Minggu lalu, tepatnya pada tanggal 17 dan 18 Februari 2017, pagelaran Clapham Startupfest 2017 diadakan di Kota Medan. Beberapa pemateri keynote dihadirkan dalam acara tersebut untuk memberikan insight tentang pengembangan startup untuk para inovator di ibu kota provinsi Sumatera Utara tersebut. Di sela-sela sesi keynote, tim DailySocial mencoba menggali pendapat pemateri tentang ekosistem startup di Kota Medan.
“Ekosistem startup di Medan saat ini seperti perkembangan startup di Jakarta lima tahun lalu, tapi Medan mempunyai talenta dan jiwa startup yang cukup bagus. (Pesan saya) tingkatkan lagi capacity buliding. Jangan terlalu banyak memfokuskan pada fitur, tapi lebih baik fokus di produk dan market [terlebih dahulu],” ujar Managing Partner East Ventures Willson Cuaca mengomentari keadaan startup di Medan saat ini.
Wilson melanjutkan, dari percakapannya dengan beberapa founder startup yang turut hadir dalam acara, kesannya mereka sangat takut idenya disalin oleh pihak lain. Ia menekankan bahwa kecakapan startup akan terukur ketika ide-ide tersebut berhasil diterapkan dengan baik dalam proses eksekusi.
Terkait perkembangan ekosistem startup yang cepat, Managing Director Kejora Ventures Andy Zain memiliki pendapat yang sama. “Terjadi peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan tahun lalu, di mana tahun lalu masih banyak startup yang belum fokus dan masih belum matang di Medan.”
Kuncinya pada perubahan pola pikir
Startupfest 2017 berhasil mengumpulkan 20 startup yang siap melakukan pitching di hadapan investor. Setelah diseleksi melalui beberapa tahapan, terdapat 14 startup yang layak memamerkan konsep bisnisnya. Kendati beberapa masih ada yang perlu diperbaiki, dari sisi market fit dan kematangan produk, tak sedikit yang tampak siap untuk diakselerasi dengan pendanaan. Begitu dipaparkan Community & Space Manager Clapham Cindy Lailani selaku penyelenggara acara Startupfest 2017.
Cindy memaparkan bahwa Medan memiliki potensi sebagai pusat pengembangan startup. Sudah ada startup yang berhasil mendapatkan pendanaan, contohnya Otten Coffee. Dari interaksinya dengan startup di sana, Cindy menyimpulkan hal yang sama dengan Willson. Salah satu pola pikir yang harus diubah adalah kemauan untuk membagikan ide yang mereka miliki karena ide yang telah dipilih juga perlu divalidasi. Jangan khawatir dicuri, karena kuncinya pada eksekusi.
Networking juga menjadi salah satu hal yang digarisbawahi. Jika dibandingkan dengan Jakarta atau Bandung, akses para startup ke kanal inkubasi atau pendanaan lebih minim. Acara seperti Startupfest ini perlu menjadi agenda rutin untuk terus menjaga pertumbuhan startup di kota Medan, sekaligus menjadi pembuktian bahwa di luar Jawa pun startup tetap bisa bermanuver dengan baik.
–
DailySocial adalah media partner Clapham Startupfest 2017