Saat saya mendengar rumor bahwa Sony akan merilis kamera baru dengan dimensi ringkas. Saya berharap itu adalah penerus Sony A5100 dan A5000 yang sudah cukup lama tidak di-update. Ternyata yang diumumkan adalah lini produk yang benar-benar baru untuk kamera compact yang disebut Sony ZV-1.
Ya, Sony ZV-1 seperti versi lite atau terjangkau dari kamera compact premium Sony RX100 series. Kamera ini dirancang untuk membuat konten video dan telah dilengkapi sejumlah fitur baru untuk mendukung aktivitas nge-vlog.
“Kamera terbaru ZV-1 dari Sony dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan masyarakat akan perangkat kamera berkualitas yang mudah digunakan untuk merekam video kasual. Kami berupaya untuk selalu mendengarkan konsumen kami, dan kamera ini merupakan hasil masukan langsung dari komunitas kami yang begitu besar,” ungkap Kazuteru Makiyama, President Director PT Sony Indonesia.
“Memiliki desain inovatif yang dilengkapi dengan teknologi, pengaturan, dan mode terbaru, kamera ini memungkinkan pemula untuk merekam video sederhana dengan cara yang tidak dapat mereka lakukan sebelumnya. Kamera ZV-1 hadir untuk membuat subjek di dalam video dapat stand out di lingkungan apapun. Setiap fiturnya dioptimalkan untuk pengambilan video sederhana,” tambahnya.
Untuk spesifikasinya, Sony ZV-1 memiliki sensor CMOS stacked tipe 1.0 inci beresolusi 20MP dengan cip DRAM dan prosesor BIONZ X generasi terbaru dengan LSI front-end. Bersama lensa 24-70mm f1.8-2.8 ZEISS Vario-Sonnar T*.
Soal kemampuan video, Sony ZV-1 sanggup merekam video UHD 4K 30p full pixel readout tanpa pixel binning pada codec XAVC S, 1080 hingga 120p, dan video high-speed upscaled hingga 960p. Sudah mendukung picture profile dan kompatibel dengan ‘Movie Edit add-on’ dari aplikasi seluler “Imaging Edge” untuk stabilisasi gambar saat mengedit kemampuan Highlight untuk mengedit aspek rasio untuk Instagram dan aplikasi lainnya.
Sejumlah fitur baru untuk pembuatan konten video antara lain desain layar LCD vari-angle, stabilisasi gambar yang tertanam di dalam bodi kamera, sistem autofocus dengan Real-time Eye AF dan Real-time Tracking yang cepat, hingga Directional 3-capsule Mic terbaru yang dirancang untuk menangkap audio forward-directional. Di mana memungkinkan kamera menangkap suara subjek sambil meminimalisir kebisingan latar belakang.
Untuk fleksibilitas tambahan, ZV-1 memiliki jack mic standar 3.5mm dan Multi Interface Shoe (MI shoe) sehingga mudah untuk menghubungkan berbagai mikrofon eksternal. ZV-1 juga dilengkapi dengan aksesoris wind screen yang pas saat dipasang pada MI shoe untuk meminimalisir gangguan angin.
Salah satu mode terbaru dari Sony ZV-1 fitur Bokeh Switch terbaru, yang mampu menyesuaikan optical aperture dengan cepat antara latar belakang blur yang lebih banyak dan lebih sedikit tanpa kehilangan fokus pada subjek. Face Priority autoexposure (AE) untuk mendeteksi dan memprioritaskan wajah subjek serta menyesuaikan paparan cahaya untuk memastikan agar wajah dapat tertangkap dengan pencahayaan yang ideal dalam lingkungan apapun.
Pengguna juga dapat dengan nyaman menggunakan ZV-1 dengan satu tangan berkat genggaman bodi kamera yang mudah dipegang serta tombol REC film yang besar terletak di bagian atas kamera untuk akses cepat pada perekaman video, juga lampu rekaman pada bagian depan kamera yang menunjukan jika kamera sedang merekam secara aktif.
Sony ZV-1 dibanderol dengan harga US$799 atau sekitar Rp11,7 jutaan. Direntang harga tersebut, secara langsung Sony ZV-1 akan berhadapan dengan Canon PowerShot G7 X Mark III. Tertarik? Dipastikan akan segera hadir di Indonesia di tahun 2020.