Menunggu pengumuman Half-Life 3 bisa diibaratkan seperti menunggu hujan emas dari langit. Mungkin hal yang sama dirasakan oleh seorang staf Valve sehingga dalam waktu ‘senggangnya’ ia menciptakan dua buah controller baru yang tidak biasa.
Kita tahu motion sensor sendiri bukanlah hal yang baru dan karyawan Valve bernama Ben Krasnow sadar akan hal ini. Ia akhirnya mendapatkan ide ekstrim dengan memanfaatkan fungsi mouse dan anggota tubuh selain tangan. Controller pertama yang ia buat dipasangkan di mulut dan diakses dengan menggunakan gerakan lidah, controller kedua juga tidak kalah unik: Anda mengendalikan gerakan mouse dengan bokong.
Saya akan memulai pembahasan dengan controller lidah terlebih dahulu. Controller lidah ini memanfaatkan sensor optik pada mouse jenis ring yang diletakkan dalam sebuah brace-retainer yang Anda tempatkan di langit-langit mulut. Kita tahu retainer biasa digunakan pasien-pasien dokter orthodontist setelah selesai masa penggunaan kawat cekat (bracket) gigi.
Cara kerjanya cukup sederhana, seperti penggunaan trackpad pada notebook. Sayangnya ia jauh kurang akurat dibanding metode kontrol mouse lain, namun tetap bisa dimanfaatkan untuk fungsi swipe. Selain masalah akurasi Ia memiliki banyak kelemahan. Satu contohnya, ia akan memaksa Anda untuk selalu membuka mulut karena perangkat ini masih harus tersambung kabel. Bayangkan betapa banyak liur yang akan keluar saat Anda menggunakannya – belum lagi resiko kemasukan serangga atau bahkan arus pendek karena Anda menggigit kabelnya.
Walaupun bukan solusi yang optimal, melihat alat ini bekerja memang sangat menarik. Silakan nikmati video demonya di bawah ini.
[youtube id=”HyaiszgzIzo” width=”620″ height=”360″]
Controller kedua mungkin lebih fungsional. Ia memanfaatkan gerakan pinggul dan diletakkan sebagai alas duduk. Ia juga memiliki bagian pembaca bobot tubuh yang akan menentukan arah gerak pengguna jika mereka sedang bermain game shooter: bungkukkan badan dan pindahkan bobot ke depan maka karakter bergerak maju, pindahkan beban tubuh ke belakang dan ia bergerak mundur. Untuk membuatnya, Ben Krasnow mengkombinasi teknologi timbangan elektronik dengan Xbox 360 controller.
Menurutnya device seperti ini cocok dimaanfaatkan untuk fungsi dan periferal virtual reality seperti Oculus Rift dan Sony HMZ-T3. Tetapi dengan menggunakan pinggul, pengguna tidak bisa menggerakkan lebih dari 180 derajat. Dan itu sebabnya Krasnow menjelaskan bahwa Anda harus tetap menggunakan mouse sebagai periferal navigasi utama, dan ‘controller bokong’ ini sebagai pelengkap.
Namun jika Krasnow ingin agar device ini masuk ke tahap produksi masal – atau membuat investor tertarik, maka ia juga harus memikirkan desain agar nyaman untuk berbagai jenis tempat duduk. Simak video demonstrasinya di bawah.
[youtube id=”vfqtKJAnJHg” width=”620″ height=”360″]
Kira-kira setahun lalu, saya tak sengaja ‘mematahkan’ tangan kanan dalam kecelakaan motor. Seandainya kedua perangkat ini telah dirilis saat itu, saya tidak perlu repot-repot bermain Borderlands 2 dengan mouse di kaki…
Via EuroGamer.net. Gambar header: Polygon.com.