Dark
Light

Startup Asia Goes Global: CEO Corner Dengan Saumil Nanavati dari Chalkboard

2 mins read
September 2, 2011

Ketika saya bertemu Saumil dan rekannya Bernard di Singapura tahun lalu, saya tidak yakin tentang rencana mereka membawa Chalkboard ke pasar AS. Konsep Chalkboard mudah ditiru oleh perusahaan-perusahaan di Silicon Valley yang lebih berpeluang untuk mendapatkan lebih banyak eksposur dan kepercayaan investor dibandingkan dengan perusahaan kecil dari Singapura.

Saumil telah membuktikan bahwa saya salah.

Perusahaannya, Chalkboard, telah menerima dana dari Neoteny Labs, lembaga pendanaan Singapura yang didukung oleh investor awal Twitter, Joi Ito yang memiliki koneksi kuat dengan berbagai startup dan investor teknologi  di AS. Ini langkah strategis yang berjalan sempurna bagi Chalkboard untuk masuk dan menaklukkan pasar AS dengan bantuan dari investor mereka.

Jadi sesi CEO Corner kali ini, saya mewawancarai Saumil Nanavati pendiri dan CEO Chalkboard. Check it out!

Dapatkah Anda memperkenalkan secara singkat tentang diri Anda?

Saya CEO dan co-founder dari Chalkboard, kami membantu usaha kecil untuk berkomunikasi langsung dengan pelanggan, secara lokal dan sosial melalui ponsel dan web. Saya seorang serial digital entrepreneur, tertarik dalam menggunakan teknologi untuk melakukan hal-hal kuno dengan cara-cara baru yang membuatnya lebih efektif, lebih terjangkau atau kombinasi keduanya.

Bagaimana Anda bisa ada di posisi ini? Apa latar belakang Anda dan bagaimana Anda memulai Chalkboard?

Saya telah mengenal co-founder saya, Bernard Leong, selama bertahun-tahun. Kami ingin menciptakan solusi pemasaran harian untuk UKM yang cerdas dan mudah digunakan. UKM merupakan kelompok yang kurang terlayani dalam pemasaran dan mobile.

Sebelum Chalkboard saya adalah co-founder dan CEO Sydus, platform pemasangan iklan terbesar di se-Asia untuk layanan musik mobile, yang sudah diakuisisi. Saya memulai karir saya di US di berbagai perusahaan teknologi seperti, Epicentric Inc., Scient Corporation dan Motorola.

Apa inspirasi Anda untuk mendirikan Chalkboard?

Nama “Chalkboard” terinspirasi oleh papan tulis yang mudah diganti-ganti isinya, seperti yang sering Anda temukan di restoran. Papan tulis ini menjadi tempat untuk menuliskan item menu baru, penawaran spesial sehari-hari dan penawaran yang dapat ditambahkan atau diubah dengan mudah. Perusahaan kami menyediakan layanan untuk semua ukuran bisnis, terutama UKM, memberikan kemampuan untuk meningkatkan jangkauan melalui mobile dan web dengan membawa pesan ke pelanggan potensial ketika mereka dekat dengan lokasi bisnis. Sama seperti papan tulis nyata, pelaku bisnis dapat langsung memperbarui pesan mereka sesering yang mereka inginkan, dengan jangkauan yang diperluas.

Sebagai perusahaan berbasis di Singapura, kalian sangat agresif dalam ekspansi ke pasar AS. Mengapa kalian memutuskan untuk memperluas ke AS sejak awal?

AS merupakan pasar utama bagi kami untuk beberapa alasan. Mayoritas bisnis di Amerika Serikat adalah bisnis kecil hingga menengah, sehingga ini alasan yang masuk akal dari sisi audience. Dan bahkan dengan perkembangan penawaran tipe deal-of-the-day di AS, model seperti ini mengharuskan diskon besar dan biaya yang memotong laba, yang tentunya tidak ramah bagi bisnis kecil.

Selain itu, memanfaatkan kekuatan integrasi sosial adalah fitur kunci dalam produk kami dan Amerika Serikat serta Asia Tenggara cenderung memiliki pasar media sosial terbesar di dunia.

Bagaimana Anda melihat Chalkboard di masa depan, katakanlah 3 tahun dari sekarang?

Chalkboard akan melanjutkan momentum besar dan menjadi kunci dari alat pemasaran sehari-hari untuk bisnis lokal di seluruh dunia. Ada konvergensi mobile, layanan berbasis lokasi dan media sosial yang terjadi sekarang dan akan kita lihat bertambah besar dalam beberapa tahun mendatang. Chalkboard sedang dan akan terus memainkan peran dalam membentuk perilaku konsumen lokal dalam menemukan tempat baru dan tetap berhubungan dengan tempat favorit mereka dimanapun mereka berada.

Apa pendapat Anda tentang pasar mobile di Indonesia?

Pasar mobile di Indonesia memberikan kesempatan luar biasa bagi Chalkboard. Kami sangat bersemangat untuk memperluas jangkauan kami di sini dan berpikir bahwa pasarnya sangat pas, karena konsumen Indonesia cukup mahir dalam penggunaan media mobile dan sosial.

Sebagai pengusaha, apa yang Anda ingin katakan kepada sesama pengusaha startup di Indonesia?

Semoga beruntung dan beritahu kami jika Chalkboard dapat membantu Anda!

Rama Mamuaya

Founder, CEO, Writer, Admin, Designer, Coder, Webmaster, Sales, Business Development and Head Janitor of DailySocial.net.

Contact me : [email protected]

2 Comments

  1. sebuah usaha gak perlu daily deals site kalau gitu 🙂

    kok gue melihat ini “ancaman” dari hidup daily deals site. kalau
    perusahaan bisa bikin promo sendiri, kenapa harus berbagi kue dengan
    daily deals site? 😀

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Foursquare’s Indonesian apparently still needs work

Next Story

Update Terbaru dari Aplikasi Foursquare,Tambahkan Lima Fasilitas Bahasa Baru

Latest from Blog

Don't Miss

O-Beng aplikasi berbasis lokasi untuk temukan bengkel dan toko aksesoris otomotif / Shutterstock

Aplikasi O-Beng Sediakan Informasi Bengkel dan Toko Aksesoris Otomotif Berbasis Lokasi

Inovasi layanan berbasis aplikasi tampaknya akan terus lahir. Satu yang

Layanan Pencarian Venue Berbasis Lokasi Zodio Resmi Hadir di Indonesia

Layanan pencarian venue (point of interests) berbasis lokasi Zodio resmi hadir