Kelangkaan komponen chipset yang masih terus terjadi mulai memperlihatkan dampak lanjutan ke produksi barang elektronik. Konsol game menjadi salah satu yang terkena dampak utama karena posisi produknya yang tidak esensial.
Sony Group Crop menjadi salah satu yang terkenda dampak kelangkaan ini hingga mereka mengumumkan harus memangkas jumlah produksi PlayStation 5 mereka hingga sekitar satu juta unit setidaknya hingga akhir tahun.
Hal ini diberitakan oleh Bloomberg yang menyebutkan bahwa Sony sebelumnya memiliki target untuk memproduksi lebih dari 16 juta unit PlayStation 5 di tahun 2021 ini. Namun dalam laporan perusahaan terbarunya, Sony dikabarkan memotong target jumlah produksi mereka menjadi 15 juta unit.
Pada awal perilisannya, PlayStation 5 sempat menjadi konsol milik Sony yang mampu mencapai penjualan sebanyak 10 juta unit tercepat. Namun rekor yang dipecahkan oleh PS5 pada bulan Juli lalu tersebut tidak mampu bertahan karena pada bulan-bulan berikutnya penjualan PlayStation 5 tertinggal bila dibandingkan dengan PlayStation 4 di rentang waktu yang sama.
Mitra manufaktur Sony bahkan memperkirakan bahwa pasokan stok untuk PlayStation 5 akan terus langka bahkan di sepanjang tahun 2022 mendatang. Mereka bahkan menyebut target Sony untuk dapat mencapai target penjualan PS5 sebanyak 22,6 juta unit hingga tahun depan adalah tantangan yang berat.
Masalah kelangkaan chipset ini ternyata merembet juga ke penjualan game-game untuk PlayStation 5. Salah satu publisher kenamaan di Jepang yang tidak mau disebut namanya mengatakan karena stok PlayStation 5 yang tidak kunjung normal, para pemain yang sebelumnya biasa membeli versi PlayStation disebut perlahan beralih untuk membeli versi PC-nya.
Hal ini membuat game-game untuk PlayStation 5 disebut gagal untuk memberikan dampak pada grafik penjualan video game di Jepang. Akibatnya penjualan game-game PlayStation 5 kini harus bertekuk lutut kepada Nintendo Switch yang kini mendominasi pasar Jepang. Padahal Nintendo juga ikut terdampak dari kelangkaan chipset global ini.
Sony sebenarnya telah berusaha mengejar ketertinggalan akibat chipset ini dengan bekerja sama dengan Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC) untuk membangun pabrik produksi chip sebesar $7 miliar atau sekitar Rp 99 triliun di Jepang. Namun sayangnya pembangunan pabrik ini baru dimulai pada 2022 mendatang dan baru mulai memproduksi chip pada akhir 2024 mendatang.