Dark
Light

Steam Machines Valve Diprediksi Akan Gagal?

1 min read
March 16, 2015

Munculnya 15 model Steam Machines seusai GDC 2015 menandakan bahwa tak kurang dari 15 produsen hardware raksasa melihat kesempatan serta potensi besar dalam konsep perangkat hiburan all-in-one di ruang keluarga tersebut. Tapi jika dilihat lebih jauh, ternyata rasa skepstis mengenai kesuksesan Steam Machines di waktu ke depan belum mampu disingkirkan.

Rob Fahey dari Games Industry menjabarkan keraguannya pada proyek besar itu, terutama melihat bagaimana Valve memperlakukan Steam Machines secara dingin dan inferior, apalagi kalau dibandingkan Vive dan SteamVR. Mungkin itulah masalahnya ketika dua device terobosan baru yang tak saling berhubungan diumumkan berbarengan, jeritan penuh semangat khalayak terhadap satu produk akan meredam suara device lainnya.

Sedikit pengingat buat kita semua, Steam Machines adalah strategi Valve untuk menciptakan PC-PC mungil dalam berbagai ukuran dan desain garapan produsen komputer berbeda. Hardware-hardware tersebut telah lebih dulu mendapat persetujuan dari Valve, memperoleh logo resmi, dan berjalan di platform SteamOS berbasis Linux. Device menjanjikan akses ke ekosistem berisi jutaan gamer dan ribuan judul permainan di Steam via layar TV ruang keluarga.

Info menarik: 15 Steam Machines Valve Siap Menginvasi Ruang Keluarga Anda

Kemudahan dan kepraktisan penggunaan memang menarik, masalahnya memadatkan komponen-komponen PC ke bungkus kecil bukanlah hal haru. Agar sukses, eksekusi harus jitu dan Valve perlu mengontrolnya dengan ketat. Namun di mata orang awam, 15 model merupakan jumlah yang terlalu banyak, ditambah ketiadaan panduan lengkap. Valve perlu menyediakan petunjuk jelas dan sederhana supaya konsumen mengerti kemampuan masing-masing ‘Mesin Uap’.

Contohnya begini: Anda membeli Steam Machines kelas entry-level dan berharap bisa memainkan game-game terbaru bergrafis berat. Padahal, ia sengaja dirangkai untuk menangani MOBA dan permainan kompetitif. Demi menghindari hal tersebut, Valve membutuhkan sistem rating dan platform komparasi. “Mungkin melalui skor Good, Better atau Best, agar dapat gampang dipahami… Atau disediakan fitur khusus dalam Steam store buat melakukan perbandingan,” jelas Fahey.

Sayangnya, 15 tipe Steam Machines barulah permulaan. Model semisal rancangan Falcon Northwest hingga Origin PC disuguhkan dalam beberapa varian lagi, layaknya PC branded standar. Andai Valve belum mampu memberikan solusi problema tersebut, upaya Valve mencuri target konsumen home console dan ‘memasyarakatkan’ PC gaming tentu akan gagal, di mana PS4 dan Xbox One masih menjadi platform game paling simpel.

Akhirnya langkah Valve selanjutnya akan menetukan kesuksesan Steam Machines: Akankah ia nanti hadir sebagai wadah menikmati game PC secara mudah dan sederhana, ataukah cuma jadi alternatif mini PC biasa?

Gambar header: Steam.

Previous Story

‘Smartwatch’ Breitling B55 Connected Menjadikan Smartphone Sebagai Extension-nya

Next Story

Setelah Android, Fitur Panggilan Suara WhatsApp Dikabarkan Muncul di Perangkat iOS

Latest from Blog

Don't Miss

5-Alasan-Poco-C75-Jadi-Smartphone-Sejutaan-yang-Tepat-untuk-Gaming

5 Alasan Poco C75 Jadi Smartphone Sejutaan yang Tepat untuk Gaming

Bermain game kini bukan lagi sekadar hiburan semata. Seiring dengan

POCO Jawab Tantangan Kompetitor Ponsel Gaming dengan Performa dan Harga Ekstrem

POCO kembali menantang pasar smartphone dengan meluncurkan lini produk berperforma