Sorabel (sebelumnya bernama Sale Stock), mengumumkan pembaruan situs yang lebih up-to-date dan fokus pada teknologi yang memberikan pengalaman belanja lebih baik bagi pengguna. Salah satunya adalah mengubah aplikasi, yang sebelumnya hanya menampilkan pilihan baju, menjadi konten editorial yang bisa menyajikan contoh nyata dalam setting sehari-hari.
CEO dan Co-Founder Sorabel Lingga Madu menyatakan, “Kami memulai Sale Stock dengan misi ingin memberi akses fesyen yang terjangkau. Selama ini kami bangga dengan pencapaian yang vertikal di fesyen wanita. Semua yang kita berikan lewat Sale Stock lebih fungsional dengan fesyen berkualitas, tapi bicara fesyen bukan sekadar fungsi tetapi juga emosi. Inilah yang ingin kami capai dengan harapan bisa terus memberdayakan dan menginspirasi konsumen.”
Selama empat tahun menjalankan bisnis, Sorabel telah hadir di 34 provinsi, 370 kota, dan 4.700 kecamatan di Indonesia. Salah satu gudang mereka terletak di Cawang, Jakarta.
Di tahun 2018, Sorabel berhasil menjual 10 ribu desain per bulan, 70-80% di antaranya terjual dalam 30 hari dengan target market remaja hingga ibu rumah tangga berusia 16-45 tahun. Dibanding tahun sebelumnya, mereka mengklaim peningkatan total pengguna mencapai 60% dan peningkatan pengunjung yang melanjutkan pembelian sebesar 12%.
Meskipun demikian, Lingga menolak menjelaskan lebih detail mengenai total transaksi tahun lalu serta target yang ingin dicapai.
Dari segi diferensiasi produk, Sorabel berencana meluncurkan lebih banyak varian label, seperti hijab fashion, Korean fashion, office wear, street wear, dan creative life. Sorabel juga merangkul UKM untuk memproduksi produk yang 100% lokal.
“Kita beri pengalaman baru, misalnya mengubah desain lebih up-to-date, memberi banyak pilihan dan jenis fesyen untuk menjangkau semua perempuan. Di samping itu, melipattigakan proses quality control dengan menambah 20 personel, memastikan agar tidak hanya kualitas umum saja tapi secara keseluruhan bisa jauh lebih memuaskan” jelas Lingga.
Selain fesyen, Sorabel juga menawarkan produk-produk kecantikan yang diklaim memiliki pertumbuhan 13 kali lipat di rentang Juni 2017 sampai Desember 2018.
Lingga menyatakan juga akan terus mengembangkan teknologi yang sudah dimiliki sebelumnya, seperti chatbot, teknologi logistik, merchandising, dan platform.