TechCrunch mengabarkan layanan streaming musik Spotify segera memperluas layanannya di Indonesia dan Jepang, dua negara yang memiliki populasi digital yang tinggi ketimbang negara-negara lain di kawasan Asia. Dibandingkan Jepang, menurut sumber TechCrunch, Spotify bakal hadir lebih dulu di Indonesia, perkiraan kami paling lambat per akhir tahun.
Kehadiran Spotify bisa dibilang menjadi generasi terakhir dari jajaran layanan streaming musik global. Sebelumnya Apple Music, Deezer, Rdio, dan Guvera sudah menyambangi Indonesia. Dalam waktu (sangat) dekat, sebuah layanan streaming musik Tiongkok juga bakal meluncurkan layanannya di sini.
Rumor kehadiran Spotify sesungguhnya sudah santer terdengar sejak tahun lalu dengan menggandeng Telkomsel. Menurut informasi yang kami dapatkan, banyak ganjalan yang dihadapi Spotify, terutama dari perusahaan label musik, yang memperlambat kehadiran layanan ini di Indonesia.
Techcrunch sempat menemukan pembukaan lowongan “Music Editor” untuk pasar Indonesia, meskipun berbasis di Singapura, namun saat ini sudah tidak bisa diakses kembali. Di antara negara tetangga, layanan Spotify sudah tersedia di Singapura, Malaysia, dan Filipina.
Kehadiran Spotify bakal menambah marak persaingan layanan streaming musik di tanah air. Tidak hanya layanan dari luar negeri, ada beberapa karya lokal yang mencoba unjuk gigi, salah satunya Volup yang digawangi sejumlah musisi lokal.
Sekitar sebulan lalu, DailySocial dan JakPat mengadakan survei terhadap 1000 responden tentang layanan streaming musik di Indonesia. Mayoritas responden tidak berminat untuk berlangganan layanan streaming musik secara berbayar, sementara angka 20 ribu Rupiah menjadi pilihan biaya per bulan bagi mereka yang ingin berlangganan paket berbayar.