Saya tahu jika tidak semua gamer punya waktu (atau punya kesabaran) untuk mengikuti perkembangan teknologi komponen mesin gaming pilihannya, baik itu PC ataupun ponsel pintar — mengingat kecepatan perkembangan teknologi console tidak sebrutal dua platform tadi.
Terlalu banyak pilihan juga sebenarnya bisa jadi lebih membingungkan — setidaknya itu juga yang dipercaya oleh Barry Schwartz, yang mengenalkan teori Paradox of Choice.
Dengan perkembangan teknologi ponsel pintar yang begitu pesat dan munculnya banyak komponen baru (termasuk juga jargon-jargonnya), Anda mungkin masih kebingungan dalam mencari ponsel yang tepat untuk kebutuhan gaming.
Di artikel inilah, saya ingin membantu Anda memberikan penjelasan singkat dan sederhana tentang spesifikasi ponsel yang perlu diperhatikan untuk memberikan pengalaman bermain game yang nyaman.
Tanpa basa-basi lagi, inilah daftarnya.
Chipset (CPU dan GPU)
Jika kita berbicara PC gaming yang lebih modular, kita bisa memisahkan dua komponen penting ini. Namun di smartphone, dua komponen ini biasanya dikemas dalam satu paket — yang selanjutnya akan saya sebut dengan chipset saja, sekadar untuk memudahkan saya menulis.
Apa saja yang penting diperhatikan dalam memilih chipset? Pertama, seperti yang juga sering disarankan oleh kebanyakan orang, kecepatan CPU dan banyaknya core jadi pertimbangan pertama yang harus Anda perhatikan. Misalnya saja seperti Exynos 990 yang digunakan di Samsung Galaxy Note20 dan Note20 Ultra. Exynos 990 ini menawarkan prosesor dengan 8 core (Octa-Core) dan kecepatan maksimum 2,7GHz yang diklaim mampu memberikan performa CPU 19% lebih tinggi dan GPU 13% lebih tinggi dibanding Exynos generasi sebelumnya.
Semakin banyak core prosesor dan semakin tinggi kecepatannya, semakin bagus pula kemampuannya menjalankan game–game mobile kelas berat sekalipun. Selain itu, semakin banyak core prosesor, hal ini juga memudahkan perangkat Anda untuk multitasking. Kemampuan multitasking di ponsel tetap saja penting diperhatikan (layaknya PC) karena ia bukanlah console yang memang dibuat hanya untuk satu tujuan — bermain game.
Selain soal jumlah core dan kecepatan prosesor tadi yang memang sudah terlalu sering digaungkan banyak orang, satu hal yang mungkin masih jarang sekali disadari oleh para gamer mobile (namun tak kalah pentingnya) adalah proses fabrikasi dari chipset itu sendiri.
Beberapa tahun belakangan semua produsen CPU dan GPU di PC berlomba-lomba untuk membuat produk dengan proses fabrikasi yang lebih rendah. Kenapa? Karena proses fabrikasi yang lebih rendah, seperti Exynos 990 yang menggunakan proses fabrikasi 7nm, biasanya menghasilkan produk yang punya efisiensi daya lebih tinggi. Lalu apa pentingnya efisiensi daya yang lebih tinggi?
Jika Anda masih ingat pelajaran IPA saat sekolah dulu, ada yang namanya hukum kekekalan energi alias termodinamika. Saat energi berubah bentuk (seperti saat energi listrik berubah jadi daya komputasi), efisiensinya tidak akan bisa mencapai 100%. Selalu ada energi yang terbuang menjadi panas dan panas adalah musuh utama dari semua mesin.
Dengan demikian, ponsel Anda jadi lebih baik dalam menahan panas. Ponsel yang cepat panas kurang cocok untuk bermain game karena ada dua alasan. Saat ponsel Anda kepanasan, ada dua akibat yang mungkin terjadi.
- Daya komputasi (performa) perangkat jadi menurun karena mekanisme fail-safe (agar perangkat Anda tidak tewas) yang ada di semua chip-chip modern.
- Tangan Anda berkeringat karena langsung memegang perangkat tersebut, yang artinya kendali permainan bisa jadi menurun dan tidak nyaman.
Plus, efisiensi daya yang lebih tinggi berarti daya tahan baterai juga jadi lebih lama tanpa perlu menjejalkan kapasitas baterai yang berlebihan (yang biasanya akan membuat ponsel Anda semakin gendut).
Memori alias RAM
Sama seperti tadi, saya yakin banyak orang juga mengatakan bahwa semakin besar RAM yang dimiliki oleh sebuah perangkat, semakin bagus juga performanya. Namun, tidak banyak yang menjelaskan alasannya.
Singkat saja, penjelasannya seperti ini. RAM itu bisa diibaratkan sebagai meja di dapur yang digunakan untuk menaruh bahan-bahan untuk dimasak. Sedangkan storage, di analogi ini, dapat diibaratkan sebagai kulkas yang digunakan untuk menyimpan bahan-bahan mentah tadi agar bisa bertahan lebih lama. Jika meja dapur Anda terlalu kecil, Anda tidak bisa menaruh semua bahan dan bumbu-bumbu di meja itu. Jadi, Anda harus bolak-balik buka kulkas.
Hal ini juga terjadi saat Anda bermain game. Saat Anda bermain game, data-data game tersebut dipindah ke dalam RAM dari storage (biasanya dikenal dengan proses loading). Jika RAM Anda terlalu kecil, otomatis tidak semua data game yang sedang berjalan jadi bisa dijejalkan semua ke RAM. Hal ini bisa memperlambat loading game jika perangkat Anda harus bolak-balik memindahkan data dari storage ke RAM (atau sebaliknya).
