Riuh rendah esports Indonesia selama ini terbilang terpusat di Jakarta. Walaupun begitu, kini pelaku industri esports sudah mulai sadar bahwa esports di Indonesia bukan cuma Jakarta. Maka, kini banyak penyelenggara yang mencoba melebarkan sayap ke kota besar lain di Indonesia, seperti Piala Presiden, ataupun Bali United, yang pada 15-16 Maret 2019 kemarin menyelesaikan gelaran Bali United E-Sports Championship (BUEC) di Gianyar, Bali.
Anda tidak salah baca, Bali United, sebuah klub sepakbola, kini mulai terjun ke ekosistem esports. Bagi Anda yang bukan penggila bola, Bali United adalah klub sepakbola profesional yang bermarkas di Gianyar Bali. Klub yang satu ini mulai beroperasi pada tahun 2014. Sejak saat itu, klub ini terus konsisten berada di strata tertinggi kompetisi sepakbola Indonesia, yaitu Liga 1.
Merupakan bagian dari Bali United Festival, klub sepakbola ini mencoba melengkapi keseruan acara dengan kompetisi esports BUESC. Kompetisi tersebut mempertandingkan dua game, yaitu Mobile Legends dan PUBG Mobile. Selain itu, gelaran tersebut juga menjadi momen peluncuran organisasi esports milik Bali United yang bernama Island of Gods (IOG).
Dengan ini maka bisa dibilang, Bali United merupakan klub sepakbola pertama di Indonesia, yang memiliki tim esports sendiri. Terkait hal ini, Putri Paramitha Sudali selaku Direktur Bisnis Bali United, sempat mengungkap sedikit pandangannya terhadap ekosistem esports dalam negeri.
“Esports merupakan industri yang berkembang amat pesat, baik di Indonesia maupun dunia. Kami juga baru-baru ini mengamati bahwa banyak penggemar dan komunitas kami merupakan pengamat esports. Dengan peluncuran tim Island of Gods dan Bali United E-Sports Championship, kami ingin menyebarkan jaringan kami dan melayani para penggemar kami di luar sepak bola. Sebagai klub sepak bola Indonesia pertama yang terjun di ekosistem esports, kami juga berharap dapat berkontribusi kepada pertumbuhan industri ini di Indonesia” ujar Putri.
Walaupun Bali United masih baru pertama kali menyelenggarakan sebuah event esports, namun antusiasme para gamers terhadap BUEC ternyata cukup tinggi. Tercatat ada lebih dari 1500 tim dari seluruh negeri terdaftar di turnamen. Dari total peserta sebanyak itu, lalu disaring sampai tersisa 4 tim Mobile Legends dan 14 tim PUBGm yang berhasil mencapai babang final, dan lalu diterbangkan ke Bali untuk bertanding langsung di Bali United Cafe, Gianyar, Bali.
Selama dua hari berjalan, pertandingan berlangsung sangat sengit. Dari Mobile Legends ada beberapa tim besar seperti Flash Wolves, BOOM ID, SFI Omega dan Star8 Esports. Lalu untuk PUBGm, tim seperti Bigetron, RRQ, SFI 4S, bahkan EVOS Burnout dari Thailand turut serta bertanding dalam kompetisi ini. Tak lupa, tim IOG juga turut bertanding di dalam kedua cabang game tersebut.
Setelah pertarungan yang sangat keras dari para tim, akhirnya tim Star8 Esports keluar sebagai juara Mobile Legends, lalu dari PUBGm ada EVOS Burnout keluar sebagai juara. Dengan kemenangan tersebut, Star8 Esports berhak menerima hadiah sebesar Rp50 juta, sementara EVOS Burnout menerima hadiah sebesar Rp 35 juta.
Kehadiran Bali United di ekosistem tentu akan membuat esports di Indonesia semakin meriah. Meriah dalam artian, tambahan saingan yang membuat kancah kompetitif Mobile Legends serta PUBGm makin seru, tambahan investasi di ekosistem yang akan semakin mengembangkan industri esports, dan tentunya pemerataan esports agar tidak hanya terpusat di Jakarta saja.