Startup edtech lokal kembali ramai dengan kehadiran Pahamify. Startup ini awalnya hadir dalam kanal YouTube dengan nama akun Hutan Tanda Tanya sejak 2016, berisi konten edukasi tentang sains dan teknologi.
Akun tersebut telah menjaring lebih dari 250 ribu subscriber dan mengantongi berbagai penghargaan dari YouTube maupun Siberkreasi. Sejumlah dana hibah yang diperoleh mendorong tim menyeriusinya menjadi Pahamify.
Rousyan Fikri mendirikan Pahamify bersama dua temannya, Mohammad Ikhsan dan Edria Albert, sejak 1,5 tahun lalu di Bogor. Ketiganya memiliki latar belakang yang kuat di bidang edukasi dan teknologi.
“Meskipun sudah banyak aplikasi belajar tersedia, konten berkualitas tetap menjadi barang langka. Membuat konten pembelajaran berkualitas adalah keahlian yang masih sangat jarang di temukan para konten kreator di Indonesia,” terang CEO dan Co-Founder Pahamify Rousyan Fikri, Jumat, (19/7).
Peluncuran ini turut dihadiri Direktur Ekonomi Digital Aptikom Kemkominfo I Nyoman Adhiarma. Ia mengapresiasi kehadiran Pahamify karena sektor pendidikan termasuk ke dalam satu dari tujuh prioritas yang didorong Kemkominfo. Pendidikan tergolong sektor yang paling mudah didigitalisasikan dan tidak serigid sektor kesehatan.
“Tapi tantangannya sangat besar karena rata-rata tingkat pendidikan di Indonesia hanya sebatas kelas 2 SMP. Ini jauh tertinggal dibanding negara tetangga,” terang I Nyoman.
Kompetitor terdekat Pahamify adalah Ruangguru dan Quipper.
Produk Pahamify
Sementara ini, Pahamify menyediakan konten edukasi untuk jenjang SMA jurusan IPA. Ada lebih dari 500 konten dalam bentuk video, dilengkapi dengan ribuan kuis dan ringkasan. Konsep yang diusung adalah fun learning dibalut gamification agar belajar seseru bermain game.
Di dalam aplikasi juga disediakan Career Center, berupa layanan konseling yang dikelola oleh psikolog dari Universitas Indonesia untuk bantu siswa mengenali minat dan bakat diri. Juga, membantu siswa yang memiliki masalah akademik maupun non akademik.
Rousyan melanjutkan, di dalam aplikasi sudah dilengkapi dengan profil dari berbagai universitas dan jurusan untuk permudah siswa memilih jurusan sebelum masuk perguruan tinggi.
“Dari riset yang kami lakukan sebelum resmi merilis Pahamify, selain butuh platform untuk belajar akademis, siswa juga menghadapi masalah non teknis di kehidupan sehari-harinya. Makanya kami buat konselingnya.”
Di samping itu, timnya juga menyediakan program intensif untuk pelajar SMA tingkat akhir sebelum mengikuti tes perguruan tinggi. Metode yang dipakai adalah flip based classroom. Rousyan mengaku metode tersebut dipakai saat ia sekolah di luar negeri dan setelah diteliti bisa diterapkan di Indonesia.
Sejak aplikasi resmi diperkenalkan di Oktober 2018, dia mengklaim telah menjaring puluhan ribu pengguna yang kebanyakan adalah pelajar SMA. Untuk program intensif, disebutkan pada batch pertama telah berhasil mengantarkan 88% pesertanya ke PTN impian.
Biaya berlangganan aplikasi ini dibanderol mulai dari Rp50 ribu sampai Rp260 ribu, tergantung rentang waktu yang diinginkan. Aplikasi sudah tersedia untuk versi Android dan iOS.
Rencana perusahaan
Hingga akhir tahun ini, Pahamify berencana untuk menambah konten edukasi IPS untuk jenjang SMA. Jenjang SMP juga akan segera disasar karena timnya mendapat banyak permintaan dari para siswa.
“Harapannya tahun ini bisa selesaikan konten buat IPS dan SMP. Kami berharap tahun depan bisa melakukan lebih banyak inovasi baru yang lebih seru.”
Sementara akun YouTube Hutan Tanda Tanya masih akan diteruskan keberlangsungannya oleh Pahamify. Akun ini akan mempopulerkan konten sains dan teknologi karena menyasar penonton dari semua kalangan umum. Harapannya dari strategi ini bisa mendorong orang-orang untuk mencoba Pahamify.
“Tim Hutata (kepanjangan dari Hutan Tanda Tanya) masuk ke dalam unit bisnis di Pahamify. Fokusnya beda dengan Pahamify karena mereka menyasar ke general audience.”
Status pendanaan Pahamify disebutkan sudah mendapat investasi dari angel investor dengan nilai dirahasiakan. Perusahaan juga telah mendapat dana hibah dari YouTube dan Siberkreasi. Tim Pahamify saat ini berjumlah 50 orang dan seluruh konten dibuat secara in house.