Dark
Light

SPC Mobile Hadirkan Tablet Lokal untuk Pasar ‘Kota Kedua’

3 mins read
June 13, 2016

SPC pada tanggal 9 Juni minggu kemarin mengadakan konferensi pers untuk mengenalkan produk mereka berupa tablet SPC P5 Speed. Tablet ini merupakan tablet pertama yang dirilis oleh SPC Mobile dengan prosesor Intel.

Selain pengenalan produk, acara kemarin juga menjadi tanda kerja sama awal antara SPC Mobile dan Intel. SPC Mobile sendiri telah memiliki pabrik perakitan di Indonesia, lebih detailnya di kota Tangerang,

Tablet P5 Speed sendiri telah tersedia dijual secara offline dan menyusul akan dijual online di beberapa e-commerce yaitu Lazada dan Blibli. Tablet layar 7 inci ini menghadirkan spesifikasi antara lain prosesor Intel Atom x3, RAM 1GB dan ROM 8GB, dual SIM Card, kamera depan 2MP dan belakang 5MP serta beterai 2500mAh. Selain itu perangkat ini memberikan fitur USB on the go, dukungan koneksi 3G serta Android KitKat untuk sistem operasi. Untuk kualitas layar sendiri WSVGA 1024 x 600 px.

Dilihat dari spesifikasi tentu saja yang paling menarik adalah prosesor yang memberikan jaminan untuk bisa menghadirkan proses komputasi dengan baik. Spesifikasi lainnya terlihat biasa saja, tetapi sebenarnya dengan harga jual yang murah, spesifikasi yang dihadirkan bisa dibilang pas dengan pasar yang dituju.

Fokus di pasar ‘kota kedua’

Pangsa pasar yang ingin disasar oleh tablet ini adalah konsumen di ‘kota kedua’ dan bukan kota utama seperti Jakarta, tetapi kota Cirebon, Garut dan beberapa lainnya. Segmen yang disasar juga middle dan low end. Untuk mendukung hal ini SPC juga telah membuka layanan purna jual di beberapa kota kedua selain di kota besar seperti Garut, Solo dan Cibinong selain di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Medan. Raymond Tedjokusumo, Chief Operating Officer SPC Mobile juga menyebutkan bahwa mereka akan menambah lagi 5 titik layanan purna jual lagi sebagai tambahan.

Dari sisi spesifikasi, fitur yang dihadirkan juga mendukung konsumen di berbagai kota kedua dan segmen menengah juga bawah. Raymond menjelaskan tentang behaviour konsumen kota kedua ini bahwa pengguna dengan layar yang cukup lebar, suka bermain game online, spesifikasi yang cukup mumpuni dengan penekanan pada RAM, akses media sosial dan yang juga penting adalah harga yang terjangkau.

Saat mencoba perangkat ini secara singkat (hands-on) memang terasa sekali pasar mana yang ingin dituju dengan perangkat ini. Body belakang plastik yang diberi efek seperti kulit lengkap dengan efek jahitan.  Build yang cukup baik untuk kelasnya terutama dari desain bagian belakang. Pengalaman menggunakan sebentar memang jauh dibandingkan smartphone dengan RAM yang lebih besar. Rasanya kini sedikit sekali peluncuran smartphone/tablet dengan RAM 1GB karena semua berlomba untuk mengejar minimal 2GB.

Meski demikian, di atas kertas, seharusnya prosesor Intel akan mampu memberikan pengalaman yang smooth, khususnya untuk perangkat dengan harga 600ribu. Pengalaman saya dengan perangkat dengan prosesor Intel cukup baik karena pernah menggunakan Asus Zenfone edisi awal.

Sisi spesifikasi sendiri selebihnya memang cukup standar tetapi saya sendiri membayangkan skenario bahwa tablet ini akan cocok untuk relasi kita atau keluarga yang tinggal di daerah agar bisa juga menikmati kecanggihan teknologi dan memanfaatkannya untuk kebaikan.

Kerja sama dengan Intel

Ada yang menarik sebenarnya atas kerja sama SPC Mobile dengan Intel dan meluncurkan perangkat bergerak. Informasi yang ada bahwa Intel akan menghentikan fokus mereka ke perangkat mobile, termasuk SoFia 3GX. Ketika disinggung tentang strategi baru ini, Harry K Nugraha, Country Manager Intel Indonesia, tidak memberikan pernyataan secara tegas dan lebih berbicara diplomatis bahwa Intel tetap akan memberikan dukungan atas smartphone dan tablet termasuk juga pada rekanan atau mitra mereka, produsen perangkat mobile.

Harry juga menjelaskan bahwa dukungan Intel atas rekanan mereka tidak hanya sebatas perangkat keras tetapi juga dukungan lain termasuk pemasaran, branding, hulu sampai hilir termasuk value produk.

Intel sendiri memang kini berfokus pada beberapa hal misalnya cloud, smart connected device, saya iseng bertanya apakah kerja sama dengan SPC Mobile ini akan mengarah untuk kerja sama untuk produk connected device semacam wearable, Harry tidak membantah hal tersebut.

Sebagai informasi, dalam acara konferensi pers kemarin beberapa kali disebutkan bahwa kerja sama untuk peluncuran P5 Speed ini bukan kerja sama terakhir yang artinya ini adalah permulaan kerja sama antara SPC dan Intel. SPC Mobile yang memiliki pabrik di Indonesia tentunya akan memberikan keuntungan untuk pengembangan produk di luar smartphone/tablet.

Target SPC Mobile

Berbicara tentang target sendiri, saat berbincang dengan Raymond Tedjokusumo, SPC nampak yakin dengan pangsa pasar yang mereka sasar. Kota kedua, perangkat tablet, spesifikasi cukup dengan harga yang murah bisa menjadi kunci, meski demikian SPC juga tengah bersiap untuk merilis perangkat 4G dengan harga murah yang pangsa pasarnya bisa untuk menengah. Untuk target penjualan sendiri, SPC berencana untuk merebut pasar sebesar 5% dari total pasar tablet. Raymond menyebutkan bahwa SPC kini sudah di posisi 5 besar untuk pasar lokal.

Seperti yang disebutkan di atas, Tablet P5 Speed sendiri dijelaskan telah tersedia secara offline di toko gadget sedangkan untuk penjualan online akan dilakukan dalam waktu dekat di Lazada dan Blibli.

Berikut galeri foto acara dan perangkat. Tunggu informasi lanjutan tentang penjualan online tablet P5 Speed di akun media sosial DailySocial.

Previous Story

Xbox One ‘S’ Bocor Sebelum Konferensi Microsoft di E3 2016?

Next Story

Tips Bagi Startup di Indonesia dalam Memilih Layanan Cloud

Latest from Blog

Don't Miss

iPad-Mini-7-2024-Resmi-Dijual,-Ini-Perbandingannya-dengan-Tablet-Lainnya

iPad Mini 7 2024 Resmi Dijual, Ini Perbandingannya dengan Tablet Lainnya

Tablet mungil terbaru garapan Apple akhirnya resmi tersedia di Indonesia,
8 Fitur Tab S10 Series

8 Fitur Galaxy AI yang Mempermudah Pekerjaan di Samsung Galaxy Tab S10 Series

Siapa yang masih ragu untuk beralih bekerja menggunakan tablet karena