Program inkubasi Start Surabaya Bootcamp menghelat program Startup Sprint selama dua hari pada tanggal 26 dan 27 September 2015 kemarin. Gagasan ini turut didukung oleh PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTEK) guna mendorong berkembangnya kualitas serta daya saing startup di Kota Pahlawan tersebut.
“Kami menyadari bahwa membangun ekosistem dan mendorong terciptanya entrepreneur tidak bisa terjadi dalam waktu semalam. Ekosistem di Silicon Valley sudah mulai dibangun sejak tahun 1960-an, sehingga mereka sudah siap memanen hasilnya sekarang,” papar CEO KIBAR Yansen Kamto yang juga merupakan inisiator Startup Surabaya Bootcamp.
Lebih lanjut, menurutnya, para pemangku kepentingan di industri teknologi Indonesia sudah seharusnya terjun langsung dan membangun ekosistem ini dari dasar. Tanpa edukasi, pembinaan, serta persiapan yang mumpuni, generasi kewirausahaan tidak bisa diharapkan muncul begitu saja.
Senada dengan Yansen, founder Seekmi Nayoko Wicaksono, yang juga merupakan perwakilan EMTEK Group, melantunkan hal senada. Ia menilai dibutuhkan kota-kota alternatif selain Jakarta untuk menjadi basis pertumbuhan startup teknologi di Indonesia. Menariknya, Nayoko melihat kecocokan tersebut ada di kota Surabaya, bukan di Yogyakarta atau Bandung yang kerap meroketkan pemain-pemain di industri kreatif.
“Surabaya memiliki berbagai unsur pendukung dalam mengembangkan sebuah ekosistem industri teknologi. Dukungan dari pemerintah, komunitas, juga private sector membuat Surabaya menjadi sangat ideal. EMTEK selaku salah satu pihak yang punya visi misi serupa, akan terus mendukung pertumbuhan ekosistem industri teknologi di Surabaya,” katanya dalam siaran pers yang kami terima (28/9).
Pihak penyelenggara memaparkan bahwa dari 103 tim yang mendaftar, terpilih 25 tim yang terseleksi untuk mengikuti rangkaian bootcamp berupa seminar dan workshop dari para pelaku industri teknologi Indonesia pada tanggal 26-27 September.
Setelah mengikuti bootcamp, para finalis akan menjalani aktivitas berupa kombinasi workshop, seminar, konsultasi, dan pelatihan yang dibantu mentor dan fasilitator berpengalaman dari industri teknologi selama tiga bulan di Forward Factory.
Setelah tiga bulan, akan terpilih tiga tim terbaik kemudian akan mendapatkan pendanaan sebesar Rp 50 Juta dan tujuh tim lainnya mendapatkan Rp 25 juta. Pemenang utama akan mendapatkan hadiah berupa perjalanan ke Silicon Valley untuk berkunjung dan bertukar pengalaman dengan para pelaku industri teknologi kelas dunia.