuk menikmati pengalaman bermain yang berbeda di setiap playthrough.
23. Coromon
Coromon terkesan seperti versi modern dari genre monster-taming. Mulai dari elemen eksplorasi sampai combat bersistem turn-based-nya, tampak jelas bahwa Coromon banyak belajar dari game-game klasik Pokémon. Total ada lebih dari 100 monster yang bisa ditangkap, beberapa di antaranya masuk kategori legendaris. Coromon menawarkan kustomisasi tingkat kesulitan yang merinci, membuatnya layak dilirik oleh pemain kasual maupun mereka yang selalu terobsesi dengan min-maxing.
24. The First Men
RPG, RTS, dan city-building jadi satu, The First Men mengajak kita untuk membentuk sendiri awal dari peradaban manusia. Jadi selain membangun pemukiman yang sejahtera, Anda juga diharuskan untuk mengeksplorasi dunia dari masa ke masa, dan tidak jarang Anda juga akan dihadang oleh berbagai musuh, mulai dari suku bangsa lain hingga makhluk-makhluk mitologi.
25. Occupy Mars
Sesuai judulnya, Occupy Mars menghadapkan pemain dengan salah satu ambisi terbesar umat manusia, yaitu membangun koloni di planet Mars. Tentunya itu bukan pekerjaan mudah, dan game sandbox open-world ini pada dasarnya akan memberikan gambaran mengenai tantangan-tantangan apa saja yang menanti kita di sana. Mulai dari membangun markas yang fungsional, menjelajahi area baru, menjalankan operasi penambangan, sampai bercocok tanam, ada banyak yang harus dilakukan di Occupy Mars.