Familierkah Anda dengan efek Overview? Ia adalah sebuah pencerahan, dirasakan astronot saat melakukan misi di luar angkasa. Mereka sadar bahwa Bumi hanyalah bola kehidupan yang rapuh, bergantung di kehampaan, dilindungi lapisan tipis bernama atmosfer. Batasan negara serta konflik tak lagi relevan, dan masa depan manusia bergantung dari cara kita menjaganya.
Ryan Holmes dan Isaac DeSouza ingin semua orang dapat merasakan hal tersebut. Bersandar pada teknologi virtual reality, kedua developer menggarap satu proyek bernama SpaceVR. Dengannya, menjelajahi ruang angkasa dalam waktu dekat tak lagi mustahil. SpaceVR memiliki dua elemen utama: konten pada headset VR, dan kamera 360-derajat yang mereka kirim ke zona nol gravitasi, dinamai Overview One.
Konsep SpaceVR sangat menarik – inovatif namun sederhana. Ia bisa diibaratkan seperti Netflix, tapi bukannya untuk menyaksikan film atau serial TV, Anda disuguhkan tayangan luar angkasa sesungguhnya. Perlu diingat, video tersebut bukanlah live streaming, ia merupakan rekaman dan seri baru tersedia tiap minggu. Mirip Netflix pula, buat mengakses kontennya kita perlu berlangganan.
Kunci utama SpaceVR sendiri terletak pada Overview One. Dalam pengembangannya, developer mengombinasi komponan kamera 3D standard, dengan beberapa bagian yang akan dicetak di luar angkasa oleh perusahaan Made in Space. Selanjutnya, Overview One dirakit di atas International Space Station (ISS) oleh astronot. Mengapa harus repot-repot begini? Hanya itulah cara demi memastikan supaya bobot tetap minimal.
Info menarik: Banting Setir, Nokia Perkenalkan Kamera Virtual Reality
Melihat pendekatan itu, ketepatan waktu sangatlah penting, dan resiko kegagalan cukup besar. Rencana developer selanjutnya ialah mengirim rig 12-kamera ke ISS sewaktu dilangsungkannya misi isi ulang perbekalan di bulan Desember nanti. Sesudah disusun, Overview One diletakkan di modul Cupola. Jendela-jendela di sana memberikan medium yang luas untuk mengamati Bumi. Rekaman akan diunduh dan diolah menjadi konten virtual reality.
Kini pertanyaan terbesarnya ialah, perangkat VR apa saja yang kompatibel dengan sistem SpaceVR? Kabar baik: hampir semuanya, dari mulai Samsung Gear VR, Google Cardboard, Oculus Rift, HTC Vive, sampai Fove VR. Andai kampanye penggalangan dana mereka berhasil, rekaman-rekaman itu segera didistribusikan pada tahun 2016. Tapi untuk merampungkannya, SpaceVR memerlukan modal sangat besar.
Di situs crowdfunding Kickstarter, target stretch sebesar US$ 500.000 masih belum terpenuhi. Dan bundel headset VR plus langganan baru tersedia jika kita memilih paket The Virtual Reality Kit seharga US$ 100.