Maka dari itu, RAM terlalu besar itu juga sebenarnya tidak akan menambah performa — setidaknya untuk kebutuhan gaming sampai artikel ini ditulis, lain lagi kalau soal editing multimedia ya. Pasalnya, jika kembali ke analogi dapur tadi, kebutuhan bermain game sama seperti kebutuhan memasak untuk satu keluarga saja. Meskipun Anda punya meja dapur raksasa yang bisa digunakan untuk memasak seluruh kelurahan, sia-sia juga karena bahan-bahan dan bumbu yang dibutuhkan tidak sebanyak itu. Setidaknya di 2020 ini, untuk kebutuhan gaming, RAM 8GB seperti yang ditawarkan oleh Note20 dan Note20 Ultra sudah ideal dan bahkan juga sudah future-proof untuk beberapa tahun ke depan.
Meski begitu, sama seperti soal pemilihan CPU tadi, ada spesifikasi dari RAM yang tidak disadari banyak orang — yang biasanya hanya melihat kapasitasnya saja. Spesifikasi yang penting diperhatikan adalah teknologi dari RAM itu sendiri (seperti antara SDRAM, RDRAM, DDR1, sampai DDR4). Kembali lagi ke Note20 dan Note20 Ultra yang akan saya jadikan contoh, ponsel premium ini menggunakan teknologi RAM LPDDR5 yang menyuguhkan speed hingga 6.400 Mbps, 1.5x lebih cepat, transfer data mencapai 51,2 Gbps, dan penggunaan daya 30% lebih irit.
Semakin canggih teknologi RAM yang digunakan, semakin cepat juga kecepatan transfer datanya. Kembali ke dapur, meski ukuran meja dapur juga penting untuk bisa menampung semua bahan dan bumbu yang dibutuhkan, kecepatan Anda memindahkan semua yang dibutuhkan juga tidak kalah penting. Oh iya, teknologi RAM yang lebih baik juga biasanya diiringi dengan efisiensi daya yang lebih baik. Anda bisa melihat penjelasan saya soal efisiensi daya tadi di bagian sebelumnya.
Layar
Ada sejumlah aspek krusial dari layar sebuah smartphone untuk kebutuhan gaming.
Aspek pertama adalah refresh rate. Refresh rate menjadi penting karena terkait erat dengan yang namanya fps (frame per second). Semakin tinggi fps nya, semakin mulus juga game tersebut berjalan. Di Android, fps di game biasanya akan secara otomatis dibatasi oleh refresh rate layar ponsel. Jadi, kemungkinan besar, Anda tidak akan bisa mendapatkan 60 fps di layar 30Hz.
Di Note20 Ultra, Samsung menggunakan layar dengan refresh rate 120Hz yang, teorinya, berarti mampu menampilkan sampai 120 fps. Meski memang sampai hari ini belum ada game Android yang bisa sampai ke 120 fps, tidak ada salahnya juga jika Anda sudah siap dengan teknologi tersebut.
Selain soal refresh rate, yang tak bisa diacuhkan dari pentingnya memilih layar soal mobile gaming adalah perihal kendali permainan. Di PC, kendali permainan menggunakan keyboard dan mouse. Sedangkan di console, biasanya kita menggunakan game controller. Jadi, ada aspek tambahan lagi yang perlu dipertimbangkan dari layar. Jika layarnya tidak responsif, kendali permainan pun jadi tidak maksimal. Note20 Ultra menyuguhkan touch sampling rate sebesar 240Hz yang teorinya mampu memberikan kendali permainan yang lebih responsif.
Masih soal kendali permainan, ukuran layar pun jadi penting di mobile game. Kenapa? Karena jika layar ponsel terlalu kecil dan jempol Anda terlalu besar, sebagian besar layar tertutup ibu jari Anda — yang berarti visualisasi Anda akan semakin terbatas. Padahal, di game, Anda harus lebih waspada dengan apa saja yang terjadi (agar tidak mati konyol) yang bisa terlihat lewat layar. Layar Note20 Ultra yang sebesar 6,9 inci harusnya sudah sangat luas untuk ukuran ibu jari kebanyakan orang Indonesia.
Terakhir soal layar, teknologi (panel) yang digunakan juga tidak kalah penting. Layar Super AMOLED yang jadi andalan di banyak ponsel Samsung ataupun yang terdapat di Note20 mampu menawarkan warna dan kontras yang lebih baik agar Anda bisa lebih menikmati kecantikan grafis yang ditawarkan oleh game-game modern. Selain itu, faktanya, layar ponsel pintar biasanya juga jadi komponen yang paling besar menyedot daya. Karena itu, teknologi layar AMOLED yang lebih irit daya berarti memungkinkan Anda bermain game lebih lama juga.
Penutup
Di luar 3 spesifikasi jeroan yang saya tuliskan tadi, optimisasi software ponsel yang Anda gunakan juga sebenarnya sangat berpengaruh dalam kenyamanan bermain game. Anda bisa membacanya di artikel yang kami tuliskan sebelumnya.
Terakhir, tidak lengkap rasanya jika tidak iklan… Bagi Anda yang tertarik untuk mengantongi ponsel pintar super canggih, Anda bisa pre-order Note20 dan Note20 Ultra dari tanggal 6-19 Agustus 2020 untuk mendapatkan bonus istimewa